Analisis Shift-Share S-S Rasio PDRB kotakabupaten dan PDRB Provinsi Nilai Ri,Ra dan ri

III. METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data Produk Domestik Regional Bruto PDRB Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat atas dasar harga konstan 1993, yang dibagi dalam tiga periode yaitu periode 1994 sampai 1996 perekonomian Indonesia stabil, periode 1997 sampai 1999 perekonomian Indonesia tidak stabil dan periode 2000 sampai 2002pada masa otonomi daerah. Data ini dibagi dalam tiga periode karena kondisi perekonomian di tiga periode ini berbeda sehingga dapat mempermudah dalam menganalisa pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di Provinsi Banten. Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat Statistika BPS, Bapeda Tk. Provinsi Banten dan Provinsi Jawa Barat dan Internet.

3.2 Metode Analisis Data

3.2.1 Analisis Shift-Share S-S

Penelitian ini menggunakan analisis S-S karena dalam analisis ini memperinci penyebab perubahan atas beberapa variabel. Analisis ini menggunakan metode pengisolasian berbagai faktor yang menyebabkan perubahan struktur ekonomi suatu daerah dalam pertumbuhannya dari satu kurun waktu ke kurun waktu berikutnya. Hal ini meliputi penguraian faktor penyebab pertumbuhan berbagai sektor dari suatu daerah tetapi dalam kaitannya dengan ekonomi nasional provinsi. Analisis ini digunakan untuk menentukan kinerja perekonomian di daerah dengan membandingkan daerah tersebut dengan daerah yang lebih besar serta menentukan sektor-sektor yang berkembang di suatu daerah. Analisis ini dapat menunjukkan adanya pergeseran hasil-hasil pembangunan perekonomian daerah. jika daerah tersebut memperoleh kemajuan sesuai dengan kedudukannya dalam perekonomian provinsi. Analisis ini juga membandingkan laju pertumbuhan sektor-sektor di daerah dengan pertumbuhan provinsi serta mengamati penyimpangannya, jika penyimpangannya positif maka tercapai keunggulan kompetitif dari suatu sektor dalam daerah tersebut Soepono, 1993.

3.2.2 Analisis PDRB KotaKabupaten dan PDRB Provinsi

Misalkan dalam suatu wilayah terdapat m wilayahdaerah kebupatenkecamatan j=1,2,3,...,m dan n sektor ekonomi i=1,2,3,...,n, maka perubahan dalam PDRB dapat dinyatakan sebagai berikut: ∆ ij Y = ij PR + ij PP + ij PPW .................................................................. 1 dimana: ∆ ij Y = Perubahan dalam PDRB kotakabupaten sektor i pada wilayah ke j, ij PR = Persentase perubahan PDRB kotakabupaten yang disebabkan komponen pertumbuhan regional, ij PP = Persentase perubahan PDRB kotakabupaten yang disebabkan komponen pertumbuhan proporsional, ij PPW = Persentase perubahan PDRB kotakabupaten yang disebabkan komponen pertumbuhan pangsa wilayah. Untuk memperoleh nilai PR, PP dan PPW ada beberapa rumusan yang harus dipenuhi yang dapat dijelaskan berikut ini. 1 PDRB provinsi dari sektor i pada tahun dasar analisis i

Y =

∑ = m 1 j ij Y dimana, i Y = PDRB provinsi dari sektor i pada tahun dasar analisis, ij Y = PDRB kotakabupaten sektor i pada wilayah ke j pada tahun dasar analisis. 2 PDRB provinsi dari sektor i pada tahun akhir analisis, i

Y =

∑ = m 1 j ij Y dimana, i Y = PDRB provinsi dari sektor i pada tahun akhir analisis, ij Y = PDRB kotakabupaten sektor i pada wilayah ke j pada tahun akhir analisis. Sedangkan Total PDRB provinsi pada tahun dasar analisis dan tahun akhir analisis, dirumuskan berikut ini. 3 Total PDRB provinsi pada tahun dasar analisis

Y.. =

∑∑ = = n 1 i m 1 j ij Y dimana: Y.. = Total PDRB Provinsi dari sektor i pada tahun akhir analisis, ij Y = PDRB kotakabupaten sektor i pada wilayah ke j pada tahun dasar analisis. 4 Total PDRB provinsi pada tahun akhir analisis Y .. = ∑∑ = = n 1 t m 1 j ij Y dimana: Y .. = Total PDRB provinsi dari sektor i pada tahun akhir analisis, ij Y = PDRB kota kabupaten sektor i pada wilayah ke j pada tahun akhir analisis.

3.2.3 Rasio PDRB kotakabupaten dan PDRB Provinsi Nilai Ri,Ra dan ri

Rasio PDRB terbagi atas Ri, Ra dan i r . Nilai Ri, Ra dan i r digunakan untuk mengidentifikasi perubahan PDRB dari sektor i di wilayah ke j pada tahun dasar analisis maupun tahun akhir analisis. Menghitung nilai Ri, Ra dan i r menggunakan nilai PDRB yang terjadi pada dua titik waktu, yaitu tahun dasar analisis dan tahun akhir analisis. 1. Nilai Ri Ri merupakan selisih antara PDRB Provinsi dari sektor i pada tahun akhir analisis dengan PDRB Provinsi sektor i pada tahun dasar analisis dibagi PDRB Provinsi sektor i pada tahun dasar analisis. Rumusnya adalah sebagai berikut: Ri = . i . i . i Y Y Y − dimana: . i Y = PDRB Provinsi dari sektor i pada tahun akhir analisis, . i Y = PDRB Provinsi dari sektor i pada tahun dasar analisis. 2. Nilai Ra Ra merupakan selisih antara total PDRB Provinsi pada tahun akhir analisis dengan total PDRB Provinsi pada tahun dasar analisis dibagi total PDRB Provinsi pada tahun dasar analisis. Rumusnya adalah sebagai berikut: Ra = .. .. .. Y Y Y − dimana: Y .. = Total PDRB Provinsi pada tahun akhir analisis, Y.. = Total PDRB Provinsi pada tahun dasar analisis. 3. Nilai ri merupakan selisih antara PDRB kotakabupaten dari sektor i pada wilayah ke j pada tahun akhir analisis dengan PDRB kotakabupaten dari sektor i pada wilayah ke j pada tahun dasar analisis dibagai PDRB kotakabupaten dari sektor i pada wilayah ke j pada tahun dasar analisis. Rumusnya adalah sebagai berikut ri = ij ij ij Y Y Y − dimana: ij Y = PDRB kotakabupaten sektor i pada wilayah ke j pada tahun akhir analisis, ij Y = PDRB kotakabupaten sektor i pada wilayah ke j pada tahun dasar analisis.

3.2.4 Analisis Komponen Pertumbuhan Wilayah