Ijin Mendirikan Bangunan, setiap aktifitas budidaya rinci yang

RTRW Kab. Agam 2010-2030 VII - 34 budidayanya, hak kepemilikan individual dapat dikembangkan dari hak kolektif.

3. Ijin Perencanaan dan Bangunan a. Ijin Perencanaan, inilah ijin pemanfaatan ruang yang

sebenarnya karena setelah ijin lokasi menyatakan kesesuaian lokasi bagi pengembangan aktifitas budidaya dominan, Ijin Perencanaan menyatakan persetujuan terhadap aktifitas budidaya rinci yang akan dikembangkan dalam kawasan. Pengenalan aktifitas budidaya rinci dilakukan melalui penelahan RTR rinci kawasan Internal. Kelengkapan sarana dan prasarana yang akan mendukung aktifitas budidaya rinci dan ketepatan pola alokasi pemanfaatan ruangnya dalam internal kawasan atau sub kawasan menjadi perhatian utama. Ijin Penggunaan Lahan diduga merupakan istilah ijin yang digunakan beberapa Pemda.

b. Ijin Mendirikan Bangunan, setiap aktifitas budidaya rinci yang

bersifat binaan bangunan kemudian perlu memperoleh IMB jika akan dibangun. Perhatian utama diarahkan pada kelayakan struktur bangunan melalui penelahan Rancangan Rekayasa Bangunan, Rencana tapak ditiap blok peruntukan terutama bangunan berskala besar megastruktur atau rancangan arsitektur ditiap persil. IMB diterbitkan Dinas Pengawasan Pembangunan. Selain persyaratan Teknis Bangunan sebagaimana diatur Pedoman Teknis Menteri PU, SIMB juga akan memuat ketentuan persyaratan teknis persil dan lingkungan sekitar, misal garis sempadan jalan dan Bangunan KDB, KLB, KH.

4. Ijin Lingkungan

Ijin lingkungan pada dasarnya merupakan persetujuan yang menyatakan aktifitas budidaya rinci yang terdapat dalam kawasan RTRW Kab. Agam 2010-2030 VII - 35 yang dimohon “layak” dari segi lingkungan hidup. Dikenal dua macam ijin Lingkungan: a. Ijin HOUndang-undang Gangguan, terutama untuk kegiatan usaha yang tidak mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup bukan obyek Amdal. Ijin ini umumnya diterbitkan Bupati melalui Sekwilda kabupaten. b. Persetujuan UKL dan UPL, untuk kawasan yang sifat kegiatan budidaya rinci yang berada didalamnya secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama berdampak penting terhadap lingkungan hidup. Acuan yang digunakan dengan demikian adalah dokumen Amdal yang pada bagian akhirnya menjelaskan UKL dan UPL pada tingkatan kegiatan budidaya rinci jika dibutuhkan dan pada tingkat kawasan. Persetujuan UKLUPL diterbitkan Menteri LH kawasan terpadu, dan menteri terkait atau gubernur tergantung karakteristik kawasan yang dimohon setelah melalui komosi Amdal terkait. e. Mekanisme perizinan terkait pemanfaatan ruang yang menjadi wewenang Pemerintah Kabupaten Agam mencakup pengaturan keterlibatan masing-masing instansi perangkat daerah terkait dalam setiap perizinan yang diterbitkan f. Ketentuan teknis prosedur dalam pengajuan izin pemanfaatan ruang maupun forum pengambilan keputusan atas izin yang akan dikeluarkan, yang akan menjadi dasar pegembangan Standar Operasional Prosedur SOP perizinan g. Ketentuan pengambilan keputusan apabila dalam dokumen RTRW kabupaten belum memberikan ketentuan yang cukup tentang perizinan yang dimohonkan oleh masyarakat, individu maupun organisasi RTRW Kab. Agam 2010-2030 VII - 36

7.4. KETENTUAN UMUM

Dokumen yang terkait

rtrw_2010_2030

1 15 381