Analisis Crosstabs Hubungan Skema Kredit dan Jumlah kredit Analisis

nasabah pembiayaan perorangan dan nasabah pembiayaan kelompok. Pembentukan kelompok dapat dilakukan oleh KBMT Wihdatul Ummah sendiri atau dapat diajukan oleh nasabah perorangan yang bersedia membentuk kelompok. Kelompok yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah kelompok Ciomas dan kelompok Kebun Jahe. Kelompok tersebut secara sengaja dibentuk oleh KBMT Wihdatul Ummah. Pengajuan kredit dengan kelompok memiliki beberapa kelebihan dibandingkan pengajuan kredit perorangan, yaitu dapat mengajukan kredit lebih besar, adanya sistem tanggung renteng joint liability , dan adanya pertemuan rutin yang diadakan di dalam kelompok agar lebih mempererat kekeluargaan.

5.3.2. Analisis Crosstabs Hubungan Skema Kredit dan Jumlah kredit

Berdasarkan Tabel 5.9, sebagian besar kredit yang diberikan kepada perorangan sebesar Rp. 1.500.000 15,4 persen dan kredit yang diberikan kepada kelompok sebesar Rp. 5 juta 42,9 persen. Rata-rata jumlah kredit yang diberikan kepada responden nasabah KBMT Wihdatul Ummah kelompok lebih besar Rp. 8.486.410 dibandingkan pada kredit perorangan Rp. 4.009.523. Jumlah kredit pada kredit kelompok lebih besar dibandingkan dengan kredit perorangan. Hal ini menunjukkan kepercayaan yang diberikan oleh KBMT Wihdatul Ummah lebih tinggi pada kredit kelompok dibandingkan pada kredit perorangan. Salah satu sebabnya karena pada kredit kelompok adanya sistem tanggung renteng sebagai antisipasi untuk mengurangi kredit macet. Tanggung renteng pada pembiayaan kelompok dilakukan dengan cara setiap anggota kelompok wajib menabung sebesar Rp. 50.000 per bulan pada kelompok Kebun Jahe dan pada kelompok Ciomas sebesar Rp. 3.000 per minggu. Tabel 5.9. Analisis Crosstabs Hubungan Skema Kredit dan Jumlah Kredit Skema Kredit Perorangan Kelompok Jumlah Kredit Rp Jumlah orang Persen Jumlah orang Persen 300.000 1 2,6 500.000 2 5,1 700.000 1 2,6 1 4,8 970.000 1 2,6 1.000.000 3 7,7 2 9,5 1.500.000 6 15,4 2 9,5 2.000.000 4 10,3 2 9,5 2.500.000 3 7,7 3.000.000 1 2,6 2 9,5 3.500.000 1 2,6 1 4,8 4.000.000 2 5,1 4.500.000 1 2,6 5.000.000 3 7,7 9 42,9 7.000.000 3 7,7 2 10.000.000 0 2 9,5 11.500.000 1 2,6 20.000.000 2 5,1 25.000.000 1 2,6 34.000.000 1 2,6 35.000.000 1 2,6 100.000.000 1 2,6 Total 39 100 24 100 Rata-rata jumlah kredit Rp. 4.009.523 Rp. 8.486.410 Sumber: Data Primer, diolah 2007.

5.3.3. Analisis

Crosstabs Hubungan Skema Kredit dan Lama Pencairan pada Pengajuan Kredit Pertama Berdasarkan Tabel 5.10, lamanya pencairan kredit perorangan memiliki rata-rata waktu pencairan yang lebih lama 13 hari dibandingkan kredit kelompok 9 hari. Hal ini juga menunjukkan kepercayaan yang diberikan oleh KBMT Wihdatul Ummah kepada kredit kelompok lebih besar dibandingkan kepada kredit perorangan. Sebagian besar nasabah perorangan lama pencairan dalam mengajukan kredit untuk pertama kali selama 7 hari 56,4 persen, begitu juga pada nasabah kredit kelompok sebagian besar lamanya pencairan dalam mengajukan kredit pertama kali selama 7 hari 70,8 persen. Lamanya waktu pencairan karena KBMT Wihdatul Ummah harus hati-hati dan melakukan survei ketempat usaha serta memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui kondisi usaha, keluarga, keuangan, terutama karakter setiap individu agar tidak terjadi moral hazard maupun adverse selection. Tabel 5.10. Analisis Crosstabs Hubungan Skema Kredit dan Lamanya Pencairan pada Pinjaman Pertama Skema Kredit Perorangan Kelompok Lamanya Pencairan Pinjaman Pertama hari Jumlah orang Persen Jumlah orang Persen 3 0 4 16,7 7 22 56,4 17 70,8 10 1 2,6 0 0 14 10 25,6 1 4,2 15 1 2,6 0 0 21 1 2,6 0 0 30 3 7,7 2 8,3 60 1 2,6 0 0 Total 39 100 24 100 Rata-rata lama pencairan pinjaman pertama 13 hari 9 hari Sumber: Data Primer, diolah 2007.

5.3.4. Analisis Crosstabs Hubungan Skema Kredit dan Lama Pencairan

Dokumen yang terkait

Identifikasi Risiko Operasional Bidang Pembiayaan pada Lembaga Keuangan Mikro (Studi Kasus KBMT Wihdatul Ummah)

0 19 101

Analisis efektivitas kredit Ukm (Studi kasus Ukm Nasabah Kbmt Binaul Ummah Kelurahan Pamoyanan, Bogor Selatan)

0 29 96

Analisis Persepsi Petani terhadap Lembaga Keuangan Syariah (Studi Kasus Di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor)

9 49 131

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Pembiyaaan Syariah untuk UMKM Agribisnis pada KBMT Wihdatul Ummah Kota Bogor

5 48 102

Kajian terhadap Manajemen Risiko Pembiayaan pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah, KBMT Wihdatul Ummah

2 50 260

Analisis Dampak Pembiayaan Syariah Terhadap Perkembangan Omset Usaha Mikro Sektor Perdagangan (Studi Kasus KBMT Wihdatul Ummah Kota Bogor)

2 15 53

ANALISIS PERANAN PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS (LKM-A) BERBASIS SYARIAH TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN ANGGOTA (Studi Kasus : Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Prima Tani Kecamatan Baso).

0 1 27

PEMAHAMAN NASABAH TERHADAP KONTRAK SYARIAH PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DI KOTA DAN KABUPATEN BOGOR

0 0 15

MODEL PENDEKATAN MODAL SOSIAL KELOMPOK PEMINJAM UNTUK OPTIMALISASI REPAYMENT RATE PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO-SWADAYA MASYARAKAT (SOCIAL CAPITAL APPROACHING MODEL OF THE LENDING GROUP FOR REPAYMENT RATE OPTIMIZATION ON COMMUNITY’S MICROFINANCE INSTIT

0 0 7

ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH) - Test Repository

0 1 141