Profil Pertumbuhan PDRB Provinsi Banten dan Pergeseran Bersih Tahun 1997-1999

pertanian merupakan satu-satunya sektor yang mampu bersaing PPW0 dengan kontribusi sebesar Rp 16.527,66 1 . Tabel 15. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Provinsi Banten Sebelum Otonomi Daerah Tahun 1997-1999 Pertumbuhan Pangsa Wilayah No Sektor Rp 1 Pertanian 16.527,66 1 2 Pertambangan -11.007,36 -28 3 Industri Pengolahan -852.742,53 -9 4 Listrik, Gas dan Air Bersih -188.396,4 -30 5 Bangunan -108.692,09 -13 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran -105.038,51 -3,4 7 Pengangkutan dan Komunikasi -472.341,85 -30,3 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -13.576,58 -2 9 Jasa-jasa -72.498,56 -8 Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 1997-1999. Sektor lainnya, yaitu sektor Pertambangan, sektor Industri Pengolahan, sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, sektor Bangunan, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Pengangkutan dan Komunikasi, sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan, dan sektor jasa-jasa, merupakan sektor yang tidak dapat bersaing dengan kabupaten lainnya, karena persentase nilai PPW dari masing- masing sektor bernilai negatif atau kurang dari nol PPW0.

5.2.4 Profil Pertumbuhan PDRB Provinsi Banten dan Pergeseran Bersih Tahun 1997-1999

Pada kurun waktu 1997 sampai 1999, sektor pertanian berada pada kuadran I, karena nilai PP dan PPW yang bernilai positif, yakni sebesar 7 persen dan 1 persen. Hal ini berarti bahwa sektor pertanian memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan mampu bersaing dengan kabupaten lainnya. Kuadran II menunjukkan sektor-sektor perekonomian Provinsi Banten yang tidak mampu bersaing tetapi memiliki laju pertumbuhan yang cepat, antara lain sektor listrik, gas dan air bersih dengan PP sebesar 17 persen dan PPW sebesar -30 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran dengan PP sebesar 3 persen dan PPW sebesar -3 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi dengan PP sebesar 15,3 persen dan PPW sebesar -30,3 persen, dan sektor jasa-jasa dengan PP sebesar 19 persen dan PPW sebesar -8 persen. -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 5 -40 -20 20 40 PPW PP Sektor Pertambangan Sektor Industri Pengolahan Sektor Keuangan. Persewaan dan Jasa Perusahaan Sektor Bangunan Sektor Listrik. Gas dan Air Bersih Sektor Perdagangan. Hotel dan Restoran Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Sektor Jasa-Jasa Sektor Pertanian Gambar 5. Profil Pertumbuhan PDRB Provinsi Banten 1997-1999 Kuadran III, ditempati oleh sektor pertambangan dengan PP sebesar -14 persen dan PPW sebesar -28 persen, sektor industri pengolahan dengan PP sebesar -3 persen dan PPW sebesar -9 persen, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dengan PP sebesar -22 persen dan PPW sebesar -2 persen, dan sektor bangunan dengan PP sebesar -25 persen dan PPW sebesar -13 persen. Pada kuadran ini menunjukkan nilai PP dan PPW yang negatif, yang berarti bahwa sektor-sektor perekonomian di Provinsi Banten yang tidak memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan juga tidak mampu bersaing dengan kabupaten lainnya. Pada kuadran IV, tidak ditemukan sektor-sektor yang memiliki laju pertumbuhan yang lambat dan mampu bersaing dengan kabupaten lainnya. Pergeseran bersih PB diperoleh dari penjumlahan persentase PP dan PPW. Berdasarkan tabel 16, terdapat dua sektor ekonomi yang memiliki nilai PB yang positif, tujuh sektor lagi memiliki nilai PB yang negatif. Artinya ketujuh sektor tersebut termasuk dalam pertumbuhan yang lambat. Tabel 16. Pergeseran Bersih Sektor-sektor Perekonomian Provinsi Banten Sebelum Otonomi Daerah Tahun 1997-1999 Pergeseran Bersih No Sektor Rp 1 Pertanian 132.221,28 8 2 Pertambangan -16.511,04 -42 3 Industri Pengolahan -1.136.990,04 -12 4 Listrik, Gas dan Air Bersih -81.638,44 -13 5 Bangunan -317.715,34 -38 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran -12.357,47 -0,4 7 Pengangkutan dan Komunikasi -233.832,6 -15 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -162.918,96 -24 9 Jasa-jasa 99.685,52 11 Total -1.730.057,09 -125,4 Sumber: BPS Provinsi Jawa Barat, 1997-1999. Sektor-sektor yang tergolong dalam pertumbuhan progresif karena memiliki nilai PB positif PB0 adalah sektor pertanian dan sektor jasa-jasa. Apabila nilai PB dari setiap sektor PBij dijumlahkan, maka akan diperoleh total nilai PB Provinsi Banten PB.j, yaitu sebesar -125,4 persen. Walaupun ada beberapa sektor yang termasuk dalam kelompok pertumbuhan yang progresif, tetapi karena terpuruknya tujuh sektor yang memiliki nilai PB yang negatif sehingga berdampak pada perekonomian Provinsi Banten. Akibatnya perekonomian Provinsi Banten termasuk dalam kelompok pertumbuhan yang lambat.

5.3 Pertumbuhan Sektor-sektor Ekonomi Provinsi Banten Pada Masa