45
Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah Laku Guru
Fase-1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar
Fase-2
Menyampaikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan
jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan
Fase-3
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap
kelompok agar melakukan transisi secara efisien
Fase-4
Membimbing kelompok Guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas
Fase-5
Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
Fase-6
Memberikan penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai, baik upaya
maupun hasil belajar individu dan kelompok
Trianto 2007: 48-49
2.1.13 Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share
Menurut Trianto 2007: 61 think pair share atau berpikir berpasangan berbagi adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk
mempengaruhi pola interaksi siswa. Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland sesuai yang dikutip Arends dalam Trianto 2007: 61 menyatakan
bahwa think pair share merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Dengan asumsi bahwa semua diskusi membutuhkan
pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan dan prosedur yang digunakan dalam think pair share dapat memberi siswa lebih banyak waktu
46
berpikir, untuk merespon dan saling membantu. menurut Trianto 2007: 61 langkah-langkah think pair share sebagai berikut :
1 Langkah 1 : Berpikir thinking
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berpikir
sendiri jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian berpikir;
2 Langkah 2 : Berpasangan pairing
Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi selama waktu yang disediakan dapat menyatukan
jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila suatu masalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru memberi waktu
tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan; 3
Langkah 3 : Berbagi Sharing Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan
keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan ke pasangan dan melanjutkan sampai sekitar sebagian
pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan. Agus Suprijono 2010: 91 menyatakan bahwa langkah- langkah think pair
share yakni : 1 thinking, pembelajaran ini diawali dengan guru mengajukan
pertanyaan atau isu terkait dengan pelajaran untuk dipikirkan oleh siswa. Guru memberikan kesempatan kepada mereka memikirkan jawabannya; 2 pairing,
pada tahap ini guru meminta siswa berpasang-pasangan. Beri kesempatan kepada
47
pasangan-pasangan itu berdiskusi. Diharapkan diskusi dapat memperdalam makna dari jawaban yang telah dipikirkan melalui bertukar pikir dengan pasangannya;
3 sharing, dalam kegiatan ini diharapkan terjadi tanya jawab yang mendorong pada pemerolehan pengetahuan secara terkait. Siswa mampu menemukan sendiri
pengetahuan yang dipelajari. Langkah–langkah think pair share telah dikemukakan di atas. Dari pendapat-
pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah dalam think pair share
ada 3 tahapan yakni: 1
tahap berpikir think, dalam tahap ini guru memberikan pertanyaan pada siswa yang terkait dengan materi yang disampaikan. Siswa diberikan waktu sebentar
untuk berpikir atas jawaban tersebut. 2
tahap berpasangan pair, dalam tahap ini guru meminta siswa untuk berpasangan dengan temannya. Siswa diberikan kesempatan agar berdiskusi
dengan pasangannya. Dalam diskusi tersebut diharapkan siswa dapat bertukar pikiran terhadap pertanyaan tersebut dan menyatukan jawaban dari mereka.
3 tahap berbagi share, dalam tahap ini siswa dan pasangannya diberikan
kesempatan untuk mengemukakan pendapat dari hasil diskusi mereka didepan kelas serta pasangannya yang lain diberi kesempatan untuk memberikan pendapat
terhadap pendapat yang dikemukakan oleh pasangan tersebut. Model pembelajaran Cooperative Learning think pair share mempunyai
keunggulan yakni menurut Azlina 2010: 23 sebagai berikut: Think-Pair-Share is a cooperative learning technique which is said
as a multi-mode discussion cycle in which students listen to a question or presentation, have time to think individually, talk with
each other in pairs, and finally share responses with the larger group
48
. It is a learning technique that provides processing time and builds in wait-time which enhances the depth and breadth of thinking .
Using a Think-Pair-Share technique, students think of rules that they share with partners and then with classmates in a group . The
general idea of the think-pair-share is having the students independently think or solve a problem quietly, then pair up and
share their thoughts or solution with someone nearby.
“think pair share memberikan kesempatan kerjasama dalam belajar, teknik yang dikatakan sebagai jenis siklus multi diskusi yaitu siswa mendengarkan pertanyaan
dan mempresentasikan hasil diskusi, di mana setiap siswa punya waktu untuk berpikir secara individu, berbicara satu sama lain berpasangan,dan akhirnya
berbagi tanggapan dengan kelompok yang lebih besar. Think pair share adalah tehnik pembelajaran yang menyediakan proses waktu untuk meningkatkan
kedalaman dan luasnya pemikiran kritis siswa terhadap pelajaran. Mendorong siswa berpikir aturan yang mereka bagi dengan mitranya dan kemudian dengan
teman sekelas dalam kelompok. Think pair share mendorong siswa berpikir mandiri atau memecahkan masalah dengan tenang, kemudian berpasangan dan
berbagi pemikiran mereka atau memberikan solusi dengan seseorang di dekatnya”.
2.2 Kajian Empiris
Penelitian tentang model pembelajaran kooperatif TPS bukanlah penelitian pertama yang dilakukan oleh peneliti, melainkan sudah dilaksanakan oleh banyak
peneliti sebelumnya. Salah satu penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif TPS telah dilaksanakan oleh Nur Ulfa. Judul
penelitiannya ialah ” Penerapan Model Think Pair Share untuk meningkatkan