Dari defenisis di atas, tampak bahwa unsur-unsur yang terbentuk dalan budaya perusahaan terdiri dari tika,2006:6-7 :
a. Sistem nilai nilai inti b. Lingkungan bisnis
c. Jaringan budaya d. Pola ritual keyakinan, nilai dan perilaku
e. Gaya manajemen f. Sistem dan prosedur manajemen
g. Norma-norma dan prosedur h. Pedoman perilaku
Pencipataan budaya organiasi yang dibuat oleh pendiri perusahaan kemudian menjadi nilai budaya yang ada di lingkungan perusahaan, baik
lingkungan internal maupun eksternal. Berdasarkan defenisi budaya perusahaan di atas terlihat bahwa salah satu faktor terbentuknya budaya adalah lingkungan
bisnis.
2.1.1.2 Fungsi Budaya Perusahaan
Budaya yang terdapat dalam oragnisasiperusahaan memiliki fungsi tersendiri dalam membentuk manajemen dan tim kerja di perusahaan.Selain
berpengaruh dalam lingkungan kerja organisasiperusahaan, budaya organisasi juga berfungsi sebagai identitas organisasi kepada karyawannya. Ross A.Webber
mengaitkan budaya dengan manajemen, John P.Kotter dan James L. Heskett
menghubungkan budaya dengan performance, Charles Hampden-Turner dengan kekuatan organisasional dan keunggilan bisnis Ndraha 2010:45-46.
Budaya juga menrupakan suatu peraturan tidak tertulis yang wajib dijalankan oleh seluruh anggota organisasiperusahaan.Pertauran tidak tertulis ini
kemudian berpengaruh dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Adanya budaya organisasi mengakibatkan anggota organisasiperusahaan menjalankan
tugasnya tanpa adanya perintah. Anggota organisasiperusahaan seakan telah mengetahui dengan pasti apa tugas mereka dan bagaimana mereka harus
melakukannya. Sehingga budaya organisasi menjadi salah satu faktor untuk mencapai kinerja karyawan.
Tika 2006:13 dalam bukunya yang berjudul Budaya Organisasi dan Peningkatan kinerja Perusahaan mengemukakan pendapat Stephen P.Robbins
tentang fungsi budaya organisasi. Menurut bukunya Organizational Behavior membagi lima fungsi budaya organisasi,yaitu :
a. Berperan menetapkan batasan b. Mengantarkan suatu perasaan identitas bagi anggota organisasi.
c. Mempermudah timbulnnya komitmen yang lebih luas daripada kepentigan individual seseorang
d. Meningkatkan stabilitas sistem sosial karena merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi
e. Sebagai mekanisme kontrol dan menjadi rasional yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku para karyawan.
Nelson dan Quick 1997 dalam buku Moeljono 2003:22 menyatakan Budaya perusahaan memiliki empat fungsi dasar yaitu perasaan identitas dan
menambah komitmen organisasi, alat pengorganisasian anggota, menguatkan nilai-nilai dalam orgnaisasi, dan mekanisme kontrol dalam perilaku.
Kemudian terlihatlah berdasarkan uraian menganai fungsi budaya perusahaan terhadap karyawan adalah sebagai suatu perekat sosial di lingkungan
organisasi. Selain itu budaya juga berfungsi sebagai pendorong kinerja yang maksimal oleh karyawan. Karyawan selalu dituntut dan diingatkan bahwa budaya
merupakan suatu standar baku dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan perusahaan.
2.1.1.3 Pembentukan Budaya Perusahaan