menghayatinya Sukarya 2008: 1.1.6. Dalam konteks kesenian, ada tiga unsur pokok yang saling berkaitan yaitu pencipta seni seniman, penikmat seni
masyarakat, dan karya seni Sukarya 2008: 1.2.6. Sedangkan budaya menurut Suparlan dalam Sukarya 2008: 1.2.2 adalah keseluruhan pengetahuan manusia
yang digunakan untuk memahami dan menginterpretasikan pengalaman dan lingkungannya serta menjadi kerangka dasar yang menciptakan dan mendorong
terwujudnya kelakuan. Koentjaraningrat dalam Sukarya 2008: 1.2.5 menyatakan bahwa kebudayaan merupakan sistem-sistem yang dikembangkan oleh manusia
meliputi sistem bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi sosial, sistem teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi, dan kesenian.
Seni dan budaya seringkali diidentikkan satu sama lain karena melalui pendekatan kebudayaan, perilaku berkesenian dapat dipandang sebagai salah satu
cara untuk memenuhi kebutuhan hidup yaitu kebutuhan integratif. Salah satu unsur kebudayaan yang hidup di masyarakat adalah kesenian. Jika kebudayaan
dipandang sebagai sistem pengetahuan atau gagasan, maka dapat diartikan bahwa kesenian merupakan sistem pengetahuan, nilai-nilai, dan gagasan yang merujuk
pada nilai estetika dan keindahan Sukarya 2008: 1.2.6. Hal tersebut menunjukkan adanya hubungan integratif antara kesenian dan kebudayaan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seni budaya merupakan perilaku berkesenian yang dilakukan melalui pendekatan kebudayaan. Seni
budaya juga dapat diartikan sebagai unsur-unsur seni yang terintegrasi dengan nilai-nilai budaya.
2.2.6 Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di Sekolah Dasar
Pendidikan kesenian di SDMI dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan tahun 2006 dilaksanakan melalui mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan SBK. Ada empat bidang utama dalam mata pelajaran SBK di SD, yaitu seni rupa, seni musik, seni tari, dan keterampilan. Mata pelajaran SBK
termasuk dalam kelompok mata pelajaran estetika. Pendidikan kesenian sebagaimana yang dinyatakan oleh Ki Hadjar
Dewantara dalam Utomo 2009: 5 merupakan salah satu faktor penentu dalam membentuk kepribadian anak. Pendidikan seni di sekolah dapat dijadikan sebagai
dasar pendidikan dalam membentuk jiwa dan kepribadian berakhlak karimah.Menurut Sukarya 2008: 3.3.15 Pendidikan Seni Budaya dan
Keterampilan membantu siswa mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, linguistik,
logikmatematik, naturalis, adversitas, kreativitas, spiritual dan moral, serta kecerdasan emosional. Dalam suatu penelitian yang berjudul The Classroom
Practice of Creative Arts Education in NSW Primary Schools , Power Klopper
2011: 2 menyatakan bahwa: Arts education provides students with valuable opportunities to
experience and build knowledge and skills in self expression, imagination, creative and collaborative problem solving,
communication, creation of shared meanings, and respect for self and others. Engagement in quality arts education has also been
said to positively affect overall academic achievement, engagement in learning, and development of empathy towards others.
Pernyataan tersebut mengandung arti bahwa pendidikan seni memberikan siswa kesempatan berharga untuk mengalami dan membangun pengetahuan dan
keterampilan dalam ekspresi diri, imajinasi, pemecahan masalah secara kreatif dan
kolaboratif, komunikasi, penciptaan makna bersama, dan menghormati diri sendiri dan orang lain. Keterlibatan dalam pendidikan berkualitas seni juga telah
dikatakan positif mempengaruhi prestasi akademik keseluruhan, keterlibatan dalam pembelajaran, dan pengembangan empati terhadap orang lain. Selanjutnya,
Utomo 2009: 5 mengemukakan bahwa: Pendidikan seni di sekolah memiliki fungsi dan tujuan untuk
mengembangkan sikap dan kemampuan agar siswa mampu berkreasi dan peka dalam berkesenian, atau memberikan
kemampuan dalam berkarya dan berapresiasi seni. Kedua jenis kemampuan ini menjadi penting artinya karena dinamika
kehidupan sosial manusia dan nilai-nilai estetis mempunyai sumbangan terhadap kebahagiaan manusia di samping
mencerdaskannya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan SBK di SD berperan penting dalam membentuk karakter dan
kepribadian siswa. Melalui pembelajaran SBK, siswa dapat menggali potensi dalam dirinya secara harmonis, memberikan kepekaan pada diri siswa untuk
mampu mengapresiasi suatu keindahan, serta membantu siswa dalam mencapai multikecerdasan. Pelajaran SBK juga mampu membantu siswa dalam
mengekspresikan dirinya, meningkatkan daya imajinasi siswa, serta dapat berpengaruh pada kemampuan siswa untuk mengembangkan rasa empatinya
terhadap orang lain.
2.2.7 Pendidikan Seni Musik di Sekolah Dasar
Seni musik adalah salah satu cabang seni yang menggunakan bunyi sebagai media, ditinjau dari sumber bunyinya, bahannya, dan cara memainkannya
Sukarya 2008: 2.2.1. Rien dalam Desyandri 2011: 4 mengemukakan bahwa seni musik merupakan suatu hasil karya dalam bentuk lagu atau komposisi musik