Analisis Diskriptif Metode Analisis

89 ketersediaan data dan variasi komoditi antar propinsi dan agregasinya, sebagaimana disajikan pada Tabel 9.

4.4. Metode Analisis

Beberapa metode analisis I-O yang relevan dan terkait dengan penulisan ini, adalah 1 analisis tabel dasar analisis diskriptif, dan 2 analisis keterkaitan atau analisis dampak. Pada dasarnya kekuatan analisis tabel-tabel analisis I-O regional ini bertumpu pada matriks invers.

4.4.1. Analisis Diskriptif

Analisis tabel-tabel dasar ini diperlukan dalam membuat analisis diskriptif. Tabel dasar I-O multiregional tahun 2000 pada dasarnya adalah tabel yang menyajikan informasi statistik yang menggambarkan besarnya nilai transaksi barang dan jasa antar sektor ekonomi di Propinsi Bali, NTB, Jatim dan wilayah Indonesia lainnya. Beberapa variabel atau indikator dapat di analisis dalam tabel- tabel dasar, seperti : 1. Struktur penawaran dan permintaan, dan sekaligus melihat peranan produksi domestik dan impor untuk memenuhi permintaan barang dan jasa. 2. Struktur output dapat menggambarkan peranan output sektoral dalam perekonomian. 3. Struktur nilai tambahnya, berguna untuk melihat peranan masing-masing sektor dalam menciptakan nilai tambah. 4. Struktur permintaan akhir final demand yang dirinci berdasarkan komponennya, yaitu: konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap, perubahan stok, dan ekspor. 5. Perdagangan ekspor dan impor yang dilakukan oleh masing-masing propinsi ke propinsi lain atau luar negeri. 90 Tabel 8 . Kerangka Tabel Input- Output Multiregional Indonesia Permintaan Antara Permintaan Akhir Penyediaan Jawa Timur Bali NTB ROI 1….30 1…..30 1…..30 1….30 Jumlah Permintaan Antara Jawa Timur Bali NTB ROI Ekspo r ke LN Jumlah Perminta an Akhir Jumlah Permint aan Impor LN Output Jumlah Penyedia an Jawa Timur 1 . . 30 A ij JJ A ij BJ A ij NJ A ij RJ Pan i J F i JJ F i BJ F i NJ F i RJ E i J Pak i J JP i J O i J S i J Bali 1 . . 30 A ii JB A ij BB A ij NB A ij RB Pan i B F i JB F i BB F i NB F i RB E i B Pak i B JP i B O i B S i B NT B 1 . . 30 A ij JN A ij BN A ij NN A ij RN Pan i N F i JN F i BN F i NN F i RN E i N Pak i N JP i N O i N S i N Input Antra ROI 1 . . 30 A ij JR A ij BR A ij NR A ij RR Pan i R F i JR F i BR F i NR F i RR E i R Pak i R JP i R O i R S i R Lokal IL j J IL j B IL j N IL j R PanL FL j J FL j B FL j N FL j R PakL JPL Domestik ID j J ID j B ID j N ID j R PanD FD j J FD j B FD j N FD j R E in PakD JPD O S D Impor IM j J IM j B IM j N IM j R Pan M FM j J FM j B FM j N FM j R Pak M JP M M in M in Jumlah Input Antara Jumlah IA j J IA j B IA j N IA j R Pan FIA j J FIA j B FIA j N FIA j R E in Pak JP O S Input Primer V j J V j B V j N V j R V Jumlah Input JI j J JI j b JI j N JI j R JI 91 Keterangan : A ij JJ : Input antara Jatim yang berasal dari Jatim A ij BJ : Input antara Bali yang berasal dari Jatim A ij NJ : Input antara NTB yang berasal dari Jatim A ij R J : Input antara ROI yang berasal dari Jatim A ij JB : Input antara Jatim yang berasal dari Bali A ij BB : Input antara Bali yang berasal dari Bali A ij NB : Input antara NTB yang berasal dari Bali A ij RB : Input antara ROI yang berasal dari Bali A ij JN : Input antara Jatim yang berasal dari NTB A ij BN : Input antara Bali yang berasal dari NTB A ij NN : Input antara NTB yang berasal dari NTB A ij RN : Input antara ROI berasal dari NTB A ij JR : Input antara Jatim yang berasal dari ROI A ij BR : Input antara Bali yang berasal dari ROI A ij NR : Input antara NTB yang berasal dari ROI A ij RR : Input antara ROI berasal dari ROI IL j J : Jumlah input antara Jatim yang berasal dari Jatim lokal IL j B : Jumlah input antara Bali yang berasal dari Bali lokal IL j N : Jumlah input antara NTB yang berasal dari NTB lokal IL j R : Jumlah input antara ROI yang berasal dari ROI lokal ID j J : Jumlah input antara Jatim yang berasal dari propinsi lain domestik IDj B : Jumlah input antara Bali yang berasal dari propinsi lain domestik ID j N : Jumlah input antara NTB yang berasal dari propinsi lain NTB domestik ID j R : Jumlah input antara ROIyang berasal dari propinsi selain ROI domestik IM j J : Jumlah input antara Jatim yang berasal dari impor luar negeri IM j B : Jumlah input antara Bali yang berasal dari impor luar negeri IMj N : Jumlah input antara NTB yang berasal dari impor luar negeri IMj R : Jumlah input antara ROI yang berasal dari impor luar negeri V j J : Jumlah nilai tambah propinsi Jatim V j B : Jumlah nilai tambah propinsi Bali Vj N : Jumlah nilai tambah propinsi NTB V j R : Jumlah nilai tambah ROI V : Jumlah nilai tambah seluruh propinsi JI j J : Jumlah input propinsi Jatim JI j B : Jumlah input propinsi Bali JI j N : Jumlah input propinsi NTB JI j R : Jumlah input ROI JI : Jumlah input seluruh propinsi Pan i J : Jumlah barang dan jasa Jatim yang digunakan sebagai permintaan antara Pan i B : Jumlah barang dan jasa Bali yang digunakan sebagai permintaan antara 92 Pan i N : Jumlah barang dan jasa NTB yang digunakan sebagai permintaan antara Pan i R : Jumlah barang dan jasa ROI yang digunakan sebagai permintaan antara PanL : Jumlah barang dan jasa yang digunakan sebagai permintaan antara di produksi dan digunakan langsung oleh propinsi yg ber- sangkutan lokal Pan D : Jumlah barang dan jasa yang digunakan sebagai permintaan antara berasal dari seluruh propinsi selain propinsi yg bersangkutan domestik Pan M : Jumlah barang dan jasa Bali yang digunakan sebagai permintaan antara berasal dari impor luar negeri Pan : Keseluruhan jumlah barang dan jasa Bali yang digunakan sebagai permintaan antara F j JJ : Barang dan jasa Jatim yang digunakan sebagai permintaan akhir diJatim F j BJ : Barang dan jasa Jatim yang digunakan sebagai permintaan akhir di Bali F j NJ : Barang dan jasa Jatim yang digunakan sebagai permintaan akhir di NTB F j RJ : Barang dan jasa Jatim yang digunakan sebagai permintaan akhir di ROI F j JB : Barang dan jasa Bali yang digunakan sebagai permintaan akhir di Jatim F j BB : Barang dan jasa Bali yang digunakan sebagai permintaan akhir di Bali F j NB : Barang dan jasa Bali yang digunakan sebagai permintaan akhir di NTB F j RB : Barang dan jasa Bali yang digunakan sebagai permintaan akhir di ROI F j JN : Barang dan jasa NTB yang digunakan sebagai permintaan akhir di Jatim F j BN : Barang dan jasa NTB yang digunakan sebagai permintaan akhir di Bali F j NN : Barang dan jasa NTB yang digunakan sebagai permintaan akhir di NTB F j RN : Barang dan jasa NTB yang digunakan sebagai permintaan akhir ROI F j JR : Barang dan jasa ROI yang digunakan sebagai permintaan akhir di Jatim F j BR : Barang dan jasa ROI yang digunakan sebagai permintaan akhir di Bali F j NR : Barang dan jasa ROI yang digunakan sebagai permintaan akhir di NTB F j RR : Barang dan jasa ROI yang digunakan sebagai permintaan akhir di ROI 93 FL j J : Jumlah permintaan akhir di Jatim menggunakan barang dan jasa dari Jatim FL j B : Jumlah permintaan akhir di Bali menggunakan barang dan jasa dari Bali FL j N : Jumlah permintaan akhir di NTB menggunakan barang dari propinsi NTB FL j R : Jumlah permintaan akhir di ROI menggunakan barang dari ROI FD j J : Jumlah permintaan akhir di Jatim menggunakan barang dari Jatim FD j B : Jumlah permintaan akhir di Bali menggunakan barang dari propinsi lain FD j N : Jumlah permintaan akhir di NTB menggunakan barang dari propinsi lain FD j R : Jumlah permintaan akhir di ROI menggunakan barang dari propinsi lain. FM j J : Jumlah permintaan akhir di Jatim berasal dari impor FM j B : Jumlah permintaan akhir di Bali berasal dari impor FM j N : Jumlah permintaan akhir di NTB berasal dari impor FM j R : Jumlah permintaan akhir di ROI berasal dari impor E j J : Ekspor dari Jatim ke luar negeri E j B : Ekspor dari Bali ke luar negeri E j N : Ekspor dari NTB ke luar negeri E j R : Ekspor dari ROI ke luar negeri E ln : Ekspor dari seluruh propinsi ke luar negeri Pak i J : Jumlah Barang dan Jasa Jatim yang digunakan sebagai permintaan akhir Pak i B : Jumlah Barang dan Jasa Bali yang digunakan sebagai permintaan akhir Pak i N : Jumlah Barang dan Jasa NTB yang digunakan sebagai permintaan akhir Pak i R : Jumlah Barang dan Jasa ROI yang digunakan sebagai permintaan akhir Pak L : Jumlah permintaan akhir di produksi dan digunakan langsung oleh propinsi yg bersangkutan lokal Pak D : Jumlah permintaan akhir berasal dari seluruh propinsi selain propinsi yg bersangkutan domestik Pak M : Jumlah permintaan akhir berasal dari impor luar negeri Pak : Jumlah Barang dan Jasa yang digunakan sebagai permintaan akhir JP i J : Jumlah permintaan barang dan jasa propinsi Jatim JP i B : Jumlah permintaan barang dan jasa propinsi Bali JP i N : Jumlah permintaan barang dan jasa propinsi NTB JP i R : Jumlah permintaan barang dan jasa ROI JP : Jumlah permintaan barang dan jasa seluruh propinsi JPL : Jumlah permintaan akhir di produksi oleh propinsi yg bersangkutan lokal 94 JPD : Jumlah permintaan akhir berasal dari seluruh propinsi selain propinsi yg bersangkutan domestik JPM : Jumlah permintaan akhir berasal dari impor luar negeri Mln : Jumlah impor luar negeri O i J : Jumlah output propinsi Jatim O i B : Jumlah output propinsi Bali O i N : Jumlah output propinsi NTB O i R : Jumlah output ROI O : Jumlah output seluruh propinsi S : Jumlah penyediaan seluruh propinsi Tabel 9. Klasifikasi Sektor Tabel I-O Multiregional Indonesia No Sektor 1 Padi 2 Tanaman bahan makanan lainnya 3 Tanaman perkebunan 4 Peternakan dan hasil-hasilnya 5 Kehutanan 6 Perikanan 7 Pertambangan minyak, gas dan panas bumi 8 Pertambangan batu bara, biji logam dan penggalian lainnya 9 Pengilangan minyak bumi 10 Industri makanan minuman dan tembakau 11 Industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki 12 Industri barang dari kayu dan hasil hutan lainnya 13 Industri kertas dan barang dari cetakan 14 Industri kimia barang dari karet dan plastik 15 Industri semen dan bahan bangunan lainnya 16 Industri dasar besi dan baja 17 Industri alat angkutan, mesin dan peralatannya 18 Industri barang dari logam lainnya 19 Industri lainnya 20 Listrik, gas dan air bersih 21 Bangunan 22 Perdagangan 23 Hotel dan Restoran 24 Angkutan darat 25 Angkutan Air 26 Angkutan Udara 27 Komunikasi 28 Lembaga keuangan 29 Pemerintahan umum dan pertahanan 30 Jasa-jasa lainnya 95

4.4.2. Analisis Keterkaitan