Hasil perhitungan r
XY
dikonsultasikan pada tabel kritis r product moment dengan signifikansi α = 5. Jika r
XY
r
tabel
maka butir soal tersebut valid. Berdasarkan uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan N = 32 dan taraf
signifikansi 5 di dapat r
tabel
= 0,334. Hasil uji coba dari 35 soal diperoleh 30 soal yang r
hitung
r
table
sehingga soal tersebut valid dan dapat digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami pokok bahasan jurnal
penyesuaian. Item yang tidak valid dibuang dan tidak digunakan sebagai instrumen penelitian. Berdasarkan analisis validitas soal uji coba, diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel 5 Hasil Rekap Analisis Validitas Soal Uji Coba Keterangan
Butir Soal Jumlah
Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18,
19, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 35
30
Tidak valid 14, 15, 20, 27, 33
5 Sumber: data penelitian yang diolah Tahun 2011 pada lampiran 10
3.4.2 Reliabilitas
Reliabilitas instrumen adalah ketepatan alat evaluasi dalam mengukur. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut
dapat memberikan hasil yang tetap Arikunto, 2006:86. Untuk menentukan reliabilitas bentuk tes pilihan ganda menggunakan rumus KR-20 yang
dikemukakan oleh Kuder dan Richardson dalam Arikunto 2007 : 100 yaitu:
÷ ÷
ø ö
ç ç
è æ
- -
=
å
2 2
11
S pq
S 1
n n
r
, Keterangan :
11
r
= reliabilitas tes secara keseluruhan, p
= proporsi subjek yang menjawab item dengan benar, q
= proporsi subjek yang menjawab item dengan salah q=1-p,
å
pq
= jumlah hasil perkalian antara p dan q, n
= banyaknya item, S
= standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians. Setelah r
11
diketahui, kemudian dibandingkan dengan harga r
tabel
. Apabila r
11
r
tabel
maka dikatakan instrumen tersebut reliabel. Berdasarkan uji reliabilitas N = 32 dan taraf signifikansi α = 5 dengan rumus K-R 20 diperoleh r
11
sebesar 0,920 dengan r
tabel
sebesar 0,334 r
11
r
tabel
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen soal reliabel.
3.4.3 Tingkat Kesukaran Soal P
Bilangan yang menunjukan sukar dan mudahnya suatu soal disebut indeks kesukaran Arikunto, 2006:207. Tingkat kesukaran soal untuk pilihan ganda
dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:
JS B
P =
, Arikunto, 2006:208.
Keterangan : P
= indeks kesukaran,
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar,
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes.
Kriteria soal bentuk pilihan ganda adalah sebagai berikut. 1 Soal dengan 0,0 ≤ P ≤ 0,3 maka soal dikatakan sukar.
2 Soal dengan 0,3 P ≤ 0,7 maka soal dikatakan sedang. 3 Soal dengan 0,70 P
≤ 1,0 maka soal dikatakan mudah. Arikunto, 2006:210.
Berdasarkan analisis data uji coba dari 35 soal diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 6 Rekap Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tingkat
Kesukaran Butir Soal
Jumlah Sukar
13, 14, 15, 30 4
Sedang 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 17, 19, 20, 21, 23,
24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 33, 34, 35 24
Mudah 1, 2, 6, 16, 18, 22, 32
7 Sumber: data penelitian yang diolah Tahun 2011 pada lampiran 10
Dari hasil analisis uji coba dapat diambil sebanyak 30 soal yang memenuhi kriteria dan dapat dipakai sebagai instrumen pre test dan post test dengan rincian
sebagai berikut : Tabel 7 Hasil Rekap Analisis Soal Instrumen Pre test dan Post test
Keterangan Butir Soal
Jumlah Soal yang dipakai
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25, 26,
28, 29, 30, 31, 32, 34, 35 30
Soal yang tidak dipakai 14, 15, 20, 27,33 5
Sumber: data penelitian yang diolah Tahun 2011 pada lampiran 10
3.4.4 Daya Beda D