66
3.6.2.1 Sampel Kasus
Sampel kasus dalam penelitian ini adalah lanjut usia yang terdeteksi mengalami disabilitas fisik dan memenuhi kriteria inklusi. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah : 1. Terdeteksi menderita disabilitas fisik dengan menggunakan pengukuran skala
keterbatasan GARS Groningen Activity Restriction Scale. 2. Bersedia menjadi sampel penelitian.
Kriteria eksklusinya adalah menderita disabilitas bawaan dari lahircacat.
3.6.2.2. Sampel Kontrol
Sampel kontrol dalam penelitian ini adalah lanjut usia dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
1. Tidak terdeteksi menderita disabilitas dengan menggunakan pengukuran skala keterbatasan GARSGroningen Activity Restriction Scale.
2. Bersedia menjadi sampel penelitian.
3.6.3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengambilan insidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan
memilih siapa yang kebetulan ada atau dijumpai yang dapat digunakan sebagai sampel apabila dipandang cocok dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
3.6.4. Besar Sampel
Penentuan besar sampel untuk sampel kelompok kasus dan untuk kelompok kontrol yang akan diambil dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan
67
perhitungan dari nilai OR Odds Ratio dari penelitian terdahulu yaitu Sugiharti 2010.
Tabel 3.2. Daftar OR Penelitian Sebelumnya
Nama Peneliti Variabel
OR Sugiharti
- Diabetes melitus - Jantung
- Penyakit sendi - Hipertensi
- Aktivitas fisik kurang - Status gizi
- Umur - Jenis kelamin
- Pendidikan - Status kawin
- Status ekonomi - Tempat tinggal
1,337 1,590
1,477 1,327
4,717 2,104
2,716 1,389
1,691 1,737
1,190 1,289
Indang Trihandini - Medical check up MCU
1,850 Untuk menentukan besarnya sampel minimal yang terdapat dalam populasi
maka digunakan rumus berikut :
� = � = Zα√
+ �� √ +
P1 - P2 Catatan: Q1= 1-P1, Q2= 1-P2, P= ½ P1+P2, Q= ½ Q1+Q2
OR = P11-P2
P21-P1
Keterangan : n
1
= jumlah sampel minimal kelompok kasus n
2
= jumlah sampel minimal kelompok kontrol Z α
= nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan tingkat kemaknaan untuk = 0,05 adalah 1,96
Z β = nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan kuasa power
sebesar diinginkan sebesar 20 yaitu 0,84
68
P1 = Proporsi paparan pada kelompok kasus
P2 = Proporsi paparan pada kelompok kontrol
OR` = Odds Ratio diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya
Satroasmoro S, 2005: 204
OR= 2,716 diperoleh dari penelitian Sugiharti, 2010 P2 = 0,37 diperoleh dari hasil penelitian Sugiharti, 2010
OR = P11-P2
P21-P1
, =
P11-0,37 0,371-P1
P = , Q = ,
Q = , P = ,
Q = , � = � =
Zα√ + �� √
+ P1 - P2
� = � = , √ � , � , + , √ , � , + , � ,
0,61 - 0,37 � = � =
,01 � = �
≈ Berdasarkan perhitungan jumlah sampel dengan rumus di atas, maka besar
sampel minimal yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak 67 responden. Perbandingan kasus dan kontrol 1:1, sehingga jumlah sampel yang didapat adalah
67 kasus dan 67 kontrol.
69
3.7. INSTRUMEN PENELITIAN DAN TEKNIK PENGAMBILAN DATA 3.7.1. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat
ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2013:102. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner responden dan kuesioner skala
keterbatasan aktivitas Groningen GARSGroningen Activity Restriction Scale.
3.7.2. Teknik Pengambilan Data 3.7.2.1. Data Primer
Pengambilan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan observasi secara langsung menggunakan kuesioner GARSGroningen Activity
Restriction Scale untuk mengetahui tingkat disabilitas responden serta angket untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian disabilitas fisik pada
lansia. 3.7.2.1.1. Wawancara dengan Kuesioner
Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari
seseorang sasaran penelitian responden, atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut face to face Notoatmodjo S, 2010:139. Wawancara
dilakukan untuk memperoleh data primer dengan menggunakan kuesioner sebagai alat. Kuesioner digunakan untuk pengambilan data mengenai identitas,