III. METODE PENELITIAN
3.1
.
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil studi kasus KBMT Wihdatul Ummah di Jl. Raya Gunung Batu yang berada di Kota Bogor. Pemilihan lokasi ini
dilakukan secara sengaja disesuaikan dengan tujuan penelitian dan BMT tersebut merupakan salah satu BMT yang memiliki kinerja yang baik dan aset besar di
Bogor. Waktu penelitian ini dimulai Februari 2007 sampai dengan Maret 2007.
3.2. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder baik berupa data kualitatif maupun kuantitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara
langsung dengan kuesioner terhadap responden dari perorangan dan kelompok yang merupakan nasabah KBMT Wihdatul Ummah yang berpartisipasi dalam
pengajuan kredit. Selain itu, untuk melengkapi data yang dibutuhkan dilakukan juga wawancara secara langsung dengan pengurus KBMT Wihdatul Ummah.
Data sekunder diperoleh melalui laporan keuangan yang terdapat di KBMT Wihdatul Ummah, Publikasi Badan Pusat Statistik BPS, Direktorat
Perbankan Syariah, Internet, dan literatur lain yang relevan dengan penelitian ini.
Tabel 3.1. Data yang Digunakan dalam Penelitian Jenis Data
Satuan
I. Data Kuantitatif ¾ Besarnya kredit yang diajukan dan yang disetujui
¾ Rata-rata pendapatan kotor dan bersih perhari sebelum dan sesudah pembiayaan
¾ Jangka waktu angsuran ¾ Biaya transportasi
¾ Lama menjadi nasabah ¾ Lama menekuni usaha
¾ Besarnya tabungan ¾ Jarak rumah nasabah ke BMT
Rupiah Rupiah
Haribulantahun Rupiah
Tahun Tahun
Rupiah KmmenitRp
II. Data Kualitatif ¾ Repayment rate
¾ Lancartidak lancar dalam pengembalian ¾ Aktif memberikan masukan dalam rapat
¾ Hubungan dengan pengurus ¾ Status keanggotaan
¾ Skema Kredit ¾ Hubungan dengan anggota lainnya
¾ Keaktifan di lingkungan ¾ Dummy pengajuan kredit
¾ Dummy lamanya pencairan
3.3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode studi kasus case study salah satu lembaga keuangan syariah atau BMT yang ada di
Bogor, yaitu KBMT Wihdatul Ummah. Metode studi kasus ini digunakan untuk
memberikan gambaran secara lengkap mengenai perkembangan BMT, karakteristik UKM, mekanisme pembiayaan, dan indikator social capital yang ada
di BMT. Wawancara dilakukan terhadap aspek tertentu yang berkaitan dengan aspek social capital dalam penelitian ini. Untuk mengetahui gambaran umum
tentang karakteristik KBMT Wihdatul Ummah, pembiayaan yang diberikan, dan indikator social capital, dilakukan wawancara langsung dengan pengurus KBMT
Wihdatul Ummah dan nasabah KBMT Wihdatul Ummah yang direkomendasikan sebanyak 70 orang. Wawancara langsung dengan pengurus KBMT Wihdatul
Ummah dan kuesioner untuk nasabah dan peminjam kredit penelitian ini berisi tentang:
a. Karakteristik dan keragaan usaha nasabah meliputi identitas nasabah, jenis
usaha, pendapatan, sumber modal, lama menekuni usaha, dan kondisi usaha. b.
Indikator social capital yang dilihat dari banyaknya pertemuan yang dihadiri, kedekatan dengan pengurus, keaktifan di lingkungan, partisipasi dalam
kegiatan di KBMT Wihdatul Ummah, tingkat kepercayaan, hubungan dengan anggota lain, dan jarak rumah nasabah ke BMT atau anggota lainnya.
c. Dari pengurus KBMT Wihdatul Ummah ditanyakan secara langsung
mengenai kondisi nasabah dan keaktifannya dalam mengikuti kegiatan serta gambaran umum mengenai proses pembiayaan yang dilakukan serta
perkembangan KBMT Wihdatul Ummah.
3.4. Metode Pengambilan Sampel