Gambar 6. Kerangka Pemikiran
3.4. Metode Pengambilan
Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan menggunakan metode Convenience Sampling atau
Kriteria Penetapan Nisbah Bagi Hasil Bank Syariah
Kru BMI Mudharib
Pembobotan Kriteria Kru BMI
Pembobotan Kriteria Mudharib
Pertimbangan Kru BMI
Pertimbangan Mudharib
Ya Tidak
Rasional Sesuai?
Nisbah Bagi Hasil Pembiayaan Mudharabah
Di BMI
Kontrak Mudharabah
Rasional Peningkatan
Sektor Riil
Accidental Sampling untuk sampel dari kategori mudharib dan Purposive Sampling untuk sampel dari kategori kru BMI.
Accidental sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan. Maksudnya ialah siapa saja yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti bisa dijadikan sampel bila dianggap cocok sebagai sumber data Sugiyono, 2004. Sedangkan Purposive Sampling adalah sampel yang
dipilih dengan cermat sehingga relevan dengan desain penelitian Nasution, 2003.
Alasan digunakannya metode Accidental sampling pada responden mudharib ialah karena tingkat kesibukan responden yang tinggi sehingga
menyulitkan peneliti untuk menunjuk responden yang benar-benar sesuai dengan objek penelitian. Sedangkan responden kru BMI dipilih berdasarkan
pengetahuan dan keyakinan peneliti bahwa responden tersebut sesuai dengan kualifikasi yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
Adapun penentuan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini didasari oleh pertimbangan berikut ini:
1. Praktis
Pengambilan sampel mempertimbangkan biaya, waktu, dan kemampuan peneliti. Selain itu, karena penelitian ini bertujuan untuk menjajaki atau
menemukan sesuatu yang masih baru, maka tidak membutuhkan sampel yang terlalu banyak Usman, 2003.
2. Non-Respone
Pertimbangan non-respon yaitu kegagalan pencacahan untuk
memperoleh informasi dari suatu unit tertentu dalam sampel Cochran, 1991. Pertimbangan ini berkaitan dengan kesediaan responden untuk
menjadi narasumber bagi informasi yang dibutuhkan peneliti. Responden di dalam penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
responden mudharib dan responden bank. Responden mudharib merupakan nasabah BMI cabang Bogor yang berdomisili di Kota dan Kabupaten Bogor.
Adapun responden dari pihak bank merupakan kru BMI di kantor cabang Bogor Divisi Marketing dan Divisi Legal Support Pembiayaan serta kru
BMI di kantor pusat Divisi Financing and Settlement Group FSG dan Divisi Treasury.
Seluruh responden
mudharib pada penelitian ini merupakan nasabah yang mengelola badan usaha berbentuk koperasi yang berafiliasi di dalam
lingkungan organisasi tertentu nasabah kolektif. Total mudharib BMI Cabang Bogor yang berdomisili di Kota dan Kabupaten Bogor berjumlah 23
responden. Sebanyak 12 responden dijadikan sampel dalam penelitian ini. Responden
kru BMI yang berasal dari Divisi Marketing BMI Cabang Bogor berjumlah lima orang kru dari totalnya sebanyak delapan orang.
Responden dari Divisi Legal Support Pembiayaan BMI Cabang Bogor berjumlah dua orang kru sama dengan populasinya. Responden dari Divisi
FSG terdiri dari tiga orang kru dari seluruh kru yang berjumlah empat orang. Responden dari Divisi Treasury adalah seorang kru yang menjabat
sebagai team leader dari seluruh aktivitas Divisi Treasury Tabel 7. Tabel 7. Jumlah Responden dalam Penelitian
No. Responden
Jumlah Populasi
Jumlah Sampel
1 Mudharib
BMI Cabang Bogor yang berdomisili di Kota dan Kabupaten Bogor
23 12 2
Kru Marketing BMI Cabang Bogor
8 5 3
Kru Legal Support Pembiayaan
2 2
4 Kru
Divisi FSG BMI Pusat 4 3
5 Tim Leader
Divisi Treasury BMI Pusat 1 1
JUMLAH 38 23
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data