Penilaian dan Sensitivitas Atribut Dimensi Kelembagaan

125 memahami pentingnya menjaga kondisi ekologi maka semakin besar kemungkinan untuk mencapai pola pengelolaan berkelanjutan. Peningkatan jumlah nelayan yang sadar lingkungan akan meningkatkan 1 tingkat skor atribut tersebut. Rataan pertumbuhan pelaku usaha baru tahun 2001-2010 sebesar 19,2 per tahun yang perlu ditingkatkan hingga 25 per tahun agar sumberdaya cakalang dapat dimanfaatkan secara optimal. Insentif berupa kemudahan perizinan, pengurangan retribusi, serta penyediaan sarana dan prasarana pendukung harus diupayakan oleh pemerintah kabupaten Malang. Selanjutnya, tingkat ketergantungan yang tinggi dari keluarga nelayan kepada hasil tangkapan cakalang harus dikurangi dengan mendorong terbukanya lapangan kerja alternatif bagi anggota keluarga nelayan khususnya wanita melalui pelatihan dan penyediaan modal kerja, sehingga pada akhirnya dapat berkontribusi terhadap pendapatan keluarga. Konflik dalam pemanfaatan sumberdaya cakalang dengan jenis dan intensitas tinggi merupakan permasalahan yang sangat mempengaruhi status keberlanjutan dimensi sosial karena bila terjadi konflik maka kegiatan pemanfaatan akan terhenti yang menyebabkan kerugian material bagi semua pihak terkait. Tabel 33 Arahan strategi keberlanjutan dimensi kelembagaan Indikasi kebijakan Strategi Kelembagaan: Penegakan hukum, peningkatan peran lembaga non formal dan kelompok nelayan a. Penegakan aturan melalui pemberian sanksi tegas bagi pelanggar b. Peningkatan fungsi finansial KUD dan lembaga keuangan mikro c. Peningkatan fungsi kelompok nelayan dalam penjualan dan pengolahan hasil tangkapan Lemahnya penegakan hukum merupakan salah satu sebab rendahnya status keberlanjutan pada dimensi kelembagaan, sehingga diperlukan upaya untuk menegakkan aturan yang telah dibuat secara tegas melalui peningkatan ketersediaan personil pengawas dan sarana prasarana pengawasan. Penegakan 126 aturan harus dilakukan secara adil tanpa adanya perbedaan terhadap seluruh komponen yang terkait dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan. Peran KUD dan lembaga keuangan mikro yang masih sangat kecil khususnya dalam menyediakan kebutuhan permodalan bagi nelayan sekoci juga menjadi penyebab rendahnya status keberlanjutan dimensi kelembagaan. Minimnya peran lembaga-lembaga tersebut menyebabkan maraknya praktek tengkulak melalui praktek pengamba’ yang menarik keuntungan cukup besar dari nelayan sehingga mengurangi pendapatan nelayan. Peningkatan peran KUD dan lembaga keuangan mikro dalam penyediaan kebutuhan finansial akan meningkatkan secara signifikan status keberlanjutan dimensi ini. Fungsi kelompok nelayan perlu ditingkatkan dengan melibatkan dalam proses penyusunan dan pengambilan keputusan, sehingga kepentingan dan permasalahan mereka teraktualisasi dalam kebijakan. Peran kelompok perlu ditingkatkan untuk mengatur pengelolaan kegiatan dalam cakupan yang lebih luas bagi kepentingan anggota, terutama dalam penanganan dan pengolahan hasil. Tabel 34 Arahan strategi keberlanjutan dimensi ekonomi Indikasi kebijakan Strategi Ekonomi: Penataan struktur usaha, sumber pendapatan lain, dan harga Jual a. Peningkatan kepemilikan usaha penangkapan bagi nelayan lokal b. Pengembangan mata pencaharian alternatif bagi nelayan pada musim paceklik c. Peningkatan harga jual hasil tangkapan Kepemilikan usaha merupakan atribut sensitif yang perlu dibenahi mengingat 88,93 manfaat dari kegiatan penangkapan cakalang dinikmati oleh pihak luar sementara nelayan lokal hanya menikmati porsi sangat kecil. Upaya peningkatan kepemilikan usaha bagi nelayan lokal harus dilakukan hingga prosentase manfaat bagi nelayan lokal bisa meningkat hingga sekitar 50. Untuk itu peran pemerintah daerah untuk memfasilitasi permodalan bagi nelayan lokal sangat diperlukan. Selain permasalahan kepemilikan, ketergantungan nelayan yang sangat tinggi kepada kegiatan penangkapan perlu direduksi dengan cara mendorong 127 munculnya kegiatan ekonomi alternatif bagi nelayan terutama pada saat paceklik sehingga dapat memperoleh penghasilan dari sumber lain selama periode tersebut. Peningkatan harga jual hasil tangkapan merupakan atribut penting bagi peningkatan status keberlanjutan ekonomi. Peningkatan harga sangat tergantung kepada beberapa hal diantaranya tujuan pasar dimana pasar ekspor menawarkan harga yang lebih tinggi, kualitas hasil tangkapan dimana ikan dengan kualitas yang baik memiliki nilai jual yang jauh berbeda dengan ikan berkualitas rendah, serta pengolahan pra jual yang akan memberikan nilai tambah. Peningkatan harga jual secara langsung akan meningkatkan kesejahteraan nelayan sehingga dapat menaikkan status keberlanjutan dimensi ekonomi. Upaya peningkatan yang dilakukan pada ketiga dimensi prioritas dapat disertai dengan upaya untuk meningkatkan kondisi atribut pada dimensi ekologi dan teknologi yang sedapat mungkin tidak menyebabkan menurunnya nilai keberlanjutan kedua dimensi tersebut. Peningkatan kondisi kedua dimensi tersebut disusun berdasarkan hasil pendugaan status eksploitasi yang telah dilakukan. Tabel 35 Arahan strategi keberlanjutan dimensi ekologi dan teknologi Indikasi kebijakan Strategi Ekologi dan Teknologi: Optimasi produksi dan kapasitas tangkap sumberdaya cakalang a. Peningkatan laju pemanfaatan sumberdaya cakalang hingga tingkat yang optimal b. Peningkatan kapasitas tangkap sumberdaya cakalang hingga tingkat yang optimal Peningkatan laju pemanfaatan sumberdaya perikanan cakalang oleh nelayan sekoci dapat dilakukan hingga 472.421,31 kgtahun dari tingkat pemanfaatan saat ini yang hanya sebesar 112.448 kgtahun. Apabila diterapkan pendekatan kehati-hatian precautionary approach maka peluang peningkatan laju pemanfaatan hingga 80 dari hasil pendugaan nilai maximum sustainable yield MSY adalah 70,25. Peningkatan kapasitas tangkap dapat dilakukan dengan penambahan armada sekoci atau peningkatan jumlah trip dari armada yang telah ada saat ini. Persentase peningkatan kapasitas tangkap yang dimungkinkan berdasarkan pendekatan kehati-hatian adalah maksimum 506 trip 128 per tahun atau peningkatan sebesar 83,58. Kedua bentuk optimasi tersebut tidak akan menyebabkan perubahan pada atribut tingkat eksploitasi yaitu tetap berada pada tingkat moderate sehingga tidak menurunkan nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi dan teknologi. Peningkatan atribut pada dimensi prioritas sebagaimana tersebut di atas akan menyebabkan perubahan status pada ketiga dimensi tersebut. Penerapan strategi akan meningkatkan nilai agregat status keberlanjutan multidimensi. Penerapan arahan kebijakan pada dimensi prioritas yaitu sosial, ekonomi dan kelembagan dengan tetap mempertahankan nilai indeks dimensi teknologi dan ekologi selanjutnya akan menghasilkan peningkatan indeks keberlanjutan multidimensi. Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi dan kelembagaan dipertahankan pada kondisi eksisting yaitu 77,68 dan 44,90, sementara nilai indeks dimensi lain setelah penerapan kebijakan menjadi 51,86 untuk dimensi sosial, 60,27 untuk dimensi kelembagaan, dan 50,68 untuk dimensi ekonomi, sebagaimana disajikan pada gambar berikut: Gambar 46 Nilai indeks keberlanjutan setiap dimensi setelah penerapan strategi. Nilai indeks keberlanjutan multidimesi sebelum penerapan stategi adalah 52,48 yang lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai indeks setelah penerapan kebijakan yang sebesar 60,74. Penerapan strategi pengelolaaan akan 77,68 50,68 44,90 51,68 60,27 20 40 60 80 100 Ekologi Ekonomi Teknologi Sosial Kelembagaan 129 meningkatkan nilai indeks dimensi dan akan merubah status keberlanjutan multidimensi dari kategori sedang menjadi kategori berkelanjutan. Tabel 36 Nilai indeks keberlanjutan setelah penerapan strategi Aspek Keberlanjutan Bobot Gabungan Bobot Tertimbang Nilai Dimensi Keberlanjutan Jumlah Nilai Teknologi 0,3484 0,3762 77,68 29,22 Sosial 0,2995 0,3234 50,68 16,39 Ekologi 0,1238 0,1337 44,90 6,00 Ekonomi 0,1016 0,1097 51,86 5,69 Kelembagaan 0,0529 0,0572 60,27 3,45 Jumlah 0,9262 1,0000 285,38 60,74 Strategi pengelolaan berbasis status keberlanjutan multidimensi merupakan sebuah pendekatan sederhana yang cukup komprehensif untuk menganalisis permasalahan keberlanjutan perikanan tangkap pada berbagai dimensi pengelolaan. Pendekatan ini menekankan perlunya peningkatan terhadap dimensi beserta atribut prioritasnya dalam rangka meningkatkan status keberlanjutan multidimensi dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan cakalang oleh nelayan sekoci di perairan ZEEI Samudera Hindia selatan Jawa Timur.