Kesulitan Guru Dalam Proses Pelaksanaan Penilaian Aspek Keterampilan

Guru tidak mencantumkan kisi-kisi yang seharusnya menjadi bahan pengembangan pembuatan soal. Adapun instrumen yang dihasilkan masih belum lengkap, guru tidak mencantumkan soal yang harus dikerjakan peserta didik. Melihat dari hasil pengembangan tes, dapat disimpulkan bahwa guru mengalami kesulitan dalam mengembangkan soal. Selain hal tersebut, rubrik penskoran yang dihasilkan guru cenderung belum dapat menilai kompetensi peserta didik. Dari rubrik yang dihasilkan, indikator dalam rubrik penilaian belum mencakup penilaian aspek keterampilan, masih terbatas pada menilai aspek pengetahuan. Dari kekurangan-kekurangan tersebut dapat disimpulkan bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam merencanakan penilaian aspek keterampilan yang terlihat dari hasil pengembang perangkat pembelajaran ang masih belum sesuai dengan kriteria pengembangan tes.

4.1.2 Kesulitan Guru Dalam Proses Pelaksanaan Penilaian Aspek Keterampilan

Beberapa bukti kesulitan yang dihadapi guru dalam proses pelaksanaan penilaian keterampilan diperoleh dari tidak terdapatnya kisi-kisi dan soal, serta tidak dilaksanakannya kegiatan penilaian proyek dan penilaian portofolio. Bukti mengenai tidak terdapatnya kisi-kisi dan soal diperoleh dari hasil dokumentasi RPP dan bukti mengenai tidak dilaksanakan penilaian proyek dan penilaian portofolio diperoleh dari kegiatan wawancara. Peneliti mengajukan pertanyaan mengenai pelakanaan tes proyek dan portofolio yang merupakan bagian dari penilaian keterampilan. Pada kenyataannya guru belum pernah menggunakan tes proyek dan portofolio dalam penilaian dan guru mengaku terlalu banyak kendala. Kendala yang dimaksud guru adalah mengenai penentuan waktu pemberian dan pelaksanaan tugas proyek, hal ini dikarenakan peserta didik tidak boleh terbebani oleh tugas proyek mata pelajaran bahasa Indoneisa yang pada akhirnya mengesampingkan tugas mata pelajaran lain. Bentuk penilaian portofolio yang mampu guru laksanakan adalah memberi tugas mencari tambahan materi dari internet dan mengumpulkan buku tugas peserta didik di akhir semester untuk dinilai. Di dalam kelas, peserta didik merupakan saksi kegiatan penilaian yang dilakukan guru. Mengenai pelaksanaan penilaian di dalam kelas, yang sudah pernah dilakukan adalah tes pratik, tes proyek serta portofolio belum pernah dilakukan. Pengalaman yang pernah dilakukan peserta didik adalah mengumpulkan tugas mencari materi tambahan dan mengumpulkan tugas yang pernah guru berikan. Mengenai penilaian proyek, peserta didik mengaku belum pernah melakanakan. Pada awalnya guru sudah memberikan tugas proyek berupa wawancara, namun pada kenyataannya tidak dilaksanakan karena tidak ada waktu yang cukup. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum menyatakan bahwa memang tidak semua guru melakukan tes proyek dan portofolio. Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, tidak hanya guru yang menganggap tugas proyek memerlukan waktu yang banyak dan biaya tambahan yang cukup besar, peserta didik pun merasakan hal sedemikian rupa. Tambahan dari Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, dapat diketahui bahwa guru memang telah melaksanakan program pelatihan dalam implementasi kurikulum 2013. Guru memperoleh contoh perangkat pembelajaran yang kemudian dikembangkan untuk digunakan dan dilaksanakan di sekolah. Mengenai paham atau tidaknya guru terhadapcontoh yang diberikan dalam pelatihan, itu bergantung guru masing-masing. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum menyatakan bahwa sebelum program pembelajaran dimulai, guru mengumpulkan kelengkapan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam satu tahun. Pihak kurikulum juga mengecek kelengkapannya berupa silabus dan RPP. Mengenai apa yang dibelajarkan guru dalam kelas, itu disesuaikan dengan keadaan kelas. Untuk penilaian aspek keterampilan, seperti guru mata pelajaran bahasa Indonesia memang cukup sulit untuk melaksanakan tes proyek. Untuk tes praktik memang dimungkinkan lebih sering dilakanakan karena sekolah merupakan sekolah kejuruan yang kebanyakan memang mengarahkan anak untuk terampil dan mempraktikkan. Dalam melaksanakan penilaian aspek keterampilan, guru harus menyampaikan rubrik sebelum pelaksanaan penilaian kepada peserta didik, memberikan pemahaman yang sama kepada peserta didik tentang kriteria penilaian, menyampaikan tugas, memeriksa ketersediaan alat dan bahan, melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan, melakukan penilaian, mencatat hasil penilaian dan melaporkan hasil penilaian. Guru melakukan semua persyaratan pelaksanaan penilaian aspek keterampilan, yang menjadi kekurangan adalah guru memberikan soal secara spontan disesuaikan dengan topik yang dibelajarkan. Hal ini positif karena yang dibelajarkan merupakan topik yang hangat diperbincangkan. Namun, tetap saja waktu untuk membuat soal penilaian sangat terbatas sehingga hanya sedikit waktu untuk pertimbangan kualitas soal.

4.2 Kualitas Soal Penilaian Aspek Keterampilan