Pemetaan Potensi Wisata dalam Zona Peluang Wisata

4.6. Pemetaan Potensi Wisata dalam Zona Peluang Wisata

Potensi aktivitas wisata pada tiap peluang zona selanjutnya dibangun dengan overlay hasil pemetaan wisata berdasarkan faktor biofisik, penilaian pengunjung dan nilai ekonomi wisata. Hasil analisis menunjukkan kondisi potensi wisata dengan kriteria sangat baik, cukup baik, kurang baik dan tidak baik. Kriteria sangat baik diperoleh jika memenuhi kriteria secara biofisik, ekonomi wisata dan penilaian pengunjung. Kriteria cukup baik diperoleh jika dibatasi oleh salah satu dari ketiga kriteria tersebut. Demikian seterusnya untuk kriteria kurang baik dan tidak baik memiliki beberapa faktor pembatas. Perhitungan nilai potensi wisata dengan Multi Criteria Evaluation dapat dilihat pada Lampiran 9, Lampiran 10 dan Lampiran 11. Berdasarkan hasil analisa menunjukkan zona semi urban di Pulau Pramuka memiliki potensi untuk wisata pulau dengan kriteria sangat baik. Pulau Pramuka merupakan tempat berkumpulnya wisatawan yang akan berkunjung ke pulau lain disamping tersedianya fasilitas dan sarana fisik wisata di pulau tersebut. Sarana fisik berupa penginapan, rumah makan, peminjaman alat rekreasi diving, snorkling, kanoing , adanya penangkaran penyu sisik, penangkaran kupu-kupu dan biota langka lainnya serta konservasi pembibitan mangrove yang dapat secara langsung ditanam oleh wisatawan. Hal tersebut membuat nilai baik secara biofisik, ekonomi wisata dan penilaian pengunjung di pulau ini menjadi tinggi. Sementara untuk wisata terumbu karang di Pulau Pramuka hanya memiliki satu spot yang berpotensi yakni disebelah selatan dengan kriteria cukup baik sedangkan spot lain di sebelah timur, barat dan utara memiliki kriteria kurang baik. Demikian juga untuk potensi wisata perairan pantai memiliki kriteria kurang baik. Kriteria kurang baik selain disebabkan karena tutupan komunitas terumbu karang yang rendah atau komunitas terumbu karang dalam bentuk spot kecil yang sebenarnya masih bisa dinikmati juga disebabkan karena lokasi di sebelah barat yang merupakan jalur pelayaran dan adanya aktifitas dermaga sehingga wisatawan keberatan jika harus melakukan aktifitas rekreasi diving atau snorkling dilokasi tersebut. Kriteria kurang baik disebelah utara dan timur selain disebabkan rendahnya tutupan komunitas karang yang sebenarnya masih bisa dinikmati juga lebih disebabkan karena faktor arus yang cukup kuat sehingga wisatawan jarang melakukan aktifitas diving dan snorkling di lokasi tersebut. Masalah aksesibilitas juga menjadi pembatas. Dekatnya lokasi terumbu karang dengan tempat menginap justru membuat lokasi di perairan sebelah selatan pulau jarang diakses karena wisatawan menginginkan perjalanan yang lebih bermakna dengan mengarungi lautan menuju pulau lain sebanding dengan biaya sewa kapal yang telah mereka keluarkan. Zona rural developed di Pulau Panggang memiliki potensi yang sangat baik untuk dikembangkan wisata terumbu karang khususnya di perairan sebelah selatan pulau dan potensi cukup baik di perairan sebelah barat pulau. Wisata lain yang berpotensi untuk dikembang di pulau ini adalah wisata memancing baik di lokasi budidaya maupun dilokasi terumbu buatan. Sementara wisata pulau di lokasi ini memiliki kriteria tidak baik karena rendahnya penilaian wisatawan terhadap kondisi fisik pulau yang tidak tertata dan terkesan kotor. Zona rural developed di Pulau Karya memiliki kriteria kurang baik untuk potensi wisata pulau dan terumbu karang yang lebih disebabkan karena peruntukan pulau ini sebagai daerah perkantoran, asrama pegawai dan pemakaman. Wisatawan cenderung tidak mengetahui kondisi terumbu karang atau tidak melakukan aktifitas wisata snorkling dan diving bahkan jarang mengunjungi pulau karena adanya faktor pembatas pada peruntukan pulau tersebut. Sementara wisata perairan memiliki kriteria cukup berpotensi karena kondisi perairan yang tampak jernih dan berpasir dapat dilihat oleh wisatawan yang melalui pulau ini dalam perjalanan menuju pulau lain sehingga wisatawan dapat menilai dengan baik walaupun masih sedikit yang melakukan rekreasi pantai seperti berenang, bermain pasir dan lain-lain. Gosong pramuka yang juga memiliki zona rural developed memiliki potensi yang cukup baik untuk dikembangkannya wisata terumbu karang dan memancing karena pada perairan daerah ini merupakan area perlindungan laut dengan aktifitas konservasi program transplantasi karang yang cukup tinggi. Sementara untuk kondisi gosong daratan pasir memiliki kriteria tidak baik dan kondisi perairan memiliki kriteria kurang baik karena daerah ini sudah direklamasi untuk kepentingan industri dan budidaya. Pada zona rural natural di Pulau Semak Daun dan Kotok serta zona semi primitive di Pulau Karang Congkak semua potensi wisata memiliki kriteria sangat baik dan cukup baik. Kondisi biofisik yang cukup baik membuat wisatawan tertarik untuk berwisata di lokasi tersebut dan memberi penilaian yang cukup tinggi terhadap keberadaan lokasi tersebut. Jauhnya jarak tempuh dari tempat menginap menjadikan pengalaman tersendiri dalam aktifitas rekreasi. Alam yang masih alami dan perairan yang masih jernih karena jauh dari pemukiman membuat pulau-pulau ini memiliki nilai lebih. Untuk lebih jelas hasil analisa spasial potensi wisata disajikan pada Gambar 28. Gambar 28. Peta Potensi Wisata Bahari dalam Zona Wisata

4.7. Strategi Pengelolaan Wisata Bahari