26
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa performansi guru dipengaruhi oleh bagaimana guru tersebut mengelola proses pembelajaran
yang terlihat hasilnya pada perolehan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2.1.5 Pengertian Aktivitas Belajar Siswa
Dalam proses pembelajaran aktivitas siswa merupakan proses yang berkesinambungan, seseorang yang memiliki aktivitas belajar yang tinggi akan
cenderung meningkatkan prestasi belajarnya secara maksimal karena didorong keinginan yang kuat untuk meningkatkan kemampuan yang diwujudkan dalam
kesungguhan belajar. Menurut Slameto 2010: 36, guru perlu menimbulkan aktivitas siswa dalam berfikir dan berbuat. Sementara Juliantara 2010
mengemukakan aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Sudjana dalam Juliantara
2010, menjelaskan bahwa kegiatan belajar atau aktivitas belajar sebagai proses terdiri dari enam unsur yaitu tujuan belajar, peserta didik yang termotivasi, tingkat
kesulitan belajar, stimulus dari lingkungan, peserta didik yang memahami situasi, dan pola respon peserta didik.
Berikutnya Paul D. Dierich Hamalik 2003: 172 mengemukakan bahwa aktivitas belajar diklasifikasikan menjadi delapan kelompok, yaitu:
1 Kegiatan-kegiatan visual, meliputi membaca, melihat gambar-gambar,
mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja dan bermain.
27
2 Kegiatan-kegiatan lisan oral, meliputi mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
3 Kegiatan-kegiatan mendengarkan, meliputi mendengarkan penyajian bahan,
mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, dan mendengarkan radio.
4 Kegiatan-kegiatan menulis, meliputi menulis cerita, menulis laporan,
memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket. 5
Kegiatan-kegiatan menggambar, meliputi menggambar, membuat grafik, diagram, peta, dan pola.
6 Kegiatan-kegiatan metrik, meliputi melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan, menari, dan berkebun.
7 Kegiatan-kegiatan mental, meliputi merenung, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.
8 Kegiatan-kegiatan emosional, meliputi minat, membedakan, berani, tenang,
dan lain-lain. Hanafiah dan Cucu Suhana 2010:24 menyatakan bahwa aktivitas dapat
memberikan nilai tambah bagi peserta didik, berupa hal-hal berikut: 1
Peserta didik memiliki kesadaran awrnesss untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi internal driving vorce untuk belajar sejati,
28
2 Peserta didik mencari pengalaman dan langsung mengalami sendiri, yang dapat
memberikan dampak terhadap pembentukan ribadi integral, 3
Peserta didik belajar dengan menurut minat dan kemampuannya, 4
Menumbuhkembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang demokrasi di kalangan peserta didik,
5 Pembelajaran dilaksanakan secara konkret sehingga dapat
menumbuhkembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan dari verbalisme,
6 Menumbuhkembangkan sikap kooperatif di kalangan peserta didik sehingga
sekolah menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa aktivitas sangat penting dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang efektif
merupakan pembelajaran yang yang menyediakan kesempatan pada peserta didik untuk melakukan aktivitas sendiri yang meliputi proses berfikir dan berbuat.
Berbuat dalam belajar adalah merupakan proses bagi peserta didik utuk menjadi aktif. Peserta didik harus diberi kesempatan untuk berfikir sendiri sehingga ia
dapat berbuat berdasarkan yang ada di dalam pikiran. Walaupun dalam proses belajar siswa sudah melakukan suatu kegiatan aktivitas, peserta didik tidak hanya
sebatas melakukan perintah guru seperti terbatas pada kegiatan menulis, mendengarkan, dan menjawab pertanyaan guru. Namun, guru memiliki kewajiban
untuk menyediakan bahan materi kemudian peserta didik yang mengolah sendiri
29
materi tersebut. Selain materi guru juga menciptakan situasi untuk menentukan aktivitas apa yang akan dilakukan oleh peserta didik dalam rangka belajar.
2.1.6 Pengertian Hasil Belajar