15
sebagai keinginan membayar willingness to pay seseorang untuk membayar barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan. Dengan
menggunakan pengukuran ini, nilai biofisik dari ekosistem bisa di ”terjemahkan” ke dalam bahasa ekonomi dengan mengukur nilai moneter dari barang dan jasa.
Sebagai contoh jika suatu ekosistem mengalami kerusakan akibat polusi, maka nilai yang hilang akibat degradasi lingkungan bisa diukur dari keinginan
seseorang untuk membayar agar lingkungan tersebut kembali ke aslinya atau mendekati aslinya.
2.4.3. Jenis-Jenis Nilai Ekonomi
Dalam menilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam, para ahli ekonomi sumberdaya membagi nilai tersebut ke dalam beberapa jenis.
Secara umum nilai ekonomi sumberdaya dibagi kedalam nilai kegunaan atau pemanfaatan use values dan nilai non-kegunaan atau non-use values atau passive
values . Use value adalah nilai yang dihasilkan dari pemanfaatan aktual dari
barang dan jasa seperti menangkap ikan, menebang kayu, dan sebagainya. Kedalam nilai ini juga termasuk pemanfaatan secara komersial atas barang dan
jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam misalnya ikan dan kayu yang bisa dijual maupun untuk konsumsi langsung. Use value secara lebih rinci
diklasifikasikan kembali kedalam direct use value nilai kegunaan langsung dan indirect use value
nilai kegunaan tidak langsung. Direct use value
merujuk pada kegunaan langsung dari konsumsi sumberdaya seperti penangkapan ikan, pertanian, kayu sebagai bahan bakar dan
lain sebagainya baik secara komersial maupun non komersial. Sementara indirect use value
merujuk pada nilai yang dirasakan secara tidak langsung terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan. Termasuk
didalam kategori indirect use value ini misalnya fungsi pencegahan banjir dan nursery ground
dari suatu ekosistem misalnya mangrove. Komponen kedua dari nilai ekonomi adalah non-use value yang
merupakan nilai yang tidak berhubungan dengan pemanfaatan aktual dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam. Non-use value juga lebih bersifat
sulit diukur less tangible karena lebih didasarkan pada preferensi terhadap
16
lingkungan ketimbang pemanfaatan langsung. Secara detail, kategori non-use value
ini dibagi lagi kedalam beberapa sub-class yakni : Existence Value, Bequest Value
dan Option Value. Existance Value
atau nilai keberadaan pada dasarnya adalah penilaian yang diberikan atas keberadaan atau terpeliharanya sumberdaya alam dan
lingkungan meskipun masyarakat misalnya tidak akan memanfaatkan atau mengunjunginya. Sebagai contoh, seseorang misalnya mungkin mau membayar
untuk menjaga keberadaan Taman Nasional Laut Pulau Seribu meskipun yang bersangkutan belum pernah mengunjunginya. Nilai eksistensi ini sering juga
disebut dengan intrinsic value atau nilai intrinsik dari sumberdaya alam atau nilai yang memang sudah melekat pada sumberdaya alam itu sendiri.
Bequest value atau nilai pewarisan diartikan sebagai nilai yang diberikan
oleh generasi kini dengan menyediakan atau mewariskan bequest sumberdaya untuk generasi mendatang mereka yang belum lahir. Jadi bequest value diukur
berdasarkan keinginan membayar masyarakat untuk memelihara to preserve sumberdaya alam dan lingkungan untuk generasi mendatang sehingga mereka
dapat menikmatinya. Option Value
lebih diartikan sebagai nilai yang diberikan oleh masyarakat atas adanya pilihan untuk menikmati barang dan jasa dari sumberdaya di masa
mendatang. Dengan kata lain option value juga merupakan nilai pemeliharaan sumberdaya sehingga pilihan untuk memanfaatkannya option masih tersedia
untuk masa yang akan datang. Option value, mengandung makna ketidakpastian. Nilai ini merujuk pada nilai barang dan jasa dari SDA yang mungkin timbul
sehubungan dengan ketidakpastian permintaan di masa mendatang. Jadi jika kita yakin akan preferensi dan ketersediaan SDA di masa mendatang, misalnya, maka
nilai option value kita akan nol. Sebaliknya jika kita tidak yakin, maka nilai option value
kita akan positif. Dengan demikian yang dimaksud nilai ekonomi sumberdaya yang menyeluruh adalah nilai ekonomi total yang merupakan
penjumlahan dari use values dan non-use values beserta komponen-komponennya sebagaimana dijelaskan pada Gambar 2.
17
Gambar 2. Klasifikasi Nilai Ekonomi diadopsi dari Adrianto, 2006
2.5. Metode Valuasi Ekonomi Sumberdaya 2.5.1. Surplus Konsumen