129
meningkatkan nilai indeks dimensi dan akan merubah status keberlanjutan multidimensi dari kategori sedang menjadi kategori berkelanjutan.
Tabel 36 Nilai indeks keberlanjutan setelah penerapan strategi Aspek
Keberlanjutan Bobot
Gabungan Bobot
Tertimbang Nilai Dimensi
Keberlanjutan Jumlah
Nilai Teknologi
0,3484 0,3762
77,68 29,22
Sosial 0,2995
0,3234 50,68
16,39 Ekologi
0,1238 0,1337
44,90 6,00
Ekonomi 0,1016
0,1097 51,86
5,69 Kelembagaan
0,0529 0,0572
60,27 3,45
Jumlah 0,9262
1,0000 285,38
60,74 Strategi pengelolaan berbasis status keberlanjutan multidimensi
merupakan sebuah pendekatan sederhana yang cukup komprehensif untuk menganalisis permasalahan keberlanjutan perikanan tangkap pada berbagai
dimensi pengelolaan. Pendekatan ini menekankan perlunya peningkatan terhadap dimensi beserta atribut prioritasnya dalam rangka meningkatkan status
keberlanjutan multidimensi dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan cakalang oleh nelayan sekoci di perairan ZEEI Samudera Hindia selatan Jawa Timur.
130
131
5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Angin muson di atas perairan ZEEI Samudera Hindia selatan Jawa Timur sangat mempengaruhi sebaran suhu permukaan laut, suhu menegak, suhu
mendatar, dan konsentrasi klorofil-a. Sebaran parameter oseanografi pada musim timur lebih mendukung keberadaan stok cakalang dibandingkan sebaran
parameter pada musim barat. 2. Fluktuasi CPUE mengikuti pola angin muson, dengan nilai yang lebih tinggi
pada musim timur dibanding musim barat. Musim puncak penangkapan adalah pada bulan Agustus hingga bulan Oktober, dengan kecenderungan peningkatan
CPUE dengan adanya pertambahan upaya tangkap. Peluang bagi peningkatan upaya penangkapan sebesar 70,25 dari tingkat produksi aktual, dan peluang
peningkatkan trip sebesar 83,58 dari jumlah trip aktual. 3. Pada musim timur dimana suhu permukaan laut menurun dan konsentrasi
klorofil-a meningkat, nilai CPUE cenderung meningkat. Sebaliknya pada musim barat saat suhu permukaan laut meningkat dan konsentrasi klorofil-a
menurun, nilai CPUE juga cenderung menurun. 4. Hasil analisis indeks keberlanjutan untuk setiap dimensi menunjukkan bahwa
dimensi ekologi berada pada kategori berkelanjutan. Status keberlanjutan dimensi teknologi berada pada kategori sedang, sementara dimensi sosial,
kelembagaan, dan ekonomi berada pada kategori kurang berkelanjutan dengan nilai indeks yang terendah pada dimensi sosial.
5. Nilai indeks keberlanjutan multidimensi menunjukkan status keberlanjutan perikanan cakalang di perairan ZEEI Samudera Hindia selatan Jawa Timur
berada pada kategori sedang. Berdasarkan urutan prioritas dimensi maka strategi keberlanjutan ditekankan pada peningkatan kondisi sosial,
kelembagaan dan ekonomi yang dilakukan secara simultan dan terarah dengan ditunjang oleh ketersediaan armada penangkapan kapal sekoci serta potensi
sumberdaya perikanan cakalang dan kondisi parameter oseanografi lingkungan perairan yang masih baik. Selanjutnya, penerapan strategi pengelolaan berbasis
status keberlanjutan depat meningkatkan nilai indeks multidimensi dari kategori sedang menjadi berkelanjutan.