56
2.2 KERANGKA TEORI
Gambar 2.3. Kerangka Teori Sumber : Modifikasi Palestin, 2006., Haryono, 2008., Sugiharti 2010
Sosiodemografi: - Umur
- Jenis Kelamin - Tingkat Pendidikan
- Pekerjaan - Tipe Daerah
- Status Kawin - Kondisi Sosial Ekonomi
Status Gizi Penyakit Kronis:
- Status Diabetes Mellitus - Status Penyakit Jantung
- Status Gangguan Sendi - Status Hipertensi
- Status Osteoporosis - Status Stroke
Perilaku: - Aktivitas Fisik
- Unhealthy Behaviours Frekuensi Makan Buah
dan Sayur, Merokok, Konsumsi Alkohol
Health and Social Service: - Medical Check Up
- Keikutsertaan dalam
Posyandu Lansia Gangguan Psikososial:
- Depresi - Demensia
Disabilitas Fisik
Lingkungan: - Fisik
- Sosial Kejadian Jatuh
57
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap lainnya dari masalah yang ingin diteliti Notoatmodjo,
2010:100. Kerangka konsep penelitian ini adalah :
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Berdasarkan kerangka teori penelitian pada gambar 2.3 tidak semua variabel
pada kerangka teori penulis gunakan dalam kerangka konsep. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan penulis dan pada beberapa variabel yang tidak
Variabel Bebas Variabel Terikat
Penyakit Kronis : - Status Hipertensi
- Status Diabetes Melitus - Status Gangguan Sendi
Tulang - Status Stroke
Perilaku Merokok Sosiodemografi :
- Usia - Jenis kelamin
- Status pekawinan - Tingkat pendidikan
Health and Social Service: - Medical Check Up
- Keikutsertaan dalam
Posyandu Lansia Disabilitas
Fisik
Kejadian Jatuh
58
sesuai dengan kondisi di lapangan dan subjek penelitian. Pada variabel sosiodemografi pekerjaan, tipe daerah, kondisi sosial ekonomi, dan lingkungan
fisik sosial tidak dimasukkan dalam kerangka konsep karena subjek yang diteliti memiliki kondisi yang homogen jadi variabel tersebut tidak bervariasi. Pada
variabel konsumsi alkohol, perilaku ini jarang ditemui di lapangan karena berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan perlaku ini tidak sesuai dengan
kebiasaan masyarakat Kecamatan Punung, dan pada variabel status gizi responden yang diteliti untuk kelompok kasus adalah lansia yang menderita disabilitas dimana
banyak diantaranya yang sudah mengalami bed rest dan menggunakan kursi roda. Hal ini menjadikan perhitungan pada status gizi tidak dapat terkaji karena berat
badan tidak dapat dihitung. Kemudian untuk variabel frekuensi makan buah dan sayur serta aktivitas fisik tidak diteliti dikarenakan pada kelompok kasus dan
kontrol banyak yang menderita penyakit tertentu dimana seorang lansia harus menghindari suatu makanan dan aktivitas fisik yang berat, terlebih pada kelompok
kasus. Kemudian untuk gangguan psikososial tidak dimasukkan karena keterbatasan kemampuan peneliti.
3.2. Variabel Penelitian