Tabel 22. Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah Provinsi Banten Pada Masa Otonomi Daerah Tahun 2000-2002
Pertumbuhan Pangsa Wilayah No Sektor
Rp
1 Pertanian 157.004,91
10 2 Pertambangan
4.439,21 24
3 Industri Pengolahan
416.857,08 5
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
2.095,99 0,3
5 Bangunan 59.670,37
15 6
Perdagangan, Hotel dan Restoran 28.716,56
1 7
Pengangkutan dan Komunikasi 131.363,44
10 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -87.488,07
-20 9 Jasa-jasa
-17.905,25 -2
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2000-2002. Tujuh sektor lainnya merupakan sektor yang mampu bersaing dengan
kabupaten lain. Hal ini ditandai dengan kontribusi sektor-sektor tersebut yang bernilai positif, yaitu sektor pertanian sebesar Rp 157.004,91 10 , sektor
pertambangan sebesar Rp 4.439,21 24 , sektor industri pengolahan sebesar Rp 416.857,08 5 , sektor listrik, gas dan air bersih sebesar Rp 2.095,99 0,3 ,
sektor bangunan sebesar Rp 59.670,37 15 , sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp 28.716,56 1 , dan sektor pengangkutan dan komunikasi
sebesar Rp 131.363,44 10 .
5.3.4 Profil Pertumbuhan PDRB Provinsi Banten dan Pergeseran Bersih Tahun 2000-2002
Pada kurun waktu 2000-2002, sektor-sektor perekonomian yang memiliki laju pertumbuhan yang cepat dan mampu bersaing dengan kabupaten lainnya
kuadran I adalah sektor listrik, gas dan air bersih dengan nilai PP sebesar 6,2 persen dan PPW sebesar 0,3 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran
dengan nilai PP sebesar 5 persen dan PPW sebesar 1 persen dan sektor pengangkutan dan komunikasi dengan nilai PP dan PPW masing-masing sebesar
10 persen. Hal ini karena sektor-sektor tersebut memiliki nilai PP dan PPW yang positif. Pada kuadran II ditempati sektor keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan dan sektor jasa-jasa. Ini dikarenakan sektor-sektor tersebut memiliki nilai PP yang positif dan nilai PPW yang negatif. Sektor keuangan, persewaan dan
jasa perusahaan memiliki nilai PP sebesar 18 persen dan PPW sebesar -20 persen dan sektor jasa-jasa memiliki nilai PP sebesar 4 persen dan PPW sebesar -2
persen. Ini berarti kedua sektor tersebut memiliki laju pertumbuhan yang cepat, tetapi tidak memiliki daya saing yang baik bila dibandingkan dengan kabupaten
lainnya. Pada masa otonomi daerah, Provinsi Banten tidak terdapat sektor yang
memiliki laju pertumbuhan lambat dan tidak mampu bersaing dengan kabupaten lain kuadran III, karena tidak ada sektor yang memiliki nilai PP dan PPW yang
negatif. Sektor-sektor yang memiliki laju pertumbuhan yang lambat tetapi memiliki daya saing yang baik adalah sektor pertanian dengan PP sebesar -6 dan
PPW sebesar 10 persen, sektor pertambangan dengan PP sebesar -19 persen dan PPW sebesar 24 persen, sektor industri pengolahan dengan PP sebesar -1 persen
dan PPW sebesar 5 persen dan sektor bangunan dengan PP sebesar -2 persen dan PPW sebesar 15 persen. Keempat sektor tersebut berada pada kuadran IV, karena
nilai PP yang negatif dan nilai PPW yang positif.
-25 -20
-15 -10
-5 5
10 15
20 25
30
-40 -20
20
PPW PP
Sektor Pertanian Sektor Pertambangan
Sektor Industri Pengolahan
Sektor Bangunan Sektor Keuangan.
Persewaan dan Jasa Perusahaan
Sektor Jasa-Jasa Sektor Listrik. Gas dan
Air Bersih Sektor Perdagangan.
Hotel dan Restoran Sektor Pengangkutan
dan Komunikasi
Gambar 6. Profil Pertumbuhan PDRB Provinsi Banten 2000-2002 Pada kurun waktu 2000-2002, berdasarkan Tabel 23, terdapat satu sektor
perekonomian yang memiliki nilai pergeseran bersih yang negatif, yaitu sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Hal ini berarti bahwa pertumbuhan
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan memiliki pertumbuhan yang lambat. Delapan sektor perekonomian lainnya memiliki nilai pergeseran bersih
PBij yang positif PB0, yang berarti bahwa sektor-sektor tersebut termasuk dalam kelompok pertumbuhan cepat. Apabila nilai pergeseran bersih dari setiap
sektor dijumlahkan, maka akan diperoleh total nilai PB Provinsi Banten PB.j,
yaitu sebesar 58,5 persen, yang berarti bahwa perekonomian Provinsi Banten memliki laju pertumbuhan yang cepat.
Tabel 23. Pergeseran Bersih Sektor-sektor Perekonomian Provinsi Banten Pada Masa Otonomi Daerah Tahun 2000-2002
Pergeseran Bersih No Sektor
Rp
1 Pertanian 62.801,97
4 2 Pertambangan
924,84 5
3 Industri Pengolahan
333.485,66 4
4 Listrik, Gas dan Air Bersih
45.413,15 6,5
5 Bangunan 51.714,32
13 6
Perdagangan, Hotel dan Restoran 172.299,35
6 7
Pengangkutan dan Komunikasi 262.726,88
20 8
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan -8.748,80
-2 9 Jasa-jasa
17.905,25 2
Total 938.522,62
58,5
Sumber: BPS Provinsi Banten, 2000-2002.
5.4 Perbandingan Pertumbuhan Sektor-sektor Perekonomian Provinsi