Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Tahun 1997-1999

1999, semua sektor-sektor perekonomian di Provinsi Banten memiliki nilai ri yang negatif. Sektor pertambangan memiliki nilai ri terkecil, yakni sebesar -0,57.

5.2.3 Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah Tahun 1997-1999

Persentase total PDRB sektor-sektor perekonomian Provinsi Banten pada tahun 1997 sampai 1999 sebesar -24,39 persen, sedangkan persentase komponen pertumbuhan regional sebesar -15,25 persen. Karena nilai persentase total perubahan PDRB sektor-sektor ekonomi Provinsi Banten lebih kecil dari pada persentase komponen pertumbuhan regional, maka tingkat pertumbuhan sektor- sektor ekonomi di Provinsi Banten lebih kecil dari pada tingkat pertumbuhan sektor-sektor ekonomi Provinsi Jawa Barat. Tabel 13. Komponen Pertumbuhan Regional Provinsi Banten Sebelum Otonomi Daerah Tahun 1997-1999 Pertumbuhan Regional No Sektor Rp 1 Pertanian -247.915 -15,25 2 Pertambangan -5.897 -15,25 3 Industri Pengolahan -1.421.238 -15,25 4 Listrik, Gas dan Air Bersih -94.198 -15,25 5 Bangunan -125.414 -15,25 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran -463.405 -15,25 7 Pengangkutan dan Komunikasi -233.833 -15,25 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -101.824 -15,25 9 Jasa-jasa -135.935 -15,25 Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 1997-1999. Kontribusi sektor-sektor ekonomi Provinsi Banten berdasarkan komponen pertumbuhan proporsional, ada yang memberikan kontribusi positif dan ada juga yang memberikan kontribusi negatif. Berdasarkan tabel 14, sektor-sektor yang memberikan sumbangan yang positif dalam kurun waktu 1997 sampai 1999, antara lain sektor pertanian sebesar Rp 115.693,62 7 , sektor listrik,gas dan air bersih sebesar Rp 106.757,96 17 , sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp 92.681,04 3 , sektor pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp 238.509,25 15,3 dan sektor jasa-jasa sebesar Rp 172.184,08 19 . Karena kontribusi bernilai positif PP0, maka kelima sektor tersebut memiliki laju pertumbuhan yang cepat. Pada Tabel 14 sektor-sektor yang memberi kontribusi negatif terhadap komponen pertumbuhan proporsional, antara lain sektor pertambangan sebesar Rp -5.503,68 -14 , sektor industri pengolahan sebesar Rp -284.247,51 -3 , sektor bangunan sebesar Rp -209.023,25 -25 dan sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar Rp -149.342,38 -22 . Kontribusi yang bernilai negatif PP0, mengindikasikan bahwa keempat sektor tersebut memiliki laju pertumbuhan yang lambat. Tabel 14. Komponen Pertumbuhan Proporsional Provinsi Banten Sebelum Otonomi Daerah Tahun 1997-1999 Pertumbuhan Proporsional No Sektor Rp 1 Pertanian 115.693,62 7 2 Pertambangan -5.503,68 -14 3 Industri Pengolahan -284.247,51 -3 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 106.757,96 17 5 Bangunan -209.023,25 -25 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 92.681,04 3 7 Pengangkutan dan Komunikasi 238.509,25 15.3 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -149.342,38 -22 9 Jasa-jasa 172.184,08 19 Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 1997-1999. Komponen pertumbuhan wilayah selanjutnya adalah komponen pertumbuhan pangsa wilayah. Berdasarkan Tabel 15, dapat diketahui sektor- sektor yang mampu bersaing dan sektor-sektor yang tidak dapat bersaing. Sektor pertanian merupakan satu-satunya sektor yang mampu bersaing PPW0 dengan kontribusi sebesar Rp 16.527,66 1 . Tabel 15. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Provinsi Banten Sebelum Otonomi Daerah Tahun 1997-1999 Pertumbuhan Pangsa Wilayah No Sektor Rp 1 Pertanian 16.527,66 1 2 Pertambangan -11.007,36 -28 3 Industri Pengolahan -852.742,53 -9 4 Listrik, Gas dan Air Bersih -188.396,4 -30 5 Bangunan -108.692,09 -13 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran -105.038,51 -3,4 7 Pengangkutan dan Komunikasi -472.341,85 -30,3 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -13.576,58 -2 9 Jasa-jasa -72.498,56 -8 Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 1997-1999. Sektor lainnya, yaitu sektor Pertambangan, sektor Industri Pengolahan, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, sektor Bangunan, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Pengangkutan dan Komunikasi, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, dan sektor jasa-jasa, merupakan sektor yang tidak dapat bersaing dengan kabupaten lainnya, karena persentase nilai PPW dari masing- masing sektor bernilai negatif atau kurang dari nol PPW0.

5.2.4 Profil Pertumbuhan PDRB Provinsi Banten dan Pergeseran Bersih Tahun 1997-1999