Pengukuran Prestasi Belajar Prestasi Belajar

commit to user 18 paling penting dalam pembelajaran adalah guru, apabila guru mengajar dengan arif bijaksana, tegas, memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat siswa menjadi senang akan pelajaran, maka prestasi belajar siswa akan cenderung tinggi,hal ini karena siswa tersebut tidak bosan dalam mengikuti pelajaran. 3. Faktor lingkungan masyarakat, yaitu faktor selain keluarga dan sekolah tempat siswa berperilaku sehari-hari, antara lain: a. Sosial budaya Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan mempengaruhi kesungguhan guru dan siswa. Masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung memandang rendah pekerjaan guru. b. Partisipasi terhadap pendidikan Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan pendidikan, mulai dari pemerintah berupa kebijakan dan anggaran sampai pada masyarakat bawah, maka setiap orang akan lebih menghargai dan berusaha memajukan pendidikan dan ilmu pengetahuan.

4. Pengukuran Prestasi Belajar

Penilaian merupakan salah satu proses belajar mengajar yang tidak dapat ditinggalkan dalam dunia pendidikan. Di Indonesia, kegiatan menilai prestasi belajar bidang akademik di sekolah dicatat dalam sebuah buku laporan yang disebut rapor. Rapor mencatat hasil prestasi belajar seorang siswa yang commit to user 19 menunjukkan keberhasilan dan kegagalan siswa dalam keseluruhan mata pelajaran. Suryabrata 1998 menjelaskan bahwa rapor merupakan perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai kemajuan atau hasil belajar murid- muridnya selama masa tertentu. Azwar 1998 menjelaskan bahwa ada beberapa fungsi penilaian dalam pendidikan, yaitu : a. Penilaian berfungsi selektif fungsi sumatif Fungsi penilaian ini merupakan pengukuran akhir dalam suatu program dan hasilnya dipakai untuk menentukan seorang siswa dapat dinyatakan lulus atau tidak dalam program pendidikan tersebut. Dengan kata lain penilaian berfungsi untuk membantu guru mengadakan seleksi terhadap beberapa siswa, misalnya : 1. Memilih siswa yang akan diterima di sekolah 2. Memilih siswa untuk dapat naik kelas 3. Memilih siswa yang seharusnya dapat beasiswa b. Penilaian berfungsi diagnostik Fungsi penilaian ini untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa dan mengetahui kelemahan siswa, sehingga guru dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-masing siswa. Jika guru dapat mendeteksi kelemahan siswa, diharapkan dapat segera memperbaikinya. c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan placement Setiap siswa memiliki kemampuan berbeda satu sama lain. Penilaian dilakukan untuk mengetahui di mana seharusnya siswa tersebut ditempatkan sesuai dengan kemampuannya yang telah diperlihatkannya pada prestasi belajar yang commit to user 20 telah dicapainya. Sebagai contoh penggunaan nilai rapor SMA kelas II untuk menentukan jurusan studi di kelas III. d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan fungsi formatif Penilaian berfungsi untuk mengetahui ketepatan suatu program dapat diterapkan. Sebagai contoh adalah raport di setiap akhir semester di sekolah tingkat dasar dan menegah dapat dipakai untuk mengetahui apakah program pendidikan yang telah diterapkan berhasil diterapkan atau tidak pada siswa tersebut. Pengukuran prestasi belajar yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode dokumentasi berupa rapor, yaitu diambil dari nilai rapor semester I kelas XII di SMA N 1 Sukoharjo. commit to user 21

B. Motivasi Berprestasi 1. Pengertian Motif dan Motivasi

Dokumen yang terkait

Hubungan antara motivasi berprestasi dan status sosial ekonomi dengan prestasi belajar siswa SMA Negeri 6 Bekasi

1 9 120

HUBUNGAN KESTABILAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM KLATEN

0 3 58

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMA NEGERI 3 SRAGEN Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa Sma Negeri 3 Sragen.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII DI SMP N 1 SAMBONG Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Prestasi BElajar Pada Siswa Kelas VII Di SMP N 1 Sambong Kabupaten Blora.

0 4 20

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGRI 1 SAMBONG Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Prestasi BElajar Pada Siswa Kelas VII Di SMP N 1 Sambong Kabupaten Blora.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA.

0 1 14

Hubungan Kecerdasan Emosi dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XI SMA "X" di Tasikmalaya.

0 0 34

Hubungan Efikasi Diri, Kemandirian Belajar Dan Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa COVER

0 1 32

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KELENGKAPAN FASILITAS LABORATORIUM KOMPUTER, MOTIVASI BERPRESTASI, DAN KECERDASAN EMOSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SMK N 1 SEDAYU YOGYAKARTA.

0 3 153

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ( Studi Korelasi Antara Intensitas Komunikasi Dalam Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII

0 0 18