2.1.1.4 Jenis-Jenis Budaya Perusahaan
Seperti yang dikutip oleh Tika 2006:7 dalam buku Arie Indra Chandra,Robert E.quinn dan Michael R. Mc Greth membagi budaya organisasi
berdasarkan proses informasi sebagai berikut: a. Budaya Rasional
Dalam budaya ini,proses informasi individual klarifikasi sasaran pertimbangan logika,perangkat pengarahan diasumsikan sebagai sarana
bagi tujuan kinerja yang ditunjukkan efisiensi,produktivitas, dan keuntungan atau dampak
b. Budaya ideologis Dalam budaya ini, pemrosesan informasi intiutif dari pengetahuan yang
dalam,pendapat dan inovasi diasumsikan sebagai sarana bagi tujuan revitalisasi dukungan dari luar, perolehan sumber daya dan pertumbuhan.
c. Budaya konsensus Dalam budaya ini, pemrosesan informasi kolektif diskusi, partisipasi dan
konsesnsus diasumsikan untuk menjadi sarana bagi tujuan kohesi iklim, moral dan kerja sama kelompok.
d. Budaya hierarkis Dalam
budaya hierarkis,
pemrosesan informasi
formal dokumentasi,komputasi dan evalusi diasumsikan sebagai sarana bagi
tujaun kesinambungan stabilitas,kontrol dan koordinasi
Menurut Bateman 2007:87 terdapat empat jenis budaya organisasi,yaitu sebagai berikut:
1. Budaya kelompok Berorientasi internal dan fleksibel, budaya ini cenderung didasarkan pada
nilai-nilai dan norma-norma yang dikaitkan dengan pertalian. Kepatuhan anggota organisasi terhadap arahan organisasional muncul dari
kepercayaan,tradisi dan komitmen jangka panjang. Budaya ini cenderung menekankan pengembangan anggota dan partisipasi nilai-nilai dalam
pengambilan keputusan. Orientasi strategis yang dikaitkan dari budaya ini adalah salah satu implementasi melalui pembentukan konsensus. Para
pemimpin cenderung bertindak sebagai mentor atau fasilitator. 2. Budaya hierarkis
berorientasi intermal dengan lebih berfokus pada kontrol dan stabilitas. Budaya ini memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang biasanya
berhubungan dengan sistem birokratis, serta menghargai stabilitas dan berasumsi bahwa orang-orang akan patuh pada mndat-mandat organisasi
ketika peran-peran dinyatakan secara formal dan ditegakkan melalui seperanagkat aturan dan prosedur.
3. Budaya rasional Berorientasi eksternal dan berfokus pada kontrol, Sasaran utamanya
adalah produktivitas, perencanaan, dan efisiensi. Para anggota organisasi
dimotivasi oleh keyakinan bahwa kinerja yang mengarah pada sasaran- sasaran yang diinginkan akan diberi imbalan.
4. Adokrasi Berorientasi eksternal dan fleksibel, Budaya ini menekankan perubahan
yang di dalamnya perumbuhan, akuisisi sumber daya, dan inovasi sangat didukung. Para anggota organisasi dimotivasi oleh kepentingan atau daya
tarik ideologis dari tugas tersebut. Para pemimpinnya cenderung untuk menjadi wirausahawan dan pengambil resiko. Para anggota lainnya
cenderung memiliki karekateristik-karakteristik tersebut.
2.1.1.5 Nilai Dasar Budaya Perusahaan