Pengertian Hasil Belajar Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

29 materi tersebut. Selain materi guru juga menciptakan situasi untuk menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan oleh peserta didik dalam rangka belajar.

2.1.6 Pengertian Hasil Belajar

Tujuan dari pembelajaran yang dilakukan oleh guru adalah agar dapat memperoleh hasil belajar yang dianggap baik yaitu yang telah memenuhi standar hasil belajar yang telah ditetapkan atau melebihinya sehingga dapat digolongkan menjadi hasil belajar yang baik. Menurut Rifa’i dan Anni 2009: 85 Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Berikutnya Suprijono 2010: 5 berpendapat hasil belajar adalah pola- pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Sementara Bloom dalam Suprijono 2010: 6 mengemukakan hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Merujuk pengertian tersebut, Gagne Suprijono 2010: 6, menganalisis hasil belajar berupa: 1 Informasi verbal Verbal Information yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. 2 Keterampilan intelektual Intelectual Skill yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif. 3 Strategi kognitif Cognitive Strategies yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. 30 4 Keterampilan motorik Motor Skill yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urutan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5 Sikap Attitudes adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Dari pendapat ahli tentang pengertian serta ranah hasil belajar, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang diperoleh oleh pebelajar setelah mengalami proses belajar.

2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Masa usia sekolah dasar disebut masa kanak-kanak akhir karena anak usia sekolah dasar berlangsung dari usia 6 tahun hingga usia kira-kira usia 12 tahun. Pada masa kanak-kanak akhir diharapkan anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu. Karakteristik utama siswa SD adalah mereka menampilkan perbedaan-perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang, diantaranya perbedaan intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian dan perkembangan fisik siswa. Piaget dalam Isjoni 2010:36 membagi perkembangan kognitif manusia menjadi empat tahap yaitu: 1 Tahap Sensorimotor 31 Dimulai sejak lahir sampai usia 2 tahun. Kemampuan utama pada tahap ini yaitu terbentuknya konsep dan kemajuan gradual dari perilaku refleksif ke perilaku yang mengarah pada tujuan. 2 Tahap Praoperasional Dimulai dari usia 2 tahun sampai 7 tahun. Kemampuan utama pada tahap ini yaitu adanya perkembangan kemampuan menggunakan simbol untuk menyatakan objek-objek dunia. 3 Tahap Operasi konkret Tahap ini dimulai dari usia 7 tahun sampai 11 tahun. Kemampuan utama yang muncul pada tahap ini yaitu adanya perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir secara logis. Kemampuan-kemampuan baru termasuk penggunaan operasi- operasi. Pemikiran tidak lagi sentrasi tetapi desentrasi, dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh keegosentrisan. 4 Tahap Operasi formal Tahap ini dimulai dari usia 11 tahun sampai dewasa. Kemampuan utama yang muncul pada tahap ini yaitu pemikiran yang abstrak dan murni simbolis mungkin dilakukan. Siswa sekolah dasar pada umumnya berada pada tahap akhir periode praoperasional hingga awal periode operasional formal dimana mereka belum bisa sepenuhnnya berpikir secara abstrak, sehingga guru harus menggunakan bantuan media-media konkret untuk menyampaikan pelajaran. Jika benda yang sebenarnya tidak dapat ditunjukan, guru dapat menggunakan benda tiruan yang dapat ditunjukan kepada siswa. Guru juga dapat menunjukan gambar benda yang 32 dibutuhkan untuk menyampaikan materi pelajaran, jika benda sebenarnya tidak ada. Siswa sekolah dasar juga masih memiliki sikap self centered, berpusat pada dirinya sendiri. Mereka lebih senang diperhatikan daripada memperhatikan orang lain. Selain itu, mereka juga masih senang bermain. Oleh karena itu, guru harus bisa merancang pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada guru teacher centered , anak juga harus dilibatkan secara aktif. Usahakan agar pembelajaran menarik perhatian anak dan sesuai dengan dunia anak.

2.1.8 Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam IPA

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif teknik think pair share dan teknik think pair squre

0 4 174

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pendekatan pembelajaran kooperatif model think, pair and share siswa kelas IV MI Jam’iyatul Muta’allimin Teluknaga- Tangerang

1 8 113

Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Thinks Pair Share Pada Siswa Kelas V Mi Manba’ul Falah Kabupaten Bogor

0 8 129

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA PADA Penerapan model think pair share (tps) untuk meningkatkan keaktifan belajar ipa pada siswa kelas iv sd negeri 2 sugihmanik kecamatan tanggungharjo kabupaten grobo

0 2 12

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPA Melalui Media Flash Movie Siswa Kelas IV SD Negeri 5 Karangrejo Ta

0 1 20

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share Untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar IPA Melalui Media Flash Movie Siswa Kelas IV SD Negeri 5 Karangrejo Ta

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BENDA Penerapan Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Benda Dan Sifatnya Pada Siswa Kelas IV SDN Ngumbul 03 To

0 2 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Juwiring

0 0 15

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI GAYA.

0 0 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA

0 1 9