Mudharib pada Organisasi Pemerintah

1. Mudharib pada Organisasi Pemerintah

Mudharib yang berada dalam kelompok ini berjumlah lima orang responden yang terdiri dari seorang responden yang bekerja pada Perusahaan Daerah, dua orang responden pada Badan Usaha Milik Negara BUMN, dan dua orang responden pada Lembaga Pemerintah. Karena seorang responden dalam Lembaga Pemerintah tidak melakukan pembobotan terhadap kriteria penetapan nisbah bagi hasil, maka urutan prioritas kriteria hanya ditetapkan oleh empat responden. Urutan prioritas kriteria ditentukan berdasarkan besarnya bobot yang dihasilkan dari perhitungan gabungan pendapat responden yang bersangkutan. Urutan prioritas kriteria penetapan nisbah bagi hasil pembiayaan mudharabah yang dimiliki mudharib pada organisasi pemerintah terdapat pada Tabel 12. Tabel 12. Bobot Kriteria Berdasarkan Gabungan Pendapat Mudharib Pada Organisasi Pemerintah Kriteria Bobot Prioritas Tingkat Marjin Bagi Hasil Perbankan Syariah TBBS 0,397 I Tingkat Suku Bunga Perbankan Konvensional TBBK 0,117 V Bagi Hasil untuk InvestorDeposanPenabung BHI 0,120 IV Perkiraan Marjin Keuntungan Usaha Mudharib PMKU 0,182 III Jangka Waktu Pembiayaan JWP 0.183 II Mudharib pada organisasi pemerintah memiliki pertimbangan yang sangat kuat terhadap tingkat marjin bagi hasil dan sangat lemah terhadap tingkat suku bunga. Keadaan ini mengindikasikan dua hal: Pertama, mudharib memiliki keyakinan kuat terhadap perintah agama yang dianutnya untuk meninggalkan segala bentuk transaksi yang dilarang haram. Salah satu hal yang dilarang tersebut adalah menggunakan suku bunga dalam suatu transaksi. Kedua, mudharib percaya bahwa BMI sudah menjalankan sistem bagi hasil yang sesuai dengan syariat agama. Eksistensi mudharib yang sensitif terhadap masalah keagamaan sebagai nasabah BMI menjadi indikator sesuainya preferensi mudharib dengan bank dalam hal tersebut. Mudharib juga memiliki preferensi yang rendah terhadap bagi hasil untuk investor penabung atau deposan selain terhadap suku bunga. Keadaan ini mengindikasikan bahwa mudharib ingin memisahkan antara kepentingannya dengan bank dan kepentingan investor dengan bank. Hal ini diduga karena mudharib membutuhkan dana yang tersedia di bank tanpa memberikan perhatian yang besar terhadap besarnya imbalan yang akan diperoleh investor sebagai pemilik dana tersebut.

2. Mudharib Pada Organisasi Swasta

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tingkat Bagi Hasil Terhadap Jumlah Nasabah Deposito PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk. Cabang Medan

0 52 90

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL ATAS PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH PADA BANK SYARIAH“ (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Muamalat cabang Jember)

1 27 20

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM PENENTUAN NISBAH BAGI HASIL ATAS PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH PADA BANK SYARIAH“ (Studi Kasus Pada PT. Bank Syariah Mandiri dan PT. Bank Muamalat cabang Jember)

0 9 20

Prinsip keadilan dalam penetapan nisbah bagi hasil mudharabah pada bank syariah (studi kasus Bank Muamalat Indonesia Tbk)

1 3 93

Analisis swot terhadap deposito mudharabah : studi kasus pt.bank muamalat indonesia tbk.cabang pemabantu kalimantan

0 31 0

Analisis Strategi Pemasaran Produk Tabungan Muamalat PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Cabang Bogor

9 47 121

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 3 15

PENGARUH PEMBIAYAAN MURABAHAH, PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Pembiayaan Musyarakah Dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.).

0 2 15

PEMBIAYAAN BERDASARKAN PRINSIP BAGI HASIL (MUDHARABAH) PADA BANK MUAMALAT CABANG PADANG.

0 0 6

ANALISIS PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN PERLAKUAN AKUNTANSINYA PADA BANK SYARIAH (STUDI KASUS PADA PT. BANK MUAMALAT INDONESIA TBK. CABANG SURABAYA) - Perbanas Institutional Repository

0 0 22