Tingkat Kunjungan Pemetaan Wisata Berdasarkan Nilai Ekonomi

4.4. Pemetaan Wisata Berdasarkan Nilai Ekonomi

Secara umum nilai ekonomi dari sumberdaya alam didefinisikan sebagai pengukuran jumlah maksimum seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa untuk memperoleh barang dan jasa lainnya. Secara formal konsep ini disebut sebagai keinginan membayar willingness to pay seseorang ingin mengorbankan barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan. Dengan menggunakan pengukuran ini, nilai biofisiks dari ekosistem bisa di ”terjemahkan” ke dalam bahasa ekonomi dengan mengukur nilai moneter dari barang dan jasa. Nilai keinginan membayar dalam hal ini adalah surplus konsumen dipengaruhi oleh tingkat kunjungan dan biaya perjalanan dalam sebuah fungsi permintaan.

4.4.1. Tingkat Kunjungan

Tingkat kunjungan wisatawan ke lokasi wisata menunjukkan tingkat kesukaan terhadap objek wisata yang dikunjungi. Selain faktor tingkat kesukaan, juga menggambarkan tingkat kepuasan yang diperoleh atas kunjungan sebelumnya. Artinya semakin banyak frekuensi wisatawan berkunjung ke lokasi wisata, maka kondisi tersebut dapat menggambarkan kesukaan dan kepuasannya terhadap lokasi wisata tersebut. Jumlah kunjungan wisata ke lokasi wisata dipengaruhi banyak faktor, antara lain biaya yang dikeluarkan wisatawan travel cost, tingkat pendapatan wisatawan, daya tarik objek wisata, kemudahan akses dari domisili wisatawan, dan faktor keamanan serta kenyamanan Tingkat kepuasan pengunjung juga ditunjukkan oleh lama wisatawan berada di lokasi. Wisatawan yang berkunjung ke pulau biasanya akan menghabiskan waktu berlibur lebih dari 1 hari atau 24 jam sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 17. Hari kunjungan dimulai pada hari jumat kemudian hari sabtu dan minggu. Gambar 17. Sebaran Jumlah Jam Kunjungan Wisatawan . Tingkat kunjungan wisatawan sebagaimana disajikan pada Gambar 18 diatas menunjukkan kunjungan wisatawan berulang sebanyak 34 dimana laju kunjungan tertinggi adalah responden yang baru pertama kali berkunjung 66, responden dengan kunjungan kedua 8, kunjungan ketiga 5 dan kunjungan lebih dari 4 kali sebanyak 21. Rendahnya tingkat kunjungan ini bisa jadi disebabkan oleh jarak lokasi yang cukup jauh dan tidak tersedianya sarana transportasi yang memadai. Namun rendahnya tingkat kunjungan bukan berarti menunjukkan ketidakpuasan pengunjung. Lebih jauh dengan melihat sumber informasi bagi wisatawan yang berkunjung ke pulau pada Gambar 19 adalah teman sebanyak 83, sisanya dari brosur taman nasional 1, perusahaan 1, televisi 1, tour operator dan internet masing-masing 7, hal ini menunjukan wisatawan sebelumnya dapat berfungsi sebagai media promosi yang memberikan rekomendasi untuk wisatawan yang lain. Rekomendasi tersebut dapat dijadikan sebagai tolok ukur kepuasan pengunjung. Gambar 19. Sumber Informasi Wisatawan Gambar 18. Sebaran Frekuensi Kunjungan Wisatawan

4.4.2. Biaya Perjalanan