Perancangan Sistem Plumbing Air Bersih Dan Jaringan Distribusi

Lampiran 13 MATERI

1.1 Perancangan Sistem Plumbing Air Bersih Dan Jaringan Distribusi

Perancangan atau perencanaan sistem air bersih didasarkan pada : a. Kebutuhan air bersih b. Ketentuan umum c. Sistem dan peralatan penyediaan air bersih d. Jaringan pipa air bersih Ketentuan sistem penyediaan air bersih harus memenuhi kriteria dibawah ini : a. Tekanan air pada alat plambing sesuai dengan ketentuan b. Kecepatan aliran dalam pipa minimal 0,9 dan maksimal 2 mdetik c. Kapasitas tangki air bawah diperhitungkan berdasarkan kebutuhan air per hari d. Kapasitas tangki air atas diperhitungkan berdasarkan fluktuasi pemakaian per hari Adapun pembagian sistem penyediaan air bersih adalah sebagai berikut : a. Sistem sambungan langsung Sistem sambungan langsung adalah sistem dimana, pipa distribusi kebangunan langsung dengan, pipa cabang dari sistem penyediaan air minum secara kolektif dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM. Karena terbatasnya tekanan air di pipa distribusi PDAM, maka sistem ini hanya bisa untuk bangunan kecil atau bangunan rumah sampai dengan 2 dua lantai. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem, ini adalah air yang berasal dan pipa cabang sistem penyediaan air minum secara kolektif dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM. b. Sistem tangki tekan Biasanya sistem ini digunakan bila air yang akan masuk kedalam bangunan, pengalirannya menggunakan pompa. Prinsip kerja sistem ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Air dari sumur atau yang telah ditampung dalam tangki bawah dipompakan ke dalam suatu bejana tangki tertutup, sehingga air yang ada didalam tangki tertutup tersebut dalam keadaan terkompresi. Air dan tangki tertutup tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan. Pompa bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan, yang menutupmembuka saklar motor listlik penggerak pompa. Pompa berhenti bekeria kalau tekanan dalam tangki telah mencapai suatu batas maksimum yang ditetapkan, dan bekerja kembali setelah tekanan dalam tangki mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan. Daerah fluktuasi tekanan biasanya ditetapkan antara 1,00 kgcm2 sampai 1,50 kgcm2. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah, air yang berasal dari reservoir bawah yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur atau dari PDAM dan sumur atau langsung dari sumur air tanah. c. Sistem tangki atap Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai hal tidak dapat diterapkan, maka dapat diterapkan sistem tangki atap. Dalam sistem ini, air ditampung terlebih dahulu pada tangki bawah, lalu dipompakan ke tangki atas. Tangki atas dapat berupa tangki yang di simpan di atas atap atau dibangunan yang tertinggi, dan bisa juga berupa menara air. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah air yang berasal dari reservoir bawah yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur atau dari PDAM dan sumur atau langsung dari sumur air tanah.

1.2 Perancangan Sistem Plumbing Air Kotor dan Jaringan Distribusi

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 1 LUBUK PAKAM.

0 2 31

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN PKN KELAS VII DI SMP NEGERI 16 MEDAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KORESPONDENSI DI SMK 2 YAPIM MEDAN T.P 2014/2015.

0 2 20

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas V SDNPekuwon Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 2 17

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 3 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Mantingan Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS Penerapan Model Pembelajaran Numbered Heads Together Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Mantingan Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 18