182
7.2.3. Dampak Terhadap Pertumbuhan Tenaga Kerja
Pertumbuhan permintaan akhir sektor industri makanan, minuman dan tembakau di propinsi Jawa Timur sebesar 2,81 persen, berdampak pada
pertumbuhan kebutuhan tenaga kerja di Propinsi Jawa Timur sendiri. Sedangkan di propinsi Bali dan Nusa Tenggara Barat dampaknya sangat kecil, yaitu 0.0003
persen dan 0.0018 persen, sebagaimana disajikan pada Tabel 49. Dampak pertumbuhan sektor industri makanan dan minuman di propinsi
Jawa Timur sebesar 2.81 persen, mengakibatkan kebutuhan tenaga kerja di Jawa Timur meningkat sebesar 8.066 orang, atau sekitar 0.246 persen dari total
kebutuhan tenaga kerja Jawa Timur yang besarnya 3 283 511 orang. Lima sektor produksi di Jawa Timur yang menerima dampak terbesar
adalah : 1 sektor industri makanan, minuman dan tembakau, 2 sektor padi, 3 sektor perdagangan, 4 sektor jasa-jasa lainnya, dan 5 sektor bahan makanan
lainnya, dengan angka pertumbuhan tenaga kerja secara berturut-turut adalah : 6 307 orang, 657 orang, 304 orang, 277 orang, dan 91 orang. Total peningkatan
tenaga kerja dari lima sektor terbesar adalah 7 636 orang, sedangkan 25 sektor lainnya hanya meningkat sebesar 430 orang.
Pertumbuhan sektor industri makanan dan minuman di propinsi Jawa Timur sebesar 2.81 persen, dampaknya sangat kecil terhadap penyerapan tenaga
kerja di propinsi Bali. Peningkatkan kebutuhan tenaga kerja di Bali hanya sebanyak 10 orang, atau hanya sekitar 0.0003 persen dari total kebutuhan tenaga
kerja di propinsi Bali yang besarnya 3 122 742 orang. Lima sektor produksi di Bali yang menerima dampak terbesar adalah : 1 sektor angkutan udara, 2
sektor industri makanan, minuman, dan tembakau, 3 sektor hotel dan restoran, 4 sektor perdagangan, dan 5 sektor padi, dengan angka pertumbuhan tenaga
kerja secara berturut-turut adalah: 2 orang, 2 orang, 1 orang, 1 orang, dan 1 orang. Total peningkatan tenaga kerja dari lima sektor hanya 7 orang, sedangkan 25
sektor lainnya hanya meningkat sebesar 3 orang. Seperti halnya di propinsi Bali, dampak pertumbuhan sektor industri makanan dan minuman di propinsi Jawa
Timur sebesar 2.81 persen, hanya meningkatkan kebutuhan tenaga kerja di propinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 14 orang, atau hanya sekitar 0.0018
183
persen dari total kebutuhan tenaga kerja di propinsi Nusa Tenggara Barat yang besarnya 767 984 orang.
Tabel 49. Dampak Pertumbuhan Sektor Industri Makanan, Minuman dan Tembakau di Propinsi Jawa Timur Sebesar 2,81 Persen, Terhadap
Pertumbuhan Kebutuhan Tenaga Kerja di Propinsi Jawa Timur, Propinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Rest of Indonesia
Pertumbuhan No. Sektor Produksi di Masing-masing
Propinsi Tenaga Kerja
Orang Orang
I. Propinsi Jawa Timur
3 283 511 8 066
0.246 10
Industri MMT 318 711
6 307 1.979
1 Padi
188 961
657 0.348 22
Perdagangan 345
012 304 0.088
30 Jasa-jasa
lainnya 473
312 277 0.059
2 Tan. bahan makanan lainnya
304 422 91
0.030 Sub total 5 besar
1 630 418 7 636
0.468 Sektor lainnya 25 sektor
1 653 093 430
0.026 II
Propinsi Bali 3 122 742
10 0.0003
26 Angkutan Udara
64 521 2
0.0031 10
Industri MMT 37 239
2 0.0054
23 Hotel dan Restoran
200 720 1
0.0005 22
Perdagangan 108
879 1
0.0009 1
Padi 392
356 1
0.0003 Sub total 5 besar
803 715 7
0.0009 Sektor lainnya 25 sektor
2 319 027 3
0.0001 III
Propinsi Nusa Tenggara Barat 767 984
14 0.0018
10 Industri MMT 16 279
5 0.0307
1 Padi
183 463
3 0.0016
2 Tan. bahan makanan lainnya 149 151
2 0.0013
22 Perdagangan
54 636
1 0.0018
3 Tanaman Perkebunan 43 751
1 0.0023
Sub total 5 besar 447 280
12 0.0027
Sektor lainnya 25 sektor 320 704
2 0.0006
IV Rest of Indonesia
85 354 236 722
0.0008
Lima sektor produksi di Nusa Tenggara Barat yang menerima dampak terbesar adalah : 1 sektor industri makanan, minuman, dan tembakau, 2 sektor
padi, 3 sektor tanaman bahan makanan lainnya, 4 sektor perdagangan, dan 5 sektor tanaman perkebunan, dengan angka pertumbuhan tenaga kerja secara
184
berturut-turut adalah: 5 orang, 3 orang, 2 orang, 1 orang, dan 1 orang. Total peningkatan tenaga kerja dari lima sektor terbesar hanya 12 orang, sedangkan 25
sektor lainnya hanya meningkat sebesar 2 orang. Di kelompok Rest of Indonesia, terjadi peningkatan kebutuhan tenaga
kerja sebesar 722 orang, atau sekitar 0.0008 persen dari kebutuhan tenaga kerja rest of indonesia sebesar 85 354 236 orang.
7.3. Dampak Pertumbuhan Sektor Perdagangan di Jawa Timur