demikian, dalam penelitian ini akan membahas ―Rekonstruksi Soal Penilaian Aspek Keterampilan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum
2013‖ agar guru dalam menyusun soal penilaian aspek keterampilan sesuai dengan
kaidah penulisan yang benar.
1.2 Batasan Istilah
Supaya tidak terjadi perbedaan persepsi terhadap istilah yang ada dalam penelitian ini, peneliti membatasi istilah-istilah tersebut.
1. Rekonstruksi berasal dari kata serapan bahasa inggris yaitu kata re yang
berarti kembali dan contruction berarti bangunan, susunan, struktur, bentuk, desain, atau pembuatan. Rekonstruksi berarti membangun atau menyusun
kembali. 2.
Aspek keterampilan meliputi keterampilan menginterpretasi, memproduksi, menyunting, mengabstraksi, dan mengonversi. Keterampilan ini sesuai
dengan kompetensi dasar yang berlaku pada kurikulum 2013 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X SMASMKMAMAK.
3. Peserta didik SMK Kelas X adalah seseorang yang mengikuti pendidikan
formal pada jenjang SMK pada tahun pertama. 4.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang mulai
diberlakukan pada tahun ajaran 20132014.
1.3 Identifikasi Masalah
Soal aspek keterampilan merupakan unsur penting dalam penilaian pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Penilaian keterampilan memang bukan hal
baru dalam dunia pendidikan, namun adanya penggunaan kurikulum baru maka dipastikan akan ada perombakan unsur di dalamnya termasuk mengenai penilaian.
Beberapa masalah ditemukan peneliti dalam proses pengumpulan data, masalah muncul dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 terdapat dalam penilaian aspek
keterampilan. Sebagai seorang pendidik, guru tidak hanya mampu mengajarkan materi
namun juga harus mampu menilai keterampilan peserta didik. Kurikulum 2013 membuat semua pihak bidang pendidikan tidak terkecuali guru merasa kesulitan
karena banyak yang berubah dalam konsep pembelajaran dan penilaian. Kesulitan pemahaman mengenai pembelajaran dan penilaian dialami oleh guru.
Guru sebagai pendidik memperoleh pelatihan sebelum Kurikulum 2013 diwujudkan. Hal tersebut kurang membantu dan kerumitan adanya perubahan
kurikulum menjadi momok menakutkan bagi semua pihak. Guru memperoleh pelatihan untuk melakukan pengajaran dan penilaian, namun itu tidak menjamin
praktik di sekolah guru mampu mengembangkan perangkat pembelajaran dan penilaian secara maksimal sesuai tuntutan Kurikulum 2013.
Faktor lainnya adalah peserta didik. Sebagai pelaku pembelajaran, peserta didik mengalami kesulitan dengan adanya perubahan kurikulum. Tidak hanya
bagi guru, perubahan kurikulum beserta menjadi tekanan besar bagi peserta didik. Peserta didik merasa bingung dengan pembelajaran dan penilaian yang baru.
Penilaian yang diadakan dalam Kurikulum 2013 ini memang cukup rumit. Tidak hanya menilai kemampuan peserta didik dalam hal pengetahuan tetapi juga
aspek sikap serta keterampilan. Menilai keterampilan peserta didik memang bukan hal yang mudah sehingga guru akhirnya menilai peserta didik secara
pengetahuan saja, jika tuntas dalam pengetahuan maka disimpulkan peserta didik sudah lulus aspek keterampilan. Kesalahan pemahaman ini membuat guru tidak
berkembang untuk memiliki kriteria-kriteria penilaian keterampilan yang seharusnya menjadi poin penting dalam pembelajaran.
Soal yang dimiliki guru memang terbatas, hal tersebut disebabkan guru hanya terpaku pada contoh yang ada dalam pelatihan. Pada akhirnya, guru enggan
membuat soal penilaian aspek keterampilan sendiri. Guru belum percaya diri dalam mengambangkan soal tersebut karena takut jika ada kesalahan. Sehingga
guru memilih menggunakan contoh soal yang sudah ada dalam kegiatan pelatihan yang dilakukan sebelum Kurikulum 2013 dilaksanakan.
Ketidakmampuan guru dalam mengembangkan soal aspek keterampilan dapat diatasi dengan bersedia menyusun sendiri soal aspek keterampilan dengan
teori yang berlaku. Teori yang dapat digunakan adalah penulisan dan analisis butir soal aspek keterampilan yang telah diberikan oleh pemerintah sebagai bagian
kelengkapan Kurikulum 2013. Teori mengenai penulisan dan analisis butir soal aspek keterampilan akan membantu guru dalam melakukan penilaian aspek
keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
1.4 Rumusan Masalah