Pembiayaan Mikro Analisis pengaruh social capital terhadap repayment rate pada lembaga keuangan mikro syariah (Studi kasus KBMT Wihdatul Ummah, Bogor)

7. Permintaan produksi. Bank ingin mengetahui perkembangan permintaan barang yang diproduksi oleh calon peminjam kredit. Bank meneliti tentang apa yang menyebabkan permintaan terhadap barang yang dijual oleh pemohon kredit dapat meningkat. 8. Persaingan. Bank juga akan menyelidiki persaingan dalam pemasaran barang- barang calon peminjam kredit.

2.2. Pembiayaan Mikro

Microfinance dan Lembaga Keuangan Mikro LKM Pembiayaan Mikro Microfinance adalah usaha untuk meningkatkan akses pinjaman dan untuk menyelamatkan masyarakat yang memiliki pendapatan dan kesejahteraan rendah serta merupakan cara terbaik untuk mengurangi kemiskinan Schreiner, 1999. Menurut Bank Indonesia kredit mikro adalah kredit yang diberikan kepada para pelaku usaha produktif baik perorangan maupun kelompok yang mempunyai hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta per tahun. Prinsip umum lembaga keuangan mikro menurut PINBUK 2003, yaitu sebagai berikut: 1. Modal LKM haruslah bersumber dari anggotanya sendiri yang dihimpun dari simpanan pokok dan simpanan wajib serta dapat pula kita tambahkan istilah simpanan pokok khusus sebagai penguat modal, semacam saham di PT.bank. Selain itu LKM dapat membuka berbagai jenis tabungan simpanan sukarela. 2. Layanan kreditpinjamanpembiayaan hanya diberikan kepada anggota LKM saja, tidak boleh kepada bukan anggota. 3. Jaminan barang boleh diterapkan, namun pertimbangan yang terbaik berdasarkan watakkarakter peminjam sendiri. Lembaga keuangan yang terlibat dalam penyaluran kredit mikro umumnya disebut Lembaga Keuangan Mikro LKM. Menurut Asian Development Bank ADB, lembaga keuangan mikro microfinance adalah lembaga yang menyediakan jasa penyimpanan deposits, kredit loans, pembayaran berbagai transaksi jasa payment services serta money transfers yang ditujukan bagi masyarakat miskin dan pengusaha kecil insurance to poor and low-income households and their microenterprises . Sedangkan bentuk LKM dapat berupa lembaga formal misalnya bank desa dan koperasi, lembaga semiformal misalnya organisasi non pemerintah, dan sumber-sumber informal misalnya pelepas uang Wijono, 2005. LKM di Indonesia menurut Bank Indonesia dibagi menjadi dua kategori yaitu LKM yang berwujud bank dan non bank. Sedangkan menurut Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil PINBUK, LKM dibagi menjadi bank dan non bank dan LKM yang berwujud non bank dibedakan menjadi formal dan non formal Gambar 2.1. Gambar 2.1. Sistem Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia Sumber : Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil 2003. LKM Bank Non Bank BPRBPRS Pengaturan : UU Perbankan No.101998 Perijinan : BI Pengawasan : BI BRI unit Pengaturan : UU Perbankan No.101998 Perijinan : BI Pengawasan : BRI cabang, BI BKD unit Pengaturan : UU Perbankan No.101998 Perijinan : BI Pengawasan : BRI atas nama BI Formal Non Formal Koperasi Pengaturan : UU Koperasi No.251992 Perijinan : Kementrian Negara Koperasi PKM Pengawasan : Kementrian Negara Koperasi PKM BKD Unit Pengaturan : - Perijinan : Gubernur setiap propinsi Pengawasan : Pemda Tingkat I KSM BMT Arisan

2.3. UMKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Dokumen yang terkait

Identifikasi Risiko Operasional Bidang Pembiayaan pada Lembaga Keuangan Mikro (Studi Kasus KBMT Wihdatul Ummah)

0 19 101

Analisis efektivitas kredit Ukm (Studi kasus Ukm Nasabah Kbmt Binaul Ummah Kelurahan Pamoyanan, Bogor Selatan)

0 29 96

Analisis Persepsi Petani terhadap Lembaga Keuangan Syariah (Studi Kasus Di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

9 49 131

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Pembiyaaan Syariah untuk UMKM Agribisnis pada KBMT Wihdatul Ummah Kota Bogor

5 48 102

Kajian terhadap Manajemen Risiko Pembiayaan pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah, KBMT Wihdatul Ummah

2 50 260

Analisis Dampak Pembiayaan Syariah Terhadap Perkembangan Omset Usaha Mikro Sektor Perdagangan (Studi Kasus KBMT Wihdatul Ummah Kota Bogor)

2 15 53

ANALISIS PERANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A) BERBASIS SYARIAH TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA (Studi Kasus : Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Prima Tani Kecamatan Baso).

0 1 27

PEMAHAMAN NASABAH TERHADAP KONTRAK SYARIAH PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DI KOTA DAN KABUPATEN BOGOR

0 0 15

MODEL PENDEKATAN MODAL SOSIAL KELOMPOK PEMINJAM UNTUK OPTIMALISASI REPAYMENT RATE PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO-SWADAYA MASYARAKAT (SOCIAL CAPITAL APPROACHING MODEL OF THE LENDING GROUP FOR REPAYMENT RATE OPTIMIZATION ON COMMUNITY’S MICROFINANCE INSTIT

0 0 7

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH) - Test Repository

0 1 141