Wisata Memancing Pemetaan Rekreasi Berdasarkan Faktor Biofisik

2. Sebaliknya pada kedalaman 6-15m yang menjadi faktor pembatas adalah jumlah komunitas karang yang cukup rendah yakni 33.5 dengan jenis lifeform 8. Lokasi di sebelah timur pada kedalaman 1-5m mempunyai faktor pembatas pada jumlah komunitas karang 52.9 dengan lifeform 8 untuk wisata snorkling sementara untuk wisata diving lokasi ini memiliki kelas sangat sesuai S1 pada kedalaman 4-5m karena faktor kecerahan perairan. Pada kedalaman 6- 15m yang menjadi faktor pembatas adalah kedalaman, sementara jumlah tutupan karang tidak jauh berbeda yakni 51.8 dan lifeform 12 jenis. Lokasi di sebelah tenggara Karang Lebar pada kedalaman 1-5m dan 6- 15m memiliki kondisi tutupan komunitas karang yang rendah yakni 47-31.2 sehingga tergolong kelas cukup sesuai S2 baik untuk wisata snorkling maupun untuk wisata diving.

4.2.3. Wisata Memancing

Wisata memancing merupakan wisata dengan tujuan kesenangan dalam mendapatkan ikan dari hasil memancing dan pengalaman ketika menarik kail hasil tangkapan sampai melihat jenis dan ukuran ikan yang didapat. Dalam menentukan lokasi memancing sebagaimana digambarkan di peta Gambar 11 difokuskan pada lokasi yang memungkinkan bagi wisatawan untuk bisa dengan mudah mendapatkan ikan dalam hal ini adalah daerah keramba dan daerah yang di bawahnya ada terumbu buatan artificial reef. Tidak direkomendasikannya area memancing di sekitar daerah terumbu karang disebabkan jumlah kelimpahan ikan karang yang saat ini semakin berkurang dan menghindari terjadinya konflik pemanfaatan dengan wisata snorkling atau diving di sekitar terumbu karang. Wisata Memancing di Lokasi Terumbu Buatan Pada peta Gambar 11 lokasi terumbu buatan ditunjukkan oleh titik berwarna merah dengan garis baffer 100m. Terumbu buatan terletak di kedalaman 20-25m pada lokasi terumbu karang yang telah mengalami degradasi sebagai tempat tinggal sementara atau menetap, tempat mencari makan, memijah dan daerah asuhan dan perlindungan bagi hewan laut dalam hal ini adalah ikan dan biota-biota laut lainnya. Penempatan terumbu buatan pada umumnya tidak berada di jalur lalu lintas laut dan minimal berjarak 1 mil laut dari kawasan pemanfaatan wisata, pemukiman, budidaya ikan maupun terumbu buatan lainnya sehingga kesan sunyi dan terpencil dapat dirasakan oleh wisatawan. Pada lokasi terumbu buatan sedikitnya ada 59 jenis spesies ikan. Dari 59 spesies tersebut, 25 spesies tergolong kelompok ikan target yang merupakan target penangkapan para nelayan yang dijadikan sumber mata pencaharian dan konsumsi manusia seperti Caesionidae ikan ekor kuning, Lutjanidae ikan kakap dan jenaha, Lethrinidae ikan lencam dan Haemulidae ikan kumpele, 5 spesies termasuk kelompok ikan indikator seperti Chaetodon octofasciatus, Chelmon muelleri , Chelmon rostrastus, Heniochus intermedius, Parachaetodon ocellatus, dan sisanya 29 spesies merupakan kelompok ikan mayor utama yang menjadi target tangkapan nelayan ikan hias seperti Pomacentridae ikan betok laut, Ephippidae ikan gebel, dan lain-lain Sudin Perikanan 2007. Dari hasil wawancara dengan nelayan jaring muroami dikatakan bahwa masih banyak lagi terumbu karang buatan dalam bentuk rumpon yang dibuat oleh Nelayan Muroami di sekitar perairan Semak Daun, Karang Congkak, dan pulau- pulau yang lebih jauh lagi tidak ada data koordinat di peta. Setiap nelayan setidaknya memiliki minimal 5 rumpon sebagai daerah tangkapan mereka. Keberadaan rumpon-rumpon tersebut hanya diketahui oleh nelayan sehingga wisatawan dapat menghubungi mereka sebagai pemandu sekaligus dapat meminjam kapal mereka. Wisata Memancing di Lokasi Budidaya Lokasi budidaya ikan pada peta di tunjukkan dengan titik berwarna ungu Gambar 11 yang tersebar di Pulau Panggang, Gosong Pramuka, Semak Daun dan Karang Congkak. Lokasi ini berada di sekitar daerah goba perairan dalam di tengah gosong atau pulau yang cukup terlindung dari angin dan gelombang besar. Berada di lokasi budidaya di Pulau Panggang dan Gosong Pramuka yang dekat dengan pemukiman dan pelayaran akan sangat berbeda dengan memancing di lokasi Semak Daun dan Karang Congkak yang lebih sunyi dan terpencil. Budidaya perikanan yang dikembangkan di lokasi ini adalah ikan kerapu tikus, ikan kerapu sunu, ikan kerapu macan, ikan baronang, dan lain-lain. Saat ini lokasi budidaya perikanan belum dimanfaatkan untuk kepentingan wisata memancing namun dari hasil wawancara dengan nelayan budidaya mereka menginginkan adanya pemanfaatan aktifitas wisata pada lokasi budidaya mereka terutama memancing dengan terlebih dahulu menyediakan fasilitas area memancing di sekitar keramba sekaligus tempat pembakaran ikan bagi wisatawan yang ingin langsung menikmati hasil pancing. Gambar 11. Lokasi Wisata Memancing

4.3. Pemetaan Wisata Berdasarkan Penilaian Wisatawan