21
pada siswa. Oleh karena itu, perlu upaya kerjasama antara orang tua, sekolah dan masyarakat diperlukan agar siswa dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
2.1.3 Pengertian Mengajar dan Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, belajar dan mengajar adalah dua kegiatan yang tunggal tetapi memiliki makna yang berbeda. Proses belajar dan mengajar
merupakan proses interaksi antara dua unsur manusia, yakni siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek
pokoknya.
Mengajar pada dasarnya merupakan kegiatan guru ketika membimbing siswa dalam kegiatan belajar. Sugandi 2008 : 1 menyatakan bahwa “mengajar
adalah suatu kegiatan yang memerlukan pengetahuan dan keterampilan profesional, sebab apa yang harus dikerjakan guru di dalam maupun di luar kelas
melibatkan berbagai keputusan edukatif yang perlu dilakukan secara cermat.” Keputusan edukatif yang dimaksud yaitu seperti mengorganisasikan bahan ajar
yang tepat, berkomunikasi dengan anak baik secara individu maupun secara kelompok, menentukan pendekatan pembelajaran yang efektif, mengelola waktu
dan lain sebagainya. Berikutnya Burton dalam Asra 2008:24 menyatakan bahwa “Mengajar
adalah upaya dalam memberi perangsang stimulus, bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa agar tejadi proses belajar”.
Berdasarkan pengertian mengajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa mengajar adalah suatu proses yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan
22
profesional untuk mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa dalam proses pembelajaran.
Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi secara bersama-
sama. Menurut Trianto 2009: 17, “pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya mengarahkan interaksi siswa
dengan sumber belajar lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan”. Sedangkan menurut Isjoni 2010: 11, “Pembelajaran pada dasarnya merupakan
upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar.” Briggs dalam Sugandi 2008: 9-10 berpendapat bahwa “Pembelajaran adalah
seperangkat peristiwa events yang mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa sehingga peserta didik itu memperoleh kemudahan”. Sedangkan pembelajaran
yang berorientasi pada bagaimana siswa berperilaku, Gagne 1985 Rifa’I dan Anni 2009: 193 memberikan makna bahwa
Pembelajaran merupakan suatu kumpulan proses yang bersifat individual, yang merubah stimuli dari lingkungan seseorang ke
dalam sejumlah informasi, yang selanjutnya dapat menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang. Hasil
belajar itu memberikan kemampuan kepada siswa untuk melakukan berbagai penampilan
Jadi, dari beberapa pengertian pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses interaksi antara guru dengan siswa,
sumber belajar yang terprogram secara instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif dan memperoleh pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkannya.
23
Jika ditelusuri secara mendalam, proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan formal di sekolah di dalamnya terjadi interaksi antara berbagai
komponen-komponen pembelajaran. Komponen-komponen itu dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori utama, yaitu guru, isi atau materi
pembelajaran, dan siswa. Interaksi antara ketiga komponen utama tersebut melibatkan sarana dan prasarana, seperti metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan penataan lingkungan tempat belajar, sehingga tercipta situasi pembelajaran yang memungkinkan tercapainya tujuan yang telah direncanakan
atau tercapainya kompetensi dasar yang telah dirumuskan sebelumnya. Melalui proses pembelajaran ini diharapkan siswa dapat menguasai kompetensi dasar yang
telah dirumuskan secara tuntas.
2.1.4 Performansi Guru