4.9. Prioritas dan Bentuk Pengelolaan
Hasil analisis potensi wisata selanjutkan digunakan untuk menentukan prioritas pengembangan wisata bahari. Urutan prioritas pengelolaan didasarkan
pada objek wisata yang memiliki kelas potensi tertinggi untuk masing-masing objek wisata di setiap pulau. Bentuk pengelolaan selanjutnya mengikuti strategi
yang sudah dirumuskan sebelumnya. Wisata dengan kriteria sangat baik dan cukup baik merupakan
rekomendasi untuk dapat dikelola jenis wisata tersebut dengan mudah dan perlu mendapat prioritas karena layak secara biofisik, ekonomi dan pendapat
pengunjung. Pada wisata dengan kriteria kurang baik masih memungkinkan dilakukan pengelolaan namun dengan biaya yang cukup mahal dan membutuhkan
waktu cukup lama karena adanya beberapa faktor pembatas. Pada wisata dengan kriteria tidak baik memiliki peluang yang sulit untuk dikelola dalam arti
membutuhkan biaya yang sangat mahal dan waktu yang sangat lama. Selanjutnya waktu pelaksanaan pengelolaan yang direkomendasikan
dalam penelitian ini dibagi dalam tiga waktu yakni pengelolaan yang dapat dilakukan dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.
Pengelolaan dalam waktu jangka pendek ditujukan pada bentuk pengelolaan yang sifatnya mendesak namun tidak membutuhkan biaya terlalu mahal dan dapat
dilaksanakan dalam waktu singkat. Pengelolaan dalam waktu jangka menengah ditujukan pada bentuk pengelolaan yang sifatnya penting tapi masih bisa ditunda
keberadaannya karena membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup mahal. Pengelolaan dalam waktu jangka panjang ditujukan pada bentuk
pengelolaan yang sifatnya tidak mendesak dan membutuhkan biaya tinggi serta waktu pengelolaan yang lama.
Rencana pengelolaan untuk jenis wisata pulau sesuai dengan kriteria potensi wisata yang dimiliki secara berurutan perlu diprioritaskan pada Pulau
Pramuka, Pulau Kotok, Pulau Semak Daun, Pulau Karang Congkak, Pulau Karya, Pulau Panggang dan Pulau Gosong Pramuka Tabel 18. Pengelolaan wisata jenis
wisata pulau di Pulau Pramuka dilakukan sesuai dengan karakteristik ke-urban- annya. Dalam hal ini dilakukan beberapa penambahan sarana fisik terbangun
untuk menata kawasan pulau agar terlihat nyaman dan indah. Demikian pula halnya pada pulau lain yang memiliki kriteria sangat berpotensi di Pulau Kotok
dan kriteria cukup berpotensi di Pulau Semak Daun dan Karang Congkak penambahan sarana fisik yang dilakukan sesuai dengan karakteristik ke-rural-
annya atau ke-semi primitive-annya yakni dengan tetap mempertahankan kealamian kawasan. Sementara pada pulau yang memiliki kriteria kurang baik di
Pulau Karya, kriteria tidak baik di Pulau Panggang dan Gosong Pramuka yang sama-sama memiliki karakteristik rural developed membutuhkan waktu cukup
lama dan biaya yang mahal untuk proses pengembangannya. Pengelolaan wisata terumbu karang sesuai dengan kriteria potensi wisata
yang dimiliki secara berurutan perlu diprioritaskan pada Pulau Panggang, Semak Daun, Karang Congkak, Kotok, Gosong Pramuka, Pramuka dan Karya. Pada
pulau-pulau dengan kualitas terumbu karang sangat baik ataupun cukup baik bentuk pengelolaan wisata terumbu karang tidak terlalu banyak namun pada
pulau-pulau dengan kualitas terumbu karang kurang baik ataupun tidak baik seperti di Pulau Pramuka, Pulau Karya dan Pulau Panggang bagian timur perairan
pulau mengharuskan adanya suatu upaya jika wisata terumbu karang di lokasi ini ingin dikelola seperti misalnya menyediakan akses untuk menikmati terumbu
karang tanpa harus bersentuhan dengan air. Alternatif yang dapat digunakan adalah dengan perahu yang dilengkapi dengan kaca dibagian bawah untuk melihat
ke perairan. Upaya lain adalah dengan mengaktifkan kegiatan konservasi karang melalui program transplantasi karang agar persentase tutupan komunitas terumbu
karang bertambah.
Tabel 18. Urutan Prioritas Rencana Pengelolaan Wisata Pulau
No Lokasi
Zona Bentuk Pengelolaan
Waktu Pelaksanaan
1 Pramuka Semi Urban
• Aktifitas Wisata : -
Mengaktifkan kembali wisata outbond di sebelah barat pulau. -
Wisata membuatbelajar transplatasi karang pada pengusaha transplan. -
Studio film tentang terumbu karang buatan, sistem penangkapan nelayan ikan hias, nelayan bubu, nelayan jaring muroami,
penangkaran biota langka dan lain-lain. • Penataan :
- Menyediakan transportasi khusus untuk wisatawan dengan harga yang
terjangkau. -
Membangun darmaga khusus untuk wisatawan sebagai pintu gerbang masuk dan keluar wisatawan sehingga berapa jumlah wisatawan yang
masuk dapat tercatat dengan benar. -
Membangun loket karcis masuk dan memberlakukan tiket masuk retribusi kawasan TNKS.
- Membangun visitor center sebagai pusat informasi wisatawan terkait
tujuan wisata, objek wisata, rumah penginapan, jasa guide dan lain- lain.
- Membuat papan informasi : informasi pilihan rekreasi, informasi
pulau dan potensinya, informasi biota, informasi jasa guide dan penginapan.
- Menata lokasi pusat jajanan
- Membangun toilet umum
- Menata tempat sampah pada tempat-tempat yang sering didatangi
wisatawan. -
Membuat tempat duduk-duduk santai disebelah barat dan utara pulau agar pengunjung bisa menikmati pemandangan, sunset, sunrise, dan
lain-lain. -
Jangka pendek -
Jangka pendek -
Jangka panjang -
Jangka menengah -
Jangka menengah
- Jangka menengah
- Jangka panjang
- Jangka pendek
- Jangka pendek
- Jangka pendek
- Jangka pendek
- Jangka pendek
No Lokasi
Zona Bentuk Pengelolaan
Waktu Pelaksanaan
• SDM : -
Menyiapkan masyarakat pulau untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan wisata dan menjaga kebersihan serta keasrian lingkungan
pulau. -
Menyiapkan masyarakat pulau dengan keterampilan mengolah makanan.
- Jangka pendek
- Jangka pendek
Kotok Rural Natural
• Aktifitas Wisata : -
Outbond dan jalan-jalan menikmati hutan tropis atoll pulau. -
Penangkaran penyu sisik • Penataan :
- Perlu adanya subsidi transportasi dari Pulau Pramuka. Karena
merupakan pulau resort yang eksklusif dan jaraknya cukup jauh wisatawan harus membayar mahal untuk bisa sampai kesana.
- Pembatasan jumlah wisatawan dan waktu kunjungan serta adanya
pendampingan dari pihak TNKS pada saat kunjungan. -
Informasi untuk wisatawan di Pulau Pramuka tentang keberadaan Elang Bondol belum banyak diketahui oleh wisatawan.
- Membuat papan peta potensi pulau
- Membuat jalan akses mengelilingi pulau berupa jalan setapak dengan
tetap mempertahankan kealamian pulau tidak boleh diaspal. -
Membuat papan penunjuk arah untuk mengelilingi pulau agar wisatawan tidak salah arah dan tersesat.
- Membuat stop area atau tempat beristirahat sejenak untuk menikmati
pemandangan alam pulau berupa bangku-bangku dari batang pohon atau saung.
- Membangun toilet umum dan tempat sampah
- Jangka pendek
- Jangka panjang
- Jangka pendek
- Jangka pendek
- Jangka pendek
- Jangka pendek
- Jangka menengah
- Jangka pendek
- Jangka menengah
- Jangka pendek
Tabel 18. Lanjutan
No Lokasi
Zona Bentuk Pengelolaan
Waktu Pelaksanaan
Semak Daun
Rural Natural
• Aktifitas Wisata : Berkemah dan api unggun • Penataan :
- Membangun tempat istirahat berupa saung atau tempat duduk dari
batang pohon atau ayunan jaring. -
Membuat tempat atau lokasi membakar ikan dengan tujuan agar wisatawan tidak membakar di sembarang tempat yang dapat membuat
sampah baru. -
Membangun toilet umum dan tempat sampah -
Jangka menengah -
Jangka pendek
- Jangka pendek
Karang Congkak
Semi Primitive
• Aktifitas Wisata : Berkemah dan api unggun • Penataan :
- Membangun dermaga tempat menambatkan kapal dalam bentuk
bangunan ramah lingkungan dari kayu -
Membatasi jumlah dan waktu kunjungan wisatawan -
Menyediakan lokasi berkemah -
Menyediakan tempat atau lokasi membakar ikan -
Menyediakan tempat sampah -
Jangka panjang -
Jangka menengah -
Jangka pendek -
Jangka pendek -
Jangka pendek Panggang
Rural Developed
• Aktifitas Wisata : -
Melihat kehidupan masyarakat pulau -
Melihat dan belajar pada nelayan bubu -
Melihat hasil tangkapan ikan hias -
Kulinermembeli hasil pulau • Penataan :
- Menjaga kebersihan pulau
- Menata perumahan penduduk
- Penghijauan penanaman mangrove dan menanam tanaman dalam pot
untuk menambah keindahan dan keasrian pulau -
Jangka pendek -
Jangka panjang -
Jangka pendek Tabel 18. Lanjutan
No Lokasi
Zona Bentuk Pengelolaan
Waktu Pelaksanaan
Gosong Pramuka
Rural Developed
• Aktifitas Wisata : -
Melihat proses pencabutan duri ikan bandeng. -
Membeli hasil keramba : bandeng, cumi, udang, dan lain-lain. • Penataan :
- Menanam mangrove di sekeliling gosong untuk menghindari abrasi.
- Kerjasama dengan PT.Nusa Keramba untuk ikut menjaga lingkungan.
- Membatasi waktu dan jumlah kunjungan wisatawan
- Dana konservasi untuk setiap item penjualan di PT.Nusa Keramba
-
Jangka menengah -
Jangka pendek -
Jangka pendek -
Jangka pendek
Karya Rural Developed
• Aktivitas Wisata : Menikmati panorama alam pantai -
Membuat Buffer Zone : sebagai pemisah kawasan perkantoran, pemukimanasrama pegawai dan pemakaman dengan daerah yang
dapat dijadikan tempat wisata. -
Tempat duduk santai menikmati pemandangan lepas pantai dan pulau- pulau di sekitarnya.
- Rumah makan khas pulau sangat mungkin dikembangkan disini
karena dekat dengan Pulau Pramuka dan Panggang. -
Jangka panjang
- Jangka panjang
- Jangka panjang
Tabel 18. Lanjutan
Tabel 19. Urutan Prioritas dan Rencana Pengelolaan Wisata Terumbu Karang
No Lokasi
Zona Bentuk Pengelolaan
Waktu Pelaksanaan
1 Panggang Selatan
Rural Developed
• Membangun Mooring Buoys sebagai tempat tambatan kapal agar kapal tidak membuang jangkar dengan sembarangan.
• Membangun Stop Area atau tempat untuk beristirahat sejenak. Stop Area ini bisa berupa pijakan pada kedalaman 3-4 meter, pondok terapung atau
boardwalks .
• Jangka pendek • Jangka menengah
2 Semak Daun
Rural Natural
• Membangun Mooring Buoys sebagai tempat tambatan kapal agar kapal tidak membuang jangkar dengan sembarangan.
• Membangun Stop Area atau tempat untuk beristirahat sejenak. Stop Area ini bisa berupa pijakan pada kedalaman 3-4 meter, pondok terapung atau
boardwalks .
• Jangka pendek • Jangka menengah
3 Karang Congkak
Semi Primitive
• Membangun Mooring Buoys sebagai tempat tambatan kapal agar kapal tidak membuang jangkar dengan sembarangan.
• Membangun Stop Area atau tempat untuk beristirahat sejenak. Stop Area ini bisa berupa pijakan pada kedalaman 3-4 meter, pondok terapung atau
boardwalks .
• Jangka pendek • Jangka menengah
4 Kotok Selatan
Rural Natural
• Membangun Mooring Buoys sebagai tempat tambatan kapal agar kapal tidak membuang jangkar dengan sembarangan.
• Membangun Stop Area atau tempat untuk beristirahat sejenak. Stop Area ini bisa berupa pijakan pada kedalaman 3-4 meter, pondok terapung atau
boardwalks .
• Jangka pendek • Jangka menengah
No Lokasi
Zona Bentuk Pengelolaan
Waktu Pelaksanaan
5 Gosong Pramuka
Rural Developed
• Wisata Perahu Kaca alasan dekat dengan semi urban APL • Membangun Mooring Buoys sebagai tempat tambatan kapal agar kapal
tidak membuang jangkar dengan sembarangan. • Membangun Stop Area atau tempat untuk beristirahat sejenak. Stop Area
ini bisa berupa pijakan pada kedalaman 3-4 meter, pondok terapung atau boardwalks
. • Jangka panjang
• Jangka menengah • Jangka pendek
6 Pramuka Semi
Urban • Wisata Perahu Kaca untuk melihat terumbu karang di pramuka bagian barat
yang merupakan jalur pelayaran dan merupakan daerah transplantasi karang, perahu kaca ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kecelakaan
dan polusi suara ketika berada di bawah air bagi wisatawan dan juga bagi wisatawan yang takut kedalaman dapat melihat keindahan terumbu karang
di TNKS.
• Wisata menanam karang : wisatawan dapat membeli karang hasil transplatasi dan meletakkannya didaerah transplan Pulau Pramuka Barat.
• Aksesibilitas untuk pramuka selatan : Membangun jembatan kayu sepanjang 15m menuju spot di sebelah selatan atau membangun boardwalks
atau menambah kano atau perahu dayung. • Jangka panjang
• Jangka pendek • Jangka menengah
7 Panggang
sebelah timur
Rural Developed
• Wisata Perahu Kaca untuk melihat terumbu karang di panggang bagian timur yang merupakan jalur pelayaran : untuk menghindari terjadinya
kecelakaan dan polusi suara ketika berada di bawah air serta bagi wisatawan yang takut kedalaman dapat melihat keindahan terumbu karang
didekat daerah jalur pelayaran sebelah timur terdapat spot kecil terumbu karang yang sangat indah menurut masyarakat dan pemandu biasa
menyebut dengan istilah terumbu karang pengantin.
• Mengatur lintas jalur pelayaran agar tidak melewati spot tersebut • Jangka panjang
• Jangka panjang Tabel 19. Lanjutan
Tabel 20. Rencana Pengelolaan Wisata Memancing
No Lokasi
Bentuk Pengelolaan Waktu Pelaksanaan
1 Semua lokasi terumbu
buatan dan lokasi budidaya keramba di
Semak Daun dan Karang Congkak
• Membangun Mooring Buoys sebagai tempat tambatan kapal agar kapal tidak membuang jangkar dengan sembarangan.
• Membangun boardwalks sebagai tempat memancing dari arah mooring buoys
menuju lokasi memancing. Boardwalks berupa jembatan atau titian dari papan kayu dengan drum
yang diletakkan secara berjajar dibawahnya. • Jangka pendek
• Jangka menengah
2 Lokasi budidaya keramba
di Pulau Panggang • Membangun Mooring Buoys sebagai tempat tambatan kapal
agar kapal tidak membuang jangkar dengan sembarangan. • Membangun boardwalks sebagai tempat memancing dari
arah mooring buoys menuju lokasi memancing. Boardwalks
berupa jembatan atau titian dari papan kayu dengan drum yang diletakkan secara berjajar dibawahnya .
• Membuat restoran apung dilokasi pemancingan. • Jangka panjang
• Jangka panjang
• Jangka panjang
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan