Analisis Shift Tinjauan Teoritis

dipandang sebagai suatu proses dimana pendapatan nasional nyata perkapita naik diiringi dengan penurunan kesenjangan pendapatan dan pemenuhan keinginan masyarakat secara keseluruhan

2.1.5 Analisis Shift

Share Analisis shift share S-S memperlihatkan hubungan antara struktur perekonomian dengan pertumbuhan wilayah. Analisis ini merupakan metode untuk melihat aktifitas ekonomi di suatu wilayah dengan menggunakan berbagai data. Analisis S-S pertama kali diperkenalkan oleh Perloff pada tahun 1960 untuk mengidentifikasi sumber pertumbuhan ekonomi wilayah di Amerika Serikat. Selain dapat digunakan untuk menganalisis pertumbuhan sektor-sektor, analisis S-S juga digunakan untuk menduga dampak kebijakan wilayah ketenagakerjaan. Analisis S-S menganalisis berbagai perubahan indikator kegiatan ekonomi, seperti produksi dan kesempatan kerja, pada dua titik waktu di suatu wilayah, melihat perkembangan perekonomian disuatu wilayah terhadap perkembangan ekonomi wilayah yang lebih luas, menunjukkan perkembangan suatu sektor di suatu wilayah jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor lainnya, apakah berkembang dengan cepat atau lambat, juga dapat menunjukkan bagaimana perkembangan suatu wilayah bila dibandingkan dengan wilayah lainnya. Tujuan analisis S-S adalah untuk menentukan produktifitas kerja perekonomian daerah dengan membandingkannya dengan daerah yang lebih besar regional atau nasional. Secara skematik model analisis S-S disajikan pada Gambar 1. Gambar 1. Model Analisis Shift Share Sumber: Budiharsono, 2001. Berdasarkan Gambar 1, dapat dipahami bahwa pertumbuhan sektor perekonomian pada suatu wilayah dipengaruhi oleh beberapa komponen, yaitu komponen pertumbuhan nasional national growth component disingkat PN atau komponen pertumbuhan regional regional growth component disingkat PR, komponen pertumbuhan proporsional proportional or industrial mix growth component disingkat PP dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah regional share growth component disingkat PPW. Dari ketiga komponen tersebut dapat diidentifikasi pertumbuhan suatu sektor perekonomian, apakah pertumbuhannya cepat atau lambat?. Apabila PP + PPW ≥ 0, maka pertumbuhan sektor perekonomian termasuk ke dalam kelompok progresif maju, tetapi apabila PP + PPW ≤ 0 berarti sektor perekonomian tersebut memiliki pertumbuhan yang lambat. 1 Komponen Pertumbuhan NasionalPertumbuhan Regional Komponen Pertumbuhan Nasional PN atau Pertumbuhan Regional PR Wilayah ke j Sektor ke i Wilayah ke j Sektor ke i Komponen Pertumbuhan Proporsional PP Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah PPW Maju PP + PPW ≥ 0 Lamban PP + PPW ≤ 0 Komponen pertumbuhan nasionalregional adalah perubahan produksi nasional secara umum, perubahan kebijakan ekonomi nasional, atau perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian suatu sektor dan wilayah. Bila diasumsikan bahwa tidak ada perbedaan karakteristik ekonomi antar sektor dan antar wilayah, maka adanya perubahan akan membawa dampak yang sama pada semua sektor dan wilayah. Akan tetapi pada kenyataannya beberapa sektor dan wilayah tumbuh lebih cepat dari pada sektor dan wilayah lainnya. 2 Komponen Pertumbuhan Proporsional Komponen pertumbuhan proporsional PP tumbuh karena perbedaan sektor dalam permintaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan bahan mentah, perbedaan dalam kebijakan industri seperti kebijakan perpajakan, subsidi dan price support dan perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar. 3 Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW timbul karena peningkatan atau penurunan produksikesempatan kerja dalam suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya. Cepat lambatnya pertumbuhan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya ditentukan oleh keunggulan komperatif, akses kepasar, dukungan kelembagaan, prasarana sosial ekonomi serta kebijakan ekonomi regional pada wilayah tersebut.

2.1.6 Keterbatasan –Keterbatasan Analisis Shift Share