Tabel 4.2. Alokasi Pembiayaan Berdasarkan Sektor Usaha
Sumber: KBMT Wihdatul Ummah 2006.
4.2.3. Penghimpunan Dana Tahun 2005
Berdasarkan Tabel 4.3, pada tahun 2005 jumlah nominal tabungan dari non anggota lebih besar kurang lebih Rp. 1 trilyun dibandingkan jumlah tabungan
anggota. Jumlah nominal depositonya juga, nasabah non anggota lebih besar kurang lebih Rp. 505 juta dibandingkan nasabah anggota.
Tabel 4.3. Penghimpunan Dana Tahun 2005 Tabungan
Jumlah Portofolio orang
Nominal Rp
Anggota 76 49.180.434,81
Non Anggotamitra 2.804
1.184.456.652,07 Total 2.880
1.233.637.086,88
Deposito Jumlah Portofolio
orang Nominal
Rp
Anggota 16 313.650.000,00
Non AnggotaMitra 114
819.150.000,00
Sumber: KBMT Wihdatul Ummah 2006.
Sektor Usaha 2003
Rp 2004
Rp Tumbuh
persen
Pertanian Perdagangan 1.400.628.700
2.271.271.200 62 Jasa 339.960.000
900.050.000 165
Home Industry 216.364.750
146.640.950 -32 Lain-lain 222.450.000
104.350.000 -53
Total 2.179.403.450 3.422.312.150
142
4.2.4. Tingkat Kesehatan dan Kualitas Aktiva Produktif KBMT Wihdatul
Ummah
Tingkat kesehatan suatu bank dapat diukur dengan menghitung nilai komponen CAMEL dan dapat diperbaiki dengan menyehatkan seluruh unsur atau
komponennya, meliputi capital, asset, management, earning, dan liquidity. Tingkat kesehatan pada KBMT Wihdatul Ummah dikategorikan cukup sehat
dengan skor 67,3 pada tahun 2005. Proyeksi pada tahun 2006 diharapkan dapat meningkatkan skornya hingga 71,8 melalui peningkatan kinerja dan manajemen
yang baik. Tabel 4.4. Tabel 4.4. Tingkat Kesehatan KBMT Wihdatul Ummah
Hal Skor Predikat
Realisasi 2005 67,3 Cukup Sehat
Proyeksi 2006 71,8 Cukup Sehat
Sumber: KBMT Wihdatul Ummah 2006.
Berdasarkan Tabel 4.5, CAR Capital Adequacy Ratio KBMT Wihdatul Ummah pada tahun 2005 sebesar 6,2 persen, artinya rasio modal bank dibanding
aktiva tertimbang menurut risiko sebesar 6,2 persen. Menurut kategori perbankan CAR di atas 4 persen termasuk dalam kategori A. Tetapi penghimpunan dana
pada tahun 2005 belum mencapai tingkat CAR yang ideal. Untuk mencapai tingkat CAR ideal sebesar 12,5 persen diperlukan tambahan modal Rp. 381 juta.
LDR Loan to Deposit Ratio KBMT Wihdatul Ummah sebesar 90 persen. LDR ini merupakan rasio total kredit yang diberikan oleh KBMT
Wihdatul Ummah dibandingkan total dana pihak ketiga yang dihimpun. Rasio ini menggambarkan kemampuan KBMT Wihdatul Ummah membayar kembali
penarikan yang dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi rasio ini maka semakin
rendah kemampuan likuiditasnya. Pada tahun 2005 LDR sebesar 90 persen menunjukkan termasuk dalam kategori aman dan likuid, karena batas aman LDR
secara umum suatu bank sekitar 90 - 100 persen. Tingkat profit salah satunya dapat dilihat dari ROA Return On Asset.
Pada tahun 2005 ROA KBMT Wihdatul Ummah sebesar 1,5 persen. ROA tersebut membandingkan laba yang didapatkan dengan seluruh sumber daya input
atau total aset yang dimiliki oleh KBMT Wihdatul Ummah. Jika semakin sedikit nilai ROA, maka mencerminkan total aset yang dimiliki KBMT Wihdatul Ummah
semakin besar. Berdasarkan Tabel 4.5. juga, BOPO KBMT Wihdatul Ummah pada
tahun 2005 sebesar 96 persen. Biaya Operasional BOPO merupakan besarnya pengeluaran untuk membiayai kegiatan operasionalnya. Nilai 96 persen
menunjukkan biaya operasional di KBMT Wihdatul Ummah sangat tinggi. Hal ini dapat mengurangi keuntungan yang dimiliki. Oleh karena itu sebaiknya dikurangi
dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen yang efektif.
Tabel 4.5. Kesehatan KBMT Wihdatul Ummah Tahun 2005 dan Proyeksi Tahun 2006
Faktor Penilaian 2005
2006
Modal CAR 6,2 persen
6,1 persen Kualitas aktiva produktif
Rasio aktiva yang diklasifikasikan 6 persen
5 persen Rasio Rentabilitas
1. ROA 1,5 persen
1,2 persen 2. BOPO
96 persen 95 persen
Manajemen 58 orang
58 orang Likuiditas
1. Alat likuid 9 persen
22 persen 2. LDR
90 persen 85 persen
Sumber: KBMT Wihdatul Ummah 2006.
4.2.5.
Kualitas Aktiva Produktif Tahun 2005 dan Proyeksi Tahun 2006
Kategori repayment rate kredit yang dipakai di KBMT Wihdatul Ummah terdiri dari kredit lancar, kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet.
Kategori tersebut tergantung dari jenis pinjaman atau lamanya keterlambatan dalam pembayaran. Kategori tersebut adalah sebagai berikut:
1. Terlambat dalam pembayaran pinjaman dengan jangka waktu angsuran per hariminggu
a. 30 hari : lancarkolektibilitas I
b. 31 – 90 hari : kurang lancarkolektibilitas II
c. 90 – 120 hari : diragukankolektibilitas III
d. 120 hari : macetkolektibilitas IV
2. Terlambat dalam pembayaran pinjaman dengan jangka waktu angsuran per bulan
a. 3 bulan : lancarkolektibilitas I
b. 3 – 6 bulan : kurang lancarkolektibilitas II
c. 6 – 9 bulan : diragukankolektibilitas III
d. 9 bulan : macetkolektibilitas IV
3. Terlambat dalam pembayaran pinjaman dengan angsuran berdasarkan jatuh tempo
a. belum jatuh tempo : lancarkolektibilitas I
b. sudah jatuh tempo 3 bulan : kurang lancarkolektibilitas II
c. sudah jatuh tempo 6 bulan : diragukankolektibilitas III
d. sudah jatuh tempo 6 bulan : macetkolektibilitas IV
Berdasarkan data dari KBMT Wihdatul Ummah pada Tabel 4.6 pada tahun 2005 sebagian besar repayment rate termasuk dalam kategori lancar 90
persen dan yang termasuk dalam kategori macet sebesar 1,2 persen. Hal ini menunjukkan repayment rate di KBMT Wihdatul Ummah dapat dinilai baik dan
dalam manajemennya KBMT Wihdatul Ummah selalu berusaha ada peningkatan dari setiap tahun, hal ini juga dapat dilihat dari proyeksi untuk tahun 2006.
Tabel 4.6. Kualitas Aktiva Produktif Tahun 2005 dan Proyeksi Tahun 2006 Klasifikasi
2005 Rp
2006 Rp
Penempatan pada Bank 80.594.471
200.000.000 Lancar
2.057.885.575 90 persen 2.484.231.326
Kurang Lancar 187.458.030
195.413.135 Diragukan 15.343.055
6.356.597 Macet
26.897.722 1,2 persen 14.068.068
Jumlah 2.287.584.382 2.700.069.126
Sumber: KBMT Wihdatul Ummah 2006.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik Responden