Kerangka Pikir Sustainability of skipjack (Katsuwonus pelamis) fisheries in Indonesian Exclusive Economic Zone (IEEZ) of Indian Ocean at Southern Coast of East Java

0,19 - 0,16 mgm 3 hari selama musim barat dan 0,21 mgm 3 hari selama musim timur. Karakteristik dan dinamika kolom air antara lapisan tercampur dan lapisan termoklin sangat mempengaruhi proses-proses biologis yang terjadi di dalamnya. Sebagian besar produktifitas primer dihasilkan pada lapisan tersebut. Dalam proses fotosintesis dibutuhkan kehadiran beberapa komponen, seperti cahaya, karbon dioksida, pigmen klorofil dan nutrien Lalli Parsons 2004. Pada wilayah tropis dari Samudera Hindia, air yang jernih memungkinkan sinar matahari dapat menembus hingga kedalaman perairan. Hal ini sejalan dengan Matsuura et al. 1997 yang menyatakan bahwa sebaran konsentrasi klorofil-a pada bagian atas lapisan tercampur sangat sedikit dan mulai meningkat menuju bagian bawah dari lapisan permukaan tercampur dan menurun secara drastik pada lapisan termoklin hingga tidak ditemukan pada lapisan di bawah termoklin. Upwelling adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keadaan dimana air dingin dan kaya unsur hara dari lapisan yang lebih dalam, naik menuju ke permukaan perairan. Gerakan naik ini membawa serta air yang bersuhu dingin, salinitas yang tinggi dan unsur-unsur hara yang kaya fhosfat dan nitrat ke permukaan Nontji 1993. Umumnya diketahui bahwa upwelling di perairan akan meningkatkan produktivitas primer yang memainkan peran penting dalam transpor materi organik ke perairan oligotrof di sekitarnya Zalewsky et al. 2005. 2.2 Aspek Biologi Cakalang 2.2.1 Tingkah Laku Cakalang Katsuwonus pelamis atau skipjack merupakan salah satu jenis ikan tuna dalam famili Scombridae yang berbentuk fusiform, memanjang, agak bulat dan tidak bersisik. Punggung berwarna biru kehitaman. Sisi bawah perut keperakan dengan 4-6 buah garis hitam memanjang pada bagian samping badan Collette Nauen 1983. Jones dan Silas 1962 menyatakan cakalang hidup pada suhu antara 16 C – 30 C dengan suhu optimum 28 C. Cakalang termasuk ikan kosmopolit yang epipelagik, yaitu ditemukan hampir di seluruh permukaan perairan laut tropis maupun sub tropis. Cakalang hidup pada perairan dengan suhu antara 14,7° hingga 30°C, sedangkan larvanya ditemukan terbatas pada suhu minimal 25°C Collette Nauen 1983, Matsumoto et al.1984. Gambar 2 Ikan cakalang Katsuwonus pelamis Linnaeus 1758. Sumber: Collette dan Nauen 1983 Cakalang memiliki tendensi untuk bergerombol di permukaan perairan yang biasanya berasosiasi dengan keberadaan burung, obyek terapung, hiu, paus atau spesies tuna lainnya. Ikan ini termasuk perenang cepat yang senang melawan arus, memiliki sifat makan yang rakus dan mencari makanan berdasarkan penglihatan. Cakalang bermigrasi di sekitar pulau maupun dalam jarak jauh. Pada siang hari ditemukan mulai dari permukaan perairan hingga kedalaman 260 m, dan terbatas dekat permukaan perairan pada malam hari Matsumoto et al. 1984. Migrasi adalah setiap jenis pergerakan yang sistematik dari individu- individu yang termasuk dalam suatu stok Sparre Venema 1998. Cakalang termasuk spesies yang melakukan migrasi yang jauh highly migratory species. Pergerakan lokal cakalang berukuran panjang kurang dari 45 cm pada malam hari berkisar 25 hingga 106 km dari posisi awal dan kembali ke tempat semula di pagi hari. Pergerakan dalam jarak yang besar dapat dilihat dari hasil tagging cakalang di Samudera Pasifik yang tertangkap kembali 30 hari setelah dilepaskan dan sebagian besar yaitu 95 tertangkap di perairan yang berjarak 1.350 mil dari posisi pelepasannya Sibert Hampton 2003. Selanjutnya IOTC 2008b melaporkan hasil tangging cakalang di Samudera Hindia yang menunjukkan bahwa spesies ini memiliki mobilitas tinggi dengan rataan jarak migrasi yang sangat jauh yaitu 640 mil.

2.2.2 Pendugaan Stok Cakalang

Charles 2001 menyatakan bahwa dalam dinamika populasi yang disebut biomas untuk tahun sekarang adalah kombinasi dari 1 jumlah ikan yang bertahan hidup dari tahun sebelumnya setelah dikalikan dengan laju pertumbuhan individu, beserta 2 jumlah ikan hasil rekruitmen pada tahun ini yang berasal dari proses reproduksi tahun sebelumnya setelah dikurangi laju kematian. Selanjutnya disebutkan bahwa untuk keperluan pengelolaan perikanan, stok adalah suatu sub kelompok dari satu spesies yang dapat diperlakukan sebagai suatu stok jika perbedaan-perbedaan dalam kelompok tersebut dan pencampuran dengan kelompok lain mungkin dapat diabaikan tanpa membuat kesimpulan yang salah Gulland 1983 in Sparre Venema 1998. Pengkajian stok harus dilakukan secara terpisah untuk setiap stok ikan kemudian hasilnya dapat digabung ke dalam suatu pengkajian perikanan multi- spesies Sparre Venema 1998. Hasil tagging cakalang di Samudera Hindia menunjukkan bukti pergerakan yang cepat dalam skala sangat luas yang mendukung dugaan terkini bahwa cakalang di samudera ini merupakan stok tunggal IOTC 2009a; Huntington et al. 2010. Selanjutnya dikatakan bahwa stok ikan yang bermigrasi dimanfaatkan oleh berbagai negara, sehingga pengkajian stoknya tidak boleh terikat oleh batas geografi yang dibuat manusia. Pengkajian stoknya akan lebih baik bila dilakukan melalui kerjasama antar negara Sparre Venema, 1998. Cakalang adalah spesies tuna terkecil yang dieksploitasi secara komersial, namun memiliki pertumbuhan paling cepat dan dapat mencapai umur dewasa dalam waktu kurang dari setahun. Estimasi panjang berdasarkan data tagging menunjukkan panjang total antara 45-85 cm untuk ikan berumur 1 tahun Hampton 2000. Kisaran ukuran panjang cakalang maksimum adalah 80 cm dengan berat berat 8-10 kg hingga ukuran 108 cm dengan berat 34,5 kg Collette Nauen 1983. Fekunditas cakalang betina yang berukuran panjang total 41 cm hingga 87 cm berkisar antara 80.000 hingga 2 juta telur Matsumoto et al. 1984. Estimasi mortalitas menunjukkan bahwa mortalitas alami pada cakalang berukuran 21 –30 cm lebih tinggi dari cakalang berukuran 51–70 cm Kirby et al. 2003. Catch per unit effort CPUE adalah cara sederhana untuk memprediksi kondisi biomas ikan di perairan dengan cara melihat perbandingan antara hasil tangkapan dengan jumlah upaya yang dilakukan. Biomas stok ikan yang baik akan menunjukkan nilai CPUE yang terus meningkat dengan pertambahan upaya tangkap. IOTC 2008a melaporkan bahwa tren CPUE perikanan cakalang dengan purse seine tahun 2008 di Samudera Hindia Somalia dan Sisilia menunjukkan data yang bervariasi tetapi menunjukkan hasil tangkapan yang cenderung meningkat setiap tahun. Beragamnya ukuran tangkapan pada data yang diperoleh selama bertahun- tahun menunjukkan laju pertumbuhan cakalang yang bervariasi IOTC 2009c. Dengan menggunakan pembacaan otolith didapatkan hasil bahwa cakalang di bagian timur Samudera Hindia bisa mencapai ukuran panjang total 45 cm dalam waktu satu tahun, dan panjang total 50 hingga 55 cm dalam waktu satu setengah tahun. Kematangan seksual cakalang dicapai pada umur satu tahun dan dapat hidup 8 - 12 tahun Huntington et al. 2010, dengan rataan siklus hidup yang relatif pendek yaitu 4 tahun Sibert Hampton 2003. Dinamika stok cakalang sangat bergantung kepada rekruitmen recruitment driven yang disebabkan siklus hidupnya yang pendek serta kemampuannya untuk bereproduksi sepanjang tahun sehingga proses rekruitmen juga terjadi sepanjang tahun. Produktifitas yang tinggi serta siklus hidup yang relatif pendek menyebabkan cakalang memiliki ketahanan terhadap overfishing IOTC 2009a; IOTC 2011. Hasil analisis terhadap data tagging tahun 2008 menunjukkan rekruitmen cakalang yang masih besar di Samudera Hindia sebelah barat walaupun tingkat eksploitasinya tinggi IOTC 2010. Mayoritas cakalang yang tertangkap di Samudera Hindia berasal dari ikan berukuran 40 cm sehingga kemungkinannya telah melakukan pemijahan sebelum tertangkap IOTC 2011. Prosedur pengkajian stok terdiri dari elemen input data perikanan dan berbagai asumsi menyangkut data dan metodologi, proses analisis data, dan output perkiraaan parameter populasi atau sistem. Output yang dihasilkan berisi prediksi dan berbagai alternatif yang merupakan input bagi proses berikutnya. Pengulangan proses akan menghasilkan output akhir yang berisi strategi pengelolaan berupa optimalisasi hasil atau tujuan-tujuan lainnya Saila Galucci