19
8. Hasil survey cukup representatif bagi populasi, baik penduduk suatu daerah
asal maupun distribusi geografis pengunjung daerah asal, wilayah pasar.
Metode travel cost ini dapat digunakan untuk mengukur manfaat dan biaya akibat: • Perubahan biaya akses tiket masuk bagi suatu tempat rekreasi
• Penambahan tempat rekreasi baru • Perubahan kualitas lingkungan tempat rekreasi
• Penutupan tempat rekreasi yang ada
Pada dasarnya, prinsip kerja TCM cukup sederhana. Misalnya, kita ingin mengetahui sumber daya alam yang atraktif untuk rekreasi misalnya pantai yang
terletak dalam suatu radius tertentu. Tujuan dasar TCM adalah ingin mengetahui nilai kegunaan use value dari sumber daya alam ini melalui pendekatan proxy.
Dengan kata lain, biaya yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi jasa dari sumber daya alam digunakan sebagai proxy untuk menentukan harga dari sumber daya
tersebut. Asumsi mendasar yang digunakan pada pendekatan TCM adalah bahwa utilitas dari setiap konsumen terhadap aktivitas, misalnya rekreasi, bersifat dapat
dipisahkan separable. Artinya, fungsi permintaan kegiatan rekreasi seperti memancing tersebut tidak dipengaruhi independent oleh permintaan kegiatan
rileks lainnya, seperti menonton TV, belanja, dan lain-lain.
2.6. Pengelolaan Pulau-Pulau Kecil
Pulau-pulau kecil memiliki definisi yang sangat beragam dan telah mengalami perdebatan yang panjang. Meskipun belum ada kesepakatan tentang
definisi pulau kecil ditingkat nasional maupun internasional, akan tetapi terdapat kesepakatan umum bahwa yang dimaksud dengan pulau-pulau kecil disini adalah
pulau yang berukuran kecil yang secara ekologis terpisah dari pulau induknya mainland, memiliki batas yang pasti dan terisolasi dari habitat yang lain,
sehingga mempunyai sifat insular Al.Hess, 1990 dalam Dahuri, 1998. Batasan pulau kecil dapat pula didefinisikan sebagai pulau dengan luas
areanya kurang dari 10.000 km2 dan mempunyai penduduk kurang dari 500.000 jiwa Beller, 1990. Menurut Dahuri 1998 pulau kecil merupakan habitat yang
20
terisolasi dengan habitat lain, keterisolasian suatu pulau akan menambah keanekaragaman yang hidup di pulau tersebut. Dimana pulau yang mempunyai
lingkungan khusus dengan proporsi spesies endemik lebih tinggi bila dibandingkan dengan pulau kontinen. Disamping hal itu, perbedaan segi budaya
masyarakat yang mendiami pulau kecil sangat menonjol bila dibandingkan dengan pulau kontinen dan daratan. Menurut Begen 2002, karakteristik biofisik
pulau-pulau kecil yang menonjol, adalah : 1
Terpisah dari habitat pulau induk mainland. 2
Tangkapan air yang terbatas dan sumberdayacadangan air tawar yang sangat rendah dan terbatas.
3 Peka dan rentan terhadap berbagai tekanan dan pengaruh eksternal baik
yang alami maupun akibat kegiatan manusia, seperti badai dan gelobang besar, kegiatan ekonomi serta pencemaran.
4 Memiliki sejumlah besar jenis organisme endemik yang bernilai
ekonomis tinggi. Uraian tadi memberikan pandangan, terdapat tiga kriteria yang dapat
digunakan dalam membuat batasan suatu pulau kecil yaitu: 1 batasan fisikluas pulau, 2 batasan ekologisproporsi spesies endemik dan terisolasi, dan 3
keunikan budaya. Karena secara ekologi memiliki kondisi yang sangat rentan, maka pengembangan atau pembangunan pada kawasan tersebut apabila tidak
terencana dengan baik dapat mengakibatkan dampak eksternal yang cukup nyata. Oleh karena itu kajian mendasar yang intensif menduduki posisi penting dalam
pengelolaan dan pengembangan sumberdaya pulau-pulau kecil Kusumastanto, 2000.
Karakteristik pulau kecil yang demikian khas, maka didalam pengembangannya dapat menemui kesulitan. Menurut Dahuri 1998 beberapa
karakteristik ekosistem pulau-pulau kecil yang dapat merupakan kendala bagi pembangunan adalah :
1 Ukuran pulau yang kecil dan letak yang terisolasi, sehingga penyediaan
sarana prasarana menjadi mahal, serta sumberdaya manusia yang handal menjadi langka.
21
2 Ketidakmampuan atau kesulitan dalam pencapaian skala ekonomi yang
optimal dalam hal usaha produksi, transportasi serta administrasi 3
Budaya lokal yang kadangkala bertentangan dengan kegiatan pembangunan.
Beberapa kendala tersebut tidaklah berarti pulau-pulau kecil tidak dapat dibangun atau dikembangkan, melainkan pola pembangunannya harus mengikuti
kaedah-kaedah ekologis, dalam arti tingkat pemanfaatan secara keseluruhan tidak boleh melebihi daya dukung suatu pulau, dampak negatif suatu pembangunan
hendaknya ditekan seminimal mungkin sesuai dengan kemampuan ekosistem pulau serta pembangunan yang akan dikembangkan seyogyanya memenuhi skala
ekonomi yang optimal dan menguntungkan tanpa memarginalkan budaya lokal. Dalam suatu wilayah pesisir khususnya di wilayah pulau-pulau kecil
terdapat satu atau lebih sistem lingkungan ekosistem pesisir dan sumberdaya pesisir. Ekosistem pesisir tersebut dapat bersifat alamiah ataupun buatan.
Ekosistem alami yang terdapat di pulau-pulau kecil pesisir, antara lain adalah terumbu karang coral reefs, hutan mangrove, padang lamun seagrass beds,
pantai berpasir sandy beach, pantai berbatu rocky beach, formasi pes-caprea, formasi baringtonia, estuaria, laguna dan delta. Sedangkan ekosistem buatan
antara lain berupa: kawasan pariwisata, kawasan budidaya marine culture dan kawasan pemukiman Dahuri et al., 2001.
Pada dasarnya, sumberdaya alam di kawasan pulau-pulau kecil terdiri atas sumberdaya alam yang dapat pulih renewable resources dan sumberdaya alam
yang tidak dapat pulih non-renewable resources dan jasa-jasa lingkungan environmental services. Sumberdaya yang dapat pulih, antara lain: sumberdaya
ikan, plankton, benthos, moluska, krustasea, mamalia laut, rumput laut, lamun, terumbu karang dan mangrove. Sumberdaya yang tidak dapat pulih, antara lain:
minyak bumi dan gas, pasir, timah, mineral, dan bahan tambang lainnya. Untuk jasa-jasa lingkungan yang terdapat di kawasan pulau-pulau kecil berupa kegiatan
pariwisata bahari dan perhubungan laut. Dengan keanekaragaman dan keindahan yang terdapat di pulau-pulau kecil tersebut, merupakan daya tarik tersendiri dalam
pengembangan pariwisata.
22
Selain segenap potensi sumberdaya tersebut diatas, ekosistem pulau-pulau kecil juga memiliki peran dan fungsi yang sangat menentukan, bukan saja bagi
kesinambungan ekonomi tetapi juga bagi kelangsungan hidup umat manusia. Oleh karena itu, pemanfaatan sumberdaya harus secara seimbang diikuti dengan upaya
konservasi, sehingga dapat berlangsung secara optimal dan berkelanjutan Dahuri, 1998.
2.7. Penginderaan Jauh