48
. It is a learning technique that provides processing time and builds in wait-time which enhances the depth and breadth of thinking .
Using a Think-Pair-Share technique, students think of rules that they share with partners and then with classmates in a group . The
general idea of the think-pair-share is having the students independently think or solve a problem quietly, then pair up and
share their thoughts or solution with someone nearby.
“think pair share memberikan kesempatan kerjasama dalam belajar, teknik yang dikatakan sebagai jenis siklus multi diskusi yaitu siswa mendengarkan pertanyaan
dan mempresentasikan hasil diskusi, di mana setiap siswa punya waktu untuk berpikir secara individu, berbicara satu sama lain berpasangan,dan akhirnya
berbagi tanggapan dengan kelompok yang lebih besar. Think pair share adalah tehnik pembelajaran yang menyediakan proses waktu untuk meningkatkan
kedalaman dan luasnya pemikiran kritis siswa terhadap pelajaran. Mendorong siswa berpikir aturan yang mereka bagi dengan mitranya dan kemudian dengan
teman sekelas dalam kelompok. Think pair share mendorong siswa berpikir mandiri atau memecahkan masalah dengan tenang, kemudian berpasangan dan
berbagi pemikiran mereka atau memberikan solusi dengan seseorang di dekatnya”.
2.2 Kajian Empiris
Penelitian tentang model pembelajaran kooperatif TPS bukanlah penelitian pertama yang dilakukan oleh peneliti, melainkan sudah dilaksanakan oleh banyak
peneliti sebelumnya. Salah satu penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS telah dilaksanakan oleh Nur Ulfa. Judul
penelitiannya ialah ” Penerapan Model Think Pair Share untuk meningkatkan
49
Pembelajaran IPA siswa kelas V SN Lesanpuro I Kecamatan Kedungkandang Kota Malang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif TPS dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa. Sebelum tindakan, rata-rata hasil siswa 57,97 dengan ketuntasan belajar 4,76 meningkat
menjadi 60 dengan ketuntasan belajar 16,66 siklus 1, kemudian meningkat lagi pada siklus I pertemuan 2 menjadi 70,95 dengan ketuntasan belajar 50,
kemudian terjadi peningkatan pada siklus II pertemuan 1 menjadi 81,66 dan terjadi lagi peningkatan pada siklus II pertemuan 2 yang mencapai 86,66.
Penelitian lain dengan model kooperatif TPS juga telah dilakukan oleh Nur Fatwa Khoirun Hanim
dengan judul penelitiannya “Penerapan Model Kooperatif Think Pair Share untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa
Mengembangkan Sikap Ilmiahnya dalam Pembelajaran IPA Kelas IV MI Al- Muslihuun 01 Tlogo.”.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif TPS dapat siswa mengembangkan sikap ilmiahnya. Hal
ini dapat dilihat dari peningkatan skor sikap ilmiah siswa. Rata-rata skor sikap ilmiah siswa pada tahap pra tindakan sebesar 18,06 dengan kualifikasi sangat
kurang SK, siklus I sebesar 76,46 dengan kualifikasi baik B, dan siklus II sebesar 92,46 dengan kualifikasi sangat baik SB. Model pembelajaran kooperatif
think pair share dapat diterapkan pada siklus I dan siklus II yang mencapai rata-
rata skor antara 90 sampai 100 untuk kegiatan intinya. Mengacu pada penelitian di atas, maka peneliti akan mengadakan
penelitian untuk membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif Think Pair
50
Share juga dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi sumber daya alam pada
siswa kelas V SD Negeri Bongkok 01.
2.3 Kerangka Berpikir