Pemetaan Penutupan Lahan dan Perairan Laut

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggunaan pendekatan Recreation Opportunity Spectrum ROS memberikan arah dalam mencari lokasi untuk peluang rekreasi di kawasan Taman National Kepulauan Seribu TNKS sehingga diperoleh peluang rekreasi dengan ragam pengalaman berbeda bagi setiap pengunjung. Hasil penelitian diantaranya adalah pemetaan penutupan lahan dan perairan laut, pemetaan aktifitas rekreasi baik yang didasarkan pada penilaian biofisik, penilaian wisatawan maupun penilaian ekonomi wisata juga pemetaan zonasi dalam kerangka ROS serta pemetaan potensi wisata bahari.

4.1. Pemetaan Penutupan Lahan dan Perairan Laut

Hasil transformasi Lyzenga dari Spot-5 akuisi 13 September 2004 dalam mengidentifikasi ekosistem darat dan perairan Taman Nasional Laut Kepulauan Seribu disajikan pada Gambar 6. Hasil ekstraksi menunjukkan bahwa jenis tutupan dasar perairan terdiri dari obyek pasir, lamun, terumbu karang dan pulau dengan perhitungan transformasi Lyzenga untuk ekstraksi subtrat dasar perairan pada Lampiran 1. Selanjutnya hasil transformasi Lyzenga dikombinasikan dengan klasifikasi terbimbing dan pengamatan di lapangan sebagai dasar mendeliniasi peta penutupan lahan. Pasir Pasir dalam hasil analisa ini adalah pasir yang terdapat dalam perairan laut dangkal menuju tubir. Pada Gambar 6 pasir disajikan dengan warna merah. Berdasarkan hasil survei lapang pasir ini adakalanya mengandung patahan karang rubble, pecahan karang mati, lumpur dan alga. Komposisi tersebut menyebabkan perbedaan material dasar perairan di setiap bagian pulau Taman Nasional Kepulauan Seribu yang dapat dibedakan menjadi perairan dengan dasar material pasir, pasir berkarang dan pasir berkarang sedikit lumpur. Perairan dengan material dasar pasir dapat ditemukan di Pulau Karya, Pulau Kotok, sebagian Pulau Semak Daun dan Karang Congkak di sebelah selatan, timur dan barat. Perairan dengan material dasar pasir berkarang dapat ditemukan di Pulau Pramuka sebelah selatan, barat dan utara, Pulau Panggang sebelah selatan, Pulau Semak Daun dan Karang Congkak di sebelah barat. Pasir dengan material dasar perairan pasir berkarang sedikit lumpur ditemukan di sebelah timur Pulau Pramuka dan sebelah timur Pulau Panggang. Pada daerah berpasir ini banyak ditemukan ikan-ikan dengan jenis yang beragam. Terumbu karang Berdasarkan hasil analisis pada Gambar 6 terumbu karang ditampilkan dengan warna hijau yang berada di sekitar tubir, goba dan perairan dalam. Terumbu karang terdiri atas beberapa objek yang tidak dapat dikenali secara detil dalam analisis citra karena keterbatasan resolusi citra yang digunakan sehingga untuk mengenali komunitas objek tersebut dilakukan survei lapang. Berdasarkan hasil survei lapang terumbu karang ini terdiri atas karang keras hardcoral, karang mati dead coral dan dead coral alga, subtrat lain pasir, patahan karang, dan air, other benthic yang terdiri atas komunitas alga, other fauna softcoral, sponge , anemon, bintang laut, kerang kipas, lili laut, kima, bulu babi. Ekosistem terumbu karang bersimbiosis dengan ikan sehingga diantara komunitas karang tersebut terdapat ikan dengan jenis yang beragam. Jenis ikan yang hidup baik di daerah terumbu karang maupun yang berada di daerah berpasir adalah jenis ikan konsumsi dan ikan hias. Dalam Biotrop 2008 ditemukan 69 spesies atau 38 genera ikan yang berasal dari 15 famili. Secara umum kekayaan spesies di kedalaman 3 m lebih tinggi dibandingkan di 10 m. Terumbu karang di Taman Nasional Kepulauan Seribu merupakan karang yang hidup disepanjang tubir atau menyatu dengan daratan pantai mengelilingi pulau membentuk suatu paparan terumbu reef flat. Penilaian terhadap persentase terumbu karang berdasarkan data primer ataupun data sekunder yang masing- masing dilakukan pada dua kedalaman untuk satu lokasi menunjukkan kondisi buruk, sedang, dan baik. Kondisi baik lebih banyak ditemukan pada kedalaman 3m dibandingkan pada kedalaman 7m atau 10m Biotrop, 2008 secara lebih detil disajikan pada Lampiran 4. Lamun Secara umum padang lamun sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 6 diwakili dengan warna kuning ditemukan hampir di semua bagian wilayah penelitian hidup atau tumbuh di perairan dangkal sebelum mencapai tubir. Secara biofisik ekosistem lamun di TNKS merupakan habitat, tempat mencari makan dan berkembang biak berbagai jenis ikan, udang, teripang, cumi-cumi serta biota laut lainnya. Sering dijumpai beberapa jenis cumi-cumi yang meletakkan telur- telurnya di daun-daun lamun sampai menentas. Padang lamun yang lebat dan sehat sangat berperan dalam kejernihan suatu perairan, dimana daun-daun lamun akan menangkap partikel sedimen dan menstabilkan substrat dasar, sehingga bila padang lamunnya bagus maka terumbu karangnya juga akan bagus. Sebagai tumbuhan tingkat tinggi satu-satunya di lautan, lamun menjadi penghasil oksigen O2 yang sangat penting bagi kehidupan berbagai biota laut. Secara tidak langsung, keberadaan padang lamun di dalam kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu mendukung produksi perikanan masyarakat TNKS 2007. Jenis lamun yang paling banyak di Pulau Panggang adalah Syringodium isoetifolium sebesar 22.30. Jenis lain yang hidup dilokasi ini adalah Enhalus acoroides 14.06, Chymodocea rotundata 12.71, Halodule uninervis 11.65 dan Thalasia hemprichii 10.75. Pada daerah ini terdapat 1005 ekor ikan, yang terdiri dari 21.29 Geres macrosoa ikan kapas-kapas berukuran 8.5cm, 24.87 Siganus canaliculatus ikan baronang dan 9.95 Siganus margitiferis, 7.16 Parupunes barberius, 36. adalah 29 jenis ikan lain Susilo 2008. Sementara di Pulau Pramuka dan beberapa pulau lainnya ditemukan jenis Thalasia hemprichii sebesar 25.27. Jenis lain yang hidup dilokasi ini adalah Enhalus acoroides 13.18, Chymodocea rotundata 9.72, Halodule uninervis 6. Pada daerah ini terdapat 1005 ekor ikan, yang terdiri dari 21.29 Geres macrosoa ikan kapas-kapas berukuran 8.5cm, 24.87 Siganus canaliculatus ikan baronang dan 9.95 Siganus margitiferis, 7.16 Parupunes barberius, 36. adalah 29 jenis ikan lain TNKS 2007. Pulau dan Gosong Objek pulau terdiri atas vegetasi hutan pulau, infrastruktur, pasir darat pantai. Pasir pada bentang darat pantai di Taman Nasional Kepulauan Seribu dideliniasi dengan memanfaatkan band 423 pada citra. Berdasarkan hasil survei di lapangan pasir pada bentang darat terdiri atas tipe pasir putih dan tipe pasir berkarang. Tipe pasir putih ditemukan di Pulau Karya, Pulau Kotok, Pulau Semak Daun dan Pulau Karang Congkak. Sementara tipe pasir berkarang dapat ditemukan di Pulau Pramuka. Sementara gosong adalah dataran pasir yang terangkat seperti daratan namun tidak bervegetasi. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan ditemukan penutupan lahan pulau yang terdiri atas pemukiman, penginapan dan vegetasi Pulau Pramuka, Panggang, Karya dan Kotok, vegetasi tanpa pemukiman Semak Daun dan Karang Congkak dan penutupan budidaya tanpa vegetasi pada Gosong Pramuka. Gambar 6.Hasil Transformasi Lyzenga untuk Ekstraksi Tutupan Lahan TNKS

4.2. Pemetaan Rekreasi Berdasarkan Faktor Biofisik