commit to user
40
BAB III METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Identifikasi variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian perlu dilakukan sebelum penelitian dilakukan. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas
dan membatasi masalah, sehingga variabel penelitian lebih terfokus dan memudahkan penelitian, serta menghindari pengumpulan data yang tidak
diperlukan. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel kriterium
: Prestasi belajar siswa 2.
Variabel prediktor : a. Kecerdasan emosi
b. Motivasi berprestasi
B. Definisi Operasional Variabel
Definisi dari variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini adalah :
1. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil pencapaian siswa dalam kegiatan belajar sebagai gambaran tingkat keberhasilan yang diukur dari nilai-nilai tes hasil belajar
dan berupa angka-angka yang dicantumkan dalam laporan hasil belajar pada periode tertentu. Pengukuran prestasi belajar menggunakan dokumentasi yaitu
nilai rapor siswa kelas XII semester I SMA N 1 Sukoharjo. Semakin tinggi jumlah
commit to user 41
nilai rapor siswa menandakan semakin tinggi pula prestasi belajarnya, demikian pula sebaliknya.
2. Kecerdasan Emosi
Kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah emosi secara akurat dan efisien untuk menghadapi tekanan, sehingga kemampuan
berpikir tidak terganggu. Kecerdasan emosi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala kecerdasan emosi yang disusun berdasar aspek-aspek
menurut Goleman 2001 yang telah dimodifikasi oleh peneliti, meliputi aspek mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, mengenali emosi
orang lain, membina hubungan. Seberapa tinggi kecerdasan emosi ditunjukkan oleh skor yang diperoleh responden melalui model alat ukur skala Likert. Range
skor untuk pernyataan yang bersifat
favorable
adalah 4SS, 3S, 2TS, 1STS. Adapun skor untuk pernyataan
unfavorable
adalah 1SS, 2S, 3TS, 4STS. Semakin tinggi skor yang diperoleh, berarti semakin tinggi kecerdasan emosi yang
dimiliki, sebaliknya, bila skor yang diperoleh rendah, berarti semakin rendah kecerdasan emosi yang dimiliki.
3. Motivasi berprestasi
Motivasi berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri individu yang menggerakkan dan mengarahkan pada suatu penyelesaian tugas yang menantang
dengan penuh rasa tanggung jawab demi tercapainya tujuan yang lebih tinggi. Motivasi berprestasi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala
motivasi berprestasi yang disusun berdasarkan aspek-aspek menrut Mc Clelland
commit to user 42
dalam Akbar, 2003 dan Sardiman 1990 yang telah dimodifikasi peneliti, meliputi aspek tanggung jawab, mempertimbangkan resiko, umpan balik, kreatif
inovatif, waktu menyelesaikan tugas, keinginan menjadi yang terbaik. Seberapa tinggi motivasi berprestasi ditunjukkan oleh skor yang diperoleh responden
melalui model alat ukur skala Likert. Range skor untuk pernyataan yang bersifat
favorable
adalah 4SS, 3S, 2TS, 1STS. Adapun skor untuk pernyataan
unfavorable
adalah 1SS, 2S, 3TS, 4STS. Semakin tinggi skor yang diperoleh, berarti semakin tinggi motivasi berprestasi yang dimiliki, sebaliknya,
bila skor yang diperoleh rendah, berarti semakin rendah kecerdasan emosi yang dimiliki.
C. Populasi, Sampel dan Sampling 1. Populasi