2.6 Kerangka Berpikir
Proses pembelajaran akuntansi di sekolah setiap guru mengharapkan agar pembelajaran berjalan secara efektif dengan hasil belajar yang optimal yang
ditujukan dengan nilai tes yang memuaskan. Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang memerlukan pelatihan, khusunya dalam materi
pokok jurnal penyesuaian. Siswa dituntut untuk memahami akun-akun yang memerlukan penyesuaian yang selanjutnya akan dicatat dalam kertas kerja. Sering
kali dalam pembelajaran siswa hanya menghapal tanpa memahami jurnal penyesuaian, kelemahan dalam menyusun dan menganalisisnya secara sistematis
dan benar. Hal ini berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Hasil belajar peserta didik dijadikan sebagai indikator tingkat keberhasilan
siswa dalam menyerap dan memahami suatu materi, serta mengetahui seberapa besar minat siswa terhadap suatu materi pelajaran yang disampaikan. Semakin
dalam pemahaman peserta didik dalam belajar semakin baik pula hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik tersebut. Tinggi rendahnya hasil belajar yang
dihasilkan oleh peserta didik dipengaruhi oleh bergai faktor diantaranya adalah model dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang
berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implementasinya pada tingkat operasional di kelas Suprijono,2009:46. Model pembelajaran juga dapat
diartikan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas.
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMA Negeri 1 Cepiring model pembelajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar didalam kelas
masih menggunakan model pembelajaran konvensional. Siswa hanya diposisikan sebagai pihak penerima ilmu pengetahuan yang pasif dan hanya mendengarkan
dan menjawab soal-soal latihan yang diberikan oleh guru. Pembelajaran akuntansi, model pembelajaran konvensional pada dasarnya masih bisa untuk
diterapkan, namun pembelajaran jenis ini kurang tepat apabila tidak dimodifikasi oleh metode-metode pembelajaran lainnya. Pemilihan metode dan media
pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh besar terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Hamalik 2002 mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang
baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pegaruh psikologis terhadap siswa. Berdasarkan hal itu ada
tidaknya suatu media pembelajaran mempengaruhi keseluruhan proses pembelajaran, terutama dalam hasil belajar siswa.
Pembelajaran akuntansi yang diperlukan saat ini adalah pembelajaran yang dapat meningkatkan penguasaan materi, pemahaman dan kreatifitas siswa,
khususnya pokok bahasan jurnal penyesuaian. Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran, dapat membuat siswa merasa senang dan tertarik dalam
mengikuti proses pembelajaran sehingga diharapkan prestasi belajar siswa dapat meningkat. Model pembelajaran yang berkembang sekarang ini sudah beraneka
ragam sehingga guru dapat memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang dirumuskan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Model pembelajaran problem solving pemecahan masalah melatih peserta didik untuk dapat menyelesaikan soal-soal atau tugas yang diberikan oleh guru
sampai dengan menemukan jawabanya sendiri, dengan demikian siswa akan lebih memahami dan mengerti dari materi yang sedang diajarkan. Selain itu, dengan
siswa menemukan jawaban sendiri maka daya ingat yang diperoleh siswa akan lebih mendalam. Apalagi dalam mata pelajaran akuntansi khususnya pokok
bahasan jurnal penyesuaian, benar-benar dibutuhkan pemahaman yang baik untuk mempelajari konsep-konsep yang terdapat didalamnya.
Selain penerapan model pembelajaran problem solving untuk menambah minat dan semangat belajar yang baru maka penggunaan alat bantu berupa media
juga sangat penting. Adanya bantuan macromedia flash dapat menampilkan informasi yang berupa tulisan, gambar-gambar serta animasi bergerak sehingga
siswa lebih tertarik dan lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru. Macromedia flash adalah aplikasi perangkat lunak buatan microsoft yang
dikhususkan untuk menciptakan animasi dan atau dynamic content home isi halaman yang dinamis.
Hamalik dalam Arsyad 2009:15 mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Selain
membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat
membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajian data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Ketidakjelasan bahan yang disampaikan dalam proses belajar mengajar dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan
yang disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui
kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Djamarah dan Zain, 2010: 120
Beberapa peneliti sebelumnya telah membuktikan keefektifan penggunaan model pembelajaran problem solving dalam proses pembelajaran. Sebagaimana
penelitian yang telah dilakukan oleh Serin 2011 diperoleh hasil dengan metode problem solving terbukti efektif meningkatkan hasil belajar siswa, diketahui
bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen dalam pengenalan Computer-Based mencapai 86,3 sedangkan kelas kontrol hanya mencapai 74,6.
Penelitian lain yang dilakukan Suharsono 1998 diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran dengan pemecahan masalah terbukti dapat meningkatkan
kemampuan berpikir mahasiswa baik pada taraf signifikan 0,05 maupun 0,01. Selain itu dalam penelitian Kristiadi 2007 menunjukan kesimpulan bahwa
terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penggunaan strategi pembelajaran problem solving, strategi pembelajaran inquiry dan strategi ekspositori terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS dimana F hitung F table 11,958 3,07 dengan taraf signifikansi 0,05.
Sementara dalam penelitian lain dijelaskan tentang efektivitas pemakaian media sebagai alat bantu dalam penggunaan model pembelajaran yang diterapkan
untuk meningkatkan prestasi belajar dan menciptakan suasana belajar yang menarik dan tidak membosankan seperti yang diungkapkan oleh Rajendran,dkk
2010 melakukan penelitian dimana diperoleh hasil dari penelitian mereka bahwa mayoritas siswa merasa mampu mengikuti pelajaran dengan menggunakan virtual
lab E-learning dari pada dengan membaca buku. Penelitian lain yang dilakukan oleh Muttaqin 2007 dengan judul
“Pengajaran Mekatronika Menggunakan Gambar Animasi Makromedia Flash di Jurusan Teknik Mesin” diperoleh hasil dengan menggunakan gambar animasi
pada macomedia flash mahasiswa terbukti mudah memahami cara kerja suatu alat, terutama dalam matakuliah mekatronik. Selain itu penelitian yang dilakukan
oleh Suheri 2006 menyimpulkan bahwa penerapan animasi multimedia pembelajaran lebih mudah, singkat, murah dan menyenangkan serta
memperkenalkan dengan dunia multimedia. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat digambarkan bagan kerangka
berpikir sebagai berikut :
Gambar 1 Skema Kerangka Berpikir Proses belajar mengajar akuntansi pokok
bahasan jurnal penyesuaian perusahaan
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Model Pembelajaran Konvensional
Model Pembelajaran Problem Solving dengan
bantuan Macromedia flash
Perbedaan hasil belajar yang diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran problem
solving dengan bantuan macromedia flash dengan model konvensional
Pretest Pretest
Posttest Posttest
P e
r b
e d
a a
n
47
2.7 Hipotesis Penelitian