94
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, peneliti dapat menyimpulkan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif think pair share dapat meningkatkan performansi guru,aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Bongkok 01 Kabupaten
Tegal pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Hasil yang mendukung pernyataan ini yaitu:
5.1.1 Hasil Observasi Performansi Guru
Hasil observasi terhadap performansi guru dalam menerapkan model pembelajaran think pair share selama dua siklus mengalami peningkatan pada
setiap siklus. Pada siklus I, guru mendapatkan nilai 80,55 untuk APKG I yang menilai perencanaan pembelajaran dan 82,63 untuk APKG II yang menilai
pelaksanaan pembelajaran. Dari dua nilai tersebut, diperoleh nilai performansi guru yaitu 81,59. Sementara itu, pada siklus II, untuk APKG I peneliti
mendapatkan nilai 84,22 dan 87,64 untuk APKG II. Jadi, diperoleh nilai performansi guru pada siklus II, yaitu 85,93. Dengan demikian, terjadi
peningkatan sebesar 4,34 dari siklus I ke siklus II.
95
Dari hasil kedua siklus tersebut, dapat diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif think pair share mampu meningkatkan performansi guru dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran.
5.1.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa
Dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran, dapat diketahui bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan di setiap siklus. Aktivitas
belajar siswa di siklus I yaitu 66,57 . Sementara itu, pada siklus II aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 77,68. Pada observasi aktivitas
siswa terjadi peningkatan 11,11. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif think pair share dapat meningkatkan aktivitas siswa
dalam pembelajaran.
5.1.3 Hasil Belajar Siswa
Setelah peneliti menerapkan model pembelajaran kooperatif think pair share
, hasil belajar siswa yang terdiri dari ketuntasan belajar klasikal dan rata-rata nilai dapat meningkat di setiap siklus. Pada siklus I, persentase ketuntasan klasikal
sebesar 83,34 dengan rata-rata nilai 80,00. Sementara itu, pada siklus II, persentase ketuntasan belajar klasikal mencapai 91,67 dengan rata-rata nilai
81,87. Dari kedua hasil belajar tersebut, dapat diketahui bahwa persentase ketuntasan belajar klasikal meningkat sebanyak 8,33 dan rata-rata nilai
meningkat sebesar 1,87.
5.2 Saran