penelitian mengenai soal aspek keterampilan pada jenjang Sekolah Menengah Kejuruan. Adapun persamaan penelitian Sufanti 2014 dengan skripsi ini adalah
penelitian terfokus pada evaluasi pembelajaran yang terdapat dalam Kurikulum 2013.
Karakteristik penelitian yang dilakukan peneliti terhadap penelitian lain adalah objek penelitian dan fokus penelitian. Dalam penelitian ini objek penelitian
merupakan soal-soal yang diperoleh dari RPP mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X selama satu tahun, hal tersebut belum pernah dilakukan oleh peneliti lain.
Fokus penelitian pada penelitian ini pun berbeda dengan penelitian lain. Penelitian lain biasanya hanya memfokuskan penelitian analisis soal pada aspek kualitas,
yaitu kualitatif ataupun kuantitatif, sedangkan penelitian ini mengulas mengenai kesulitan guru dalam mengembangkan soal penilaian aspek keterampilan,
menganalisis soal untuk mengetahui kualitas soal secara kualitatif yang mencakup kualitas materi, konstruksi, dan bahasa serta merekonstruksi soal aspek
keterampilan.
2.2 Landasan Teoretis
Pada bagian ini akan dipaparkan teori tentang rekonstruksi, soal, penilaian, penilaian Kurikulum 2013, penilaian aspek keterampilan, kaidah penulisan dan
penelaahan tes perbuatan.
2.2.1 Rekonstruksi
Rekonstruksi dimaknai sebagai proses membangun kembali atau menciptakan kembali atau melakukan pengorganisasian kembali atas sesuatu Syamsudin
2011:135. Sesuatu yang dimaksudkan di sini adalah soal penilaian aspek keterampilan peserta didik dalam mata pelajaran bahasa Indonesia untuk peserta
didik kelas X SMK Kurikulum 2013.
Rekonstruksi soal penilaian keterampilan sangat penting untuk dilakukan. Hal ini berdasarkan pada hasil penelitian, bahwa Kurikulum 2013 yang diberlakukan
pada tahun ajaran 20132014 masih banyak menimbulkan pro-kontra dikalangan para guru sebagai pelaksana kurikulum tersebut. Oleh karena itu rekonstruksi soal
penilaian aspek keterampilan ini sangat diperlukan untuk menambah pengetahuan dan referensi bagi pelaksanaan evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas X SMK.
2.2.2 Soal
Jenis pertanyaansoal menurut Arikunto 2006:154-158 adalah 1 pertanyaan ingatan, 2 soal pemahaman, 3 soal aplikasi, 4 soal analisis, 5 soal
sintesis, dan 6 soal evaluasi.
1 Pertanyaan Ingatan
Pertanyaan ingatan adalah pertanyaan yang jawabannya dapat dicari dengan mudah pada catatan atau buku. Pertanyaaan ingatan biasanya dimulai dengan
kata-kata: mendefinisikan, mendeskripsikan, mengidentifikasikan, mendaftar, menjodohkan, menyebutkan, menyatakan, mereproduksikan. Pertanyaan ingatan
biasa digunakan untuk mengukur penguasaan materi yang berupa fakta, istilah, definisi, klarifikasi atau kategori, urutan maupun kriteria.
2
Soal Pemahaman Apabila soal ingatan dapat dijawab dengan melihat buku atau catatan tidaklah
demikian untuk soal pemahaman. Untuk menjawab pertanyaan pemahaman siswa dituntut hafal sesuatu pengertian kemudian menjelaskan dengan kalimat senidiri.
Atau siswa memahami dan pengertian atau lebih kemudian memahami dan menyebutkan hubungannya. Jadi dalam menjawab pertanyaan pemahaman siswa
selain harus mengingat juga berpikir. Oleh karena itu pertanyaan pemahaman lebih tinggi daripada ingatan. Pertanyaan pemahaman biasanya menggunakan
kata-kata perbedaan, perbandingan, menduga, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali, memperkirakan.
3
Soal Aplikasi Soal aplikasi adalah soal yang mengukur kemampuan siswa dalam
mengaplikasikan menerapkan pengetahuannya untuk memecahkan masalah sehari-hari atau persoalan yang dikemukakan oleh pembuat soal. Oleh karena itu
soal aplikasi selalu dimulai dengan kasus atau persoalan yang dikarang oleh penyusun soal, bukan keterangan yang terdapat dalam buku atau pelajaran yang
dicatat. Kata-kata yang digunakan dalam soal aplikasi, atau kemampuan yang dituntut antara lain, mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, menemukan,
memanipulasikan, memodifikasikan, menghubungkan, menunjukkan, menggunakan.
4
Soal Analisis Soal analisis adalah soal yang menuntut kemampuan siswa untuk menganalisis
atau menguraikan sesuatu persoalan untuk diketahui bagian-bagiannya. Dalam hierarki taksonomi, analisis lebih tinggi dari aplikasi. Oleh karena itu soal analisis
harus dimulai dengan kasus yang dikarang sendiri oleh guru, bukan mengambil
uraian dari buku atau catatan pelajaran. Kata-kata yang digunakan atau kemampuan yang dituntut antarara lain meliputi: memerinci, menyusun diagram,
membedakan, mengilustrasikan, menyimpulkan, memilih, memisahkan, membagi. 5
Soal Sintesis Sebagai kebalikan kemampuan untuk menganalisis adalah kemampuan untuk
mengadakan sintesis. Oleh karena itu soal sintesis juga harus dimulai dengan suatu kasus. Berdasarkan atas penelaahan kasus tersebut siswa diminta untuk
mengadakan sistesis, yaitu menyimpulkan, mengategorikan, mengkombinasikan, mengarang, membuat desain, mengorganisasikan, menghubungkan, menuliskan
kembali, membuat rencana, menyusun, menciptakan. 6
Soal Evaluasi Soal evaluasi adalah soal yang berhubungan dengan menilai, mengambil
kesimpulan, membandingkan, mempertentangkan, mengkritik, mendeskripsikan, membedakan, membedakan, menerangkan, memutuskan, menafsirkan. Soal
evaluasi selalu didahului dengan kasus yang ditelaah oleh siswa dengan teropong hukum, dalil, prinsip, kemudian mereka mengadakan penilaian baik atau tidak
didasarkan atas benar atau salah.
2.2.3 Penilaian