Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

14 2. Sektor produksi mana saja yang memiliki daya mengait yang kuat ke sektor hulu backward linkage, dan sektor produksi mana yang memiliki daya dorong kuat ke sektor hilir forward linkage di propinsi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat? 3. Bagaimana perdagangan barang dan jasa antara propinsi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, serta sektor produksi mana saja yang dominan di masing-masing propinsi, dan propinsi mana yang paling dominan dalam perdagangan tersebut? 4. Bagaimana dampak pertumbuhan sektor unggulan di propinsi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Barat terhadap pertumbuhan output, pendapatan regional nilai tambah bruto, dan penyerapan tenaga kerja, baik yang terjadi di dalam satu wilayah intraregional maupun antar wilayah interregional?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Menganalisis struktur perekonomian propinsi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, yang meliputi : struktur penawaran dan permintaan output sektoral, struktur nilai tambah, dan permintaan akhir. 2. Menganalisis sektor produksi yang memiliki daya mengait ke sektor hulu backward linkage dan daya dorong sektor hilir forward linkage di propinsi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. 3. Menganalisis perdagangan barang dan jasa antara propinsi Jawa Timur, propinsi Bali, dan propinsi Nusa Tenggara Barat, serta untuk mengetahui sektor produksi mana yang paling dominan di masing-masing dan propinsi, dan propinsi mana yang dominan dalam perdagangan tersebut. 4. Menganalisis dampak pertumbuhan sektor-sektor unggulan di propinsi Jawa Timur, propinsi Bali, dan propinsi Nusa Tenggara Barat terhadap pertumbuhan output, nilai tambah bruto pendapatan regional dan pertumbuhan tenaga kerja di dalam propinsi dan antar propinsi terkait. 15

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada berbagai pihak terkait dalam studi ini, seperti : 1. Pemerintah Daerah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat, diharapkan kajian atau studi ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dalam rangka perencanaan pembangunan di masing-masing daerah, sehingga dapat mengoptimalkan kinerja perekonomiannya dengan memanfaatkan potensi- potensi ekonomi yang ada di daerah masing-masing. 2. Bagi dunia akademik, kajian ini diharapkan dapat memperkaya kajian ekonomi antar wilayah multi regional dengan model Multiregional Input- output, dan dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk kajian lebih lanjut.

1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Studi ini melakukan analisis dampak pertumbuhan sektor-sektor unggulan terhadap pertumbuhan sektor lainnya, pertumbuhan pendapatan regional, dan pertumbuhan penyerapan tenaga kerja antar propinsi di Indonesia, khususnya antara Propinsi Bali, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan model analisis input-output multiregional yang membagi wilayah Indonesia menjadi empat region, yaitu : 1 Jawa Timur, 2 Bali, 3 Nusa Tenggara Barat, dan 4 wilayah Indonesia lainnya diluar ketiga propinsi di atas Rest of Indonesia. Keterbatasan-keterbatasan yang paling signifikan yang dirasakan dalam melakukan penelitian ini adalah keterbatasan data. Keterbatasan data dapat berupa ketersediaan dan akurasi data di masing-masing daerah atau propinsi. Sebagaimana yang disampaikan Arsyad 1999 kesulitan data di daerah penelitian dapat berupa : 1 ketersediaan data di daerah sangat terbatas, 2 data yang tersedia tidak sesuai untuk analisis ekonomi daerah, 3 kesulitan dalam pengumpulan data, dan 4 akurasi data rendah. Keterbatasan lainnya adalah keterbatasan alat analisis. Keterbatasan alat analisis dengan menggunakan model I-O multiregional secara khusus disajikan pada bab-2 dalam tulisan ini. 16 Padahal ketersediaan, kesesuaian dan akurasi data akan sangat mempengaruhi akurasi dan kualitas hasil penelitian. Idealnya, dalam penelitian input-output multiregional seperti ini pengambilan data sebaiknya menggunakan metode survai metode atau pendekatan langsung. Hanya saja, dengan keterbatasan sumberdaya, baik itu tenaga, dana, dan waktu, maka studi ini menggunakan jalan tengah yaitu dengan pendekatan atau metode semi survei. Yang dimaksud dengan metode semi survai disini adalah sebagian data yang digunakan dalam analisis menggunakan data non-survai dan kemudian dikombinasikan dengan beberapa data yang diperoleh melalui metode survai. Cara ini dapat mengurangi kelemahan keluaran dari analisis I-O multiregional ini, bila dibandingkan dengan hanya menggunakan data yang diperoleh dari metode non- survei. Untuk mencapai tujuan penelitian ini akan dilakukan konstruksi Tabel Input-Output multiregional Indonesia tahun 2000, dengan membagi wilayah Indonesia menjadi empat region atau wilayah seperti yang telah disebutkan di atas. Sektor-sektor ekonomi di masing-masing region diklasifikasikan 30 sektor. Penetapan sektor ekonomi sebanyak 30 sektor dianggap paling optimal sesuai dengan ketersediaan data. Setelah klasifikasi sektor terbentuk maka langkah selanjutnya adalah melakukan agregasi sektor dari Tabel I-O masing-masing propinsi dan Tabel I-O nasional. Dengan tersedianya Tabel I-O terbaru di masing-masing propinsi dan Tabel I-O nasional terakhir tahun 2000, maka dapat dikonstruksi Tabel I-O Multiregional Indonesia tahun 2000. 17

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Daerah, Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi Daerah