Fungsi Permintaan dan Surplus Konsumen Wisata

4.4.3. Fungsi Permintaan dan Surplus Konsumen Wisata

Secara statistik hubungan antara jumlah kunjungan yang dipengaruhi oleh biaya perjalanan, jumlah rombongan, pendapatan, lama kunjungan, umur dan pendidikan digambarkan dalam fungsi permintaan. Fungsi permintaan dalam penelitian ini dibangun menggunakan persamaan regresi linier dan regresi semilog Lampiran 8. Fungsi dengan R 2 tertinggi diantara kedua persamaan tersebut yang selanjutnya akan digunakan dalam menghitung surplus konsumen. Besarnya nilai surplus konsumen menunjukkan besarnya keinginan membayar willigness to pay dari wisatawan terhadap daerah wisata dan secara tidak langsung menunjukkan minat wisatawan dalam mengakses kawasan tersebut. Nilai surplus konsumen yang dihitung pada penelitian ini adalah nilai surplus konsumen untuk objek wisata pulau, terumbu karang dan memancing. Nilai surplus konsumen untuk objek wisata pulau diperoleh dari nilai kunjungan wisatawan yang dipengaruhi oleh biaya-biaya yang dikeluarkan oleh wisatawan untuk mengakses pulau tersebut. Berdasarkan Tabel 16 didapat nilai surplus konsumen untuk Pulau dengan nilai tertinggi pada kisaran Rp.6,775,000,001-Rp.9,000,000,000 terdapat di Pulau Pramuka dengan nilai surplus konsumen individu sebesar Rp. 1,585,513.035 untuk tingkat kunjungan 1.77 perindividu dengan koefisien biaya perjalanan sebesar -0.000001 yang menghasilkan surplus konsumen pertahun sebesar Rp. 9,513,078,212.38. Nilai tertinggi juga dimiliki oleh Pulau Kotok dengan nilai surplus konsumen individu sebesar Rp. 3,474,831.686 untuk tingkat kunjungan 1.82 per individu dengan koefisien biaya perjalanan sebesar -4.73915E-07 yang menghasilkan surplus konsumen pertahun sebesar Rp. 9,208,303,969. Nilai surplus konsumen peringkat kedua dengan kisaran nilai Rp.4,550,000,001- Rp.6,775,000,000 yang termasuk dalam kategori tinggi tidak didapati di wilayah penelitian. Berikutnya peringkat ketiga dengan kisaran nilai Rp.2,325,000,001-Rp.4,550,000,000 yang termasuk dalam kategori sedang terdapat pada Pulau Karang Congkak dengan nilai surplus konsumen individu sebesar Rp.4,569,750,908.27 untuk tingkat kunjungan 1.25 per individu dengan koefisien biaya perjalanan sebesar -0.000002 yang menghasilkan surplus konsumen pertahun sebesar Rp.4,569,750,908.27. Selanjutnya yang termasuk dalam kategori sedang juga terdapat pada Pulau Semak Daun dengan nilai surplus konsumen individu sebesar Rp.604,963.18 untuk tingkat kunjungan 1.45 per individu dengan koefisien biaya perjalanan sebesar -0.000002 yang menghasilkan surplus konsumen pertahun sebesar Rp.3,629,779,088.80. Masih pada kategori sedang terdapat di Pulau Gosong Pramuka dengan nilai surplus konsumen individu sebesar Rp.537,376.20 untuk tingkat kunjungan 2.25 per individu dengan koefisien biaya perjalanan sebesar -0.000004 yang menghasilkan surplus konsumen pertahun sebesar Rp.3,627,145,010.14. Nilai surplus konsumen peringkat ketiga dengan kisaran nilai Rp.100.000.001-Rp.2.325.000.000 termasuk dalam kategori rendah terdapat pada Pulau Panggang dengan nilai surplus konsumen individu sebesar Rp.392,889.63 untuk tingkat kunjungan 1.42 per individu dengan koefisien biaya perjalanan sebesar -3.694E-06 yang menghasilkan surplus konsumen per tahun sebesar Rp.2,357,337,777.79. Nilai surplus konsumen peringkat keempat dengan kisaran nilai Rp.1- Rp.100.000.000 terdapat di Pulau Karya dimana sebenarnya pulau ini tidak memiliki nilai surplus konsumen karena tidak ada data kunjungan wisatawan di daerah tersebut. Pulau Pramuka memiliki nilai surplus konsumen tertinggi karena Pulau ini menjadi pusat tujuan utama wisatawan sebelum melakukan rekreasi di pulau lain. Nilai surplus konsumen di Pulau Pramuka dipengaruhi oleh biaya transportasi pulang-pergi, biaya penginapan, biaya makan, dan lain-lain. Nilai tertinggi selanjutnya didapat di Pulau Kotok karena pulau ini merupakan pulau resort yang memiliki biaya perjalanan cukup tinggi. Sementara untuk Pulau Gosong Pramuka dan Pulau Panggang surplus konsumen diwilayah ini sebagai dampak dari wisata belanja produk hasil pulau dan wisata jalan-jalan melihat aktifitas kehidupan pulau. Biaya yang mempengaruhi adalah biaya transportasi kapal menuju pulau dan biaya belanja yang dilakukan di Pulau tersebut. Secara lengkap hasil nilai surplus konsumen untuk setiap pulau dan objek rekreasi disajikan pada Tabel 13. Tabel 13. Nilai Surplus Konsumen Wisatawan Kepulauan Seribu Pulau Objek R 2 Metode 1 Vt Konsumen SurplusIndividu Konsumen SurplusTahun Pramuka Pulau 37.91 Linier -9.84028E-07 -1.766459103 Rp.1,585,513.035 Rp.9,513,078,212.38 Terumbu 64.87 Linier -6.02811E-05 -1.663949374 Rp.22,965.14912 Rp.137,790,894.72 Gosong Pulau 63.32 Linier -4.18684E-06 -2.249910467 Rp.604,524.1684 Rp.3,627,145,010.14 Pramuka Terumbu 96.37 Semilog -1.12104E-05 -2.023695882 Rp.180,520.1589 Rp.1,083,120,953.33 Mancing 87.67 Semilog -2.5396E-05 -1.487737826 Rp.58,581.52085 Rp.351,489,125.12 Panggang Pulau 71.08 Semilog -3.61267E-06 -1.41937992 Rp.392,889.6296 Rp.2,357,337,777.79 Terumbu 45.98 Linier -4.10957E-06 -1.634954202 Rp.325,225.8992 Rp.1,951,355,395.03 Mancing 98.34 Linier -5.06795E-05 -1.666704852 Rp.27,406.60907 Rp.164,439,654.39 SemakDaun Pulau 40.14 Semilog -2.38966E-06 -1.445657667 Rp.604,963.1815 Rp.3,629,779,088.80 Terumbu 44.52 Semilog -5.45344E-06 -1.470040036 Rp.269,562.1768 Rp.1,617,373,060.67 Mancing 82.21 Semilog -1.65736E-05 -1.92935726 Rp.116,411.6145 Rp.698,469,686.84 Karang Pulau 29.85 Semilog -1.6399E-06 -1.248991329 Rp.761,625.1514 Rp.4,569,750,908.27 Congkak Terumbu 96.62 Linier -8.22027E-06 -2.291427104 Rp.319,371.4012 Rp.1,916,228,407.16 Mancing 97.26 Linier -2.63074E-05 -1.208532074 Rp.27,759.29777 Rp.166,555,786.61 Kotok Pulau 50.76 Linier -4.74E-07 -1.814814815 Rp.3,474,831.686 Rp.9,208,303,968.56 Terumbu 96.62 Linier -8.22027E-06 -2.291427104 Rp.319,371.4012 Rp.1,916,228,407.16 Pulau Semak Daun dan Pulau Karang Congkak surplus konsumen di wilayah ini sebagai dampak dari kunjungan wisatawan ke pulau tersebut setelah atau sebelum melakukan aktifitas rekreasi snorkling, diving atau memancing untuk singgah dan menikmati alam sekitar pulau. Biaya untuk mengakses pulau ini adalah biaya dari semua jenis rekreasi yang dilakukan disekitar pulau tersebut. Nilai surplus konsumen untuk terumbu adalah nilai surplus yang didapat oleh wisatawan sebagai dampak aktifitas rekreasi snorkling dan diving di pulau tersebut. Biaya perjalanan yang mempengaruhi nilai surplus konsumen adalah biaya sewa alat, biaya konsumsi dan biaya sewa kapal. Didapatkan nilai tertinggi untuk wisata terumbu karang pada kisaran Rp.1,525,000,001.00- Rp.200,000,000.00 termasuk dalam kategori sangat tinggi terdapat di Pulau Karang Congkak dan Kotok dengan nilai surplus konsumen per individu sebesar Rp.761,625.15 untuk tingkat kunjungan 1.25 dengan koefisien biaya perjalanan -0.000002 yang menghasilkan surplus konsumen per tahun sebesar Rp.4,569,750,908.27. Nilai surplus konsumen peringkat kedua dengan kisaran nilai Rp.10,000,001-Rp.1,525,000,000 termasuk dalam kategori tinggi terdapat pada Pulau Gosong Pramuka dengan nilai surplus konsumen individu sebesar Rp.180,520.16 untuk tingkat kunjungan 2.02 per individu dengan koefisien biaya perjalanan sebesar -0.00001 yang menghasilkan surplus konsumen per tahun sebesar Rp.1,083,120,953.33. Nilai surplus konsumen peringkat ketiga dengan kisaran nilai Rp.575,000,001-Rp.1,050,000,000 termasuk dalam kategori sedang tidak didapati diwilayah penelitian. Berikutnya adalah nilai surplus konsumen peringkat keempat dengan kisaran Rp.10,000,001-Rp.575,000,000 termasuk dalam kategori rendah terdapat pada Pulau Pramuka dengan nilai surplus konsumen individu sebesar Rp.22,965.15 untuk tingkat kunjungan 1.67 per individu dengan koefisien biaya perjalanan sebesar -0.000060 yang menghasilkan surplus konsumen per tahun sebesar Rp.137,790,894.72. Nilai surplus konsumen peringkat kelima dengan kisaran nilai Rp.1- Rp.100,000,001 termasuk kategori sangat rendah terdapat pada Pulau Karya dimana sebenarnya di pulau ini tidak didapati data kunjungan wisatawan. Sementara untuk surplus konsumen wisata memancing berturut-turut untuk nilai tertinggi sampai terendah pada Pulau Semak Daun, Gosong Pramuka, KarangCongkak dan Panggang. Biaya perjalanan yang berpengaruh pada wisata memancing adalah biaya transportasi sewa kapal dan konsumsi. Nilai surplus konsumen tertinggi dengan kisaran nilai Rp.550,000,001-Rp.700,000,000 termasuk kategori sangat tinggi terdapat pada Pulau Semak Daun dengan nilai surplus konsumen individu sebesar Rp.319,371.40 untuk tingkat kunjungan 2.29 per individu pada koefisien biaya perjalanan -0.00001 yang menghasilkan surplus konsumen pertahun sebesar Rp.1,916,228,407.16. Nilai surplus konsumen kedua dengan kisaran nilai Rp.400,000,001-Rp.550,000,000 termasuk kategori tinggi tidak ditemui dilokasi penelitian. Berikutnya nilai surplus konsumen individu peringkat ketiga dengan kisaran nilai Rp.250,000,001-Rp.400,000,000 dengan kategori sedang terdapat di Pulau Gosong dengan nilai surplus konsumen indvidu sebesar Rp.58,581.52 untuk tingkat kunjungan 1.48 dengan koefisien biaya perjalanan sebesar -0.000025 yang menghasilkan surplus konsumen pertahun sebesar Rp.351,489,125.12. nilai surplus konsumen individu peringkat keempat dengan kisaran nilai Rp.100,000,000-Rp.250,000,001 dengan kategori rendah terdapat di Pulau Panggang dan Karang Congkak. Didapatkan nilai surplus konsumen indvidu Pulau Panggang sebesar Rp.27,406.61 untuk tingkat kunjungan 1.67 dengan koefisien biaya perjalanan sebesar -0.00005 yang menghasilkan surplus konsumen pertahun sebesar Rp.164,439,654.39. Selanjutnya untuk pulau Karang Congkak didapatkan nilai surplus konsumen individu sebesar Rp.27,759.30 untuk tingkat kunjungan 1.2 dengan koefisien biaya perjalanan sebesar -0.000026 yang menghasilkan nilai surplus konsumen pertahun sebesar Rp.166,555,786.61. Secara spasial nilai surplus konsumen untuk kawasan wilayah penelitian ditunjukkan pada Gambar 22. Gambar 22. Peta Sebaran Nilai Surplus Konsumen

4.5. Pemetaan Kelas Spektrum Peluang Zona Wisata