RTRW Kab. Agam 2010-2030 IV - 9 1
2 3
4
28 Batang Rakik
Banuhampu, Sungai Pua 29
Batang Buo Banuhampu, Sungai Pua
30 Batang Aia Katik
IV Angkek, Canduang 31
Batang Sarasah IV Angkek, Canduang
32 Batang Agam
Tilkam, Magek, Baso 33
Batang Jabur Canduang, Baso
34 Batang Baramban
Tilatang Kamang 35
Batang Alahan Anggang Palembayan
36 Batang Muar
Palembayan 37
Batang Aia Lubuak Gadang Palembayan
38 Batang Aia Limau Pako
Palembayan 39
Batang Baringin Palembayan
40 Batang Palupuh
Palupuh 41
Batang Aia Anggan Palupuh
42 Batang Sirambungan
Palupuh Sumber : Hasil Rencana Tahun 2009
c. Kawasan Sekitar Danau atau Waduk
Penetapan kawasan lindung sekitar danau atau waduk dilakukan untuk melindungi danau atau waduk dari kegiatan manusia yang
mengganggu dan merusak kualitas air danauwaduk, kondisi fisik pinggir dan dasar danauwaduk serta pengamanan dari kegiatan
budidaya dan permukiman. Wilayah Kabupaten Agam memiliki danau besar yaitu Danau
Maninjau. Pemanfaatan air dari Danau Maninjau adalah untuk pembangkit listrik tenaga air dan budidaya perikanan air tawar.
Disamping juga ada waduk Batang Agam yang berfungsi sebagai penampung air untuk pembangkit listrik tenaga air PLTA Batang
Agam. Untuk itu upaya perlindungan danau dan waduk tersebut menjadi penting untuk menjaga kelestarian air terutama pada kawasan
hulu sungai yang memasok air ke danau atau waduk tersebut.
RTRW Kab. Agam 2010-2030 IV - 10
Kriteria penetapan kawasan sempadan sekitar danauwaduk adalah : Daratan dengan jarak 50 – 100 meter dari titik pasang tertinggi air
danauwaduk; atau Daratan sepanjang tepian danauwaduk yang lebarnya
proporsional dengan bentuk dan kondisi fisik tepian danauwaduk. Penetapan kawasan sempadan yang ada di Kabupaten Agam, terletak
di Kawasan Danau Maninjau yang ada di Kecamatan Tanjung Mutiara.
d. Kawasan Sempadan Mata Air
Penetapan kawasan sempadan mata air dilakukan untuk melindungi keberadaan mata air sebagai salah satu sumber air permukaan dari
kegiatan manusia yang mengganggu danatau merusak sumber air dari kegiatan budidaya dan permukiman.
Kriteria penetapan sempadan mata air berupa daratan dengan jarak 50-100 meter mengelilingi mata air, dan secara fisik berupa jalur hijau
yang ditanami pohon atau tanaman yang memiliki fungsi konservasi. Sebaran sempadan mata air di Kabupaten Agam disesuaikan dengan
sebaran sumber mata air yang menyebar di seluruh wilayah.
Tabel 4.3 Kawasan Sempadan Mata Air di Kabupaten Agam
No Nama Mata Air
Lokasi Keterangan
1 2
3 4
1 Saliuak
Bukit Batabuah Canduang Kriteria
penetapan sempadan mata air berupa
daratan dengan jarak 50- 100
meter mengelilingi
mata air, dan secara fisik berupa jalur hijau yang
ditanami pohon
atau tanaman laut yang memiliki
fungsi konservasi 2
Pincuran Tujuah Bukit Batabuah Canduang
3 Tarok
Bukit Batabuah Canduang 4
Cumantiang Bukit Batabuah Canduang
5 Karang Panjang 1
Lasi Canduang 6
Pincuran Randah Lasi Canduang
7 Mesjid D F
Bukit Batabuah Canduang 8
Sarasah Bungau Lasi Canduang
9 Batang Anak Aie
Lasi Canduang 10
Anak Aie Lasi Canduang
11 Karang Panjang
Lasi Canduang
RTRW Kab. Agam 2010-2030 IV - 11
1 2
3 4
12 Sarasah Batu Sampik
Canduang Koto Laweh Kriteria penetapan
sempadan mata air berupa daratan dengan
jarak 50-100 meter mengelilingi mata air,
dan secara fisik berupa jalur hijau yang ditanami
pohon atau tanaman laut yang memiliki fungsi
konservasi. 13
Lurah Pisang Canduang Koto Laweh
14 Batang Aie Pasie
Kampung Tangah 15
Kurai Tabek Panjang Baso
16 Mancuang
Padang Tarok Baso 17
Lundang Koto Tinggi Baso
18 Luhak Banunang
Tabek Panjang Baso 19
Batu Putiah Simarasok Baso
20 Ranah-Sei Gadang
Koto Tinggi Baso 21
Sei Lumpua Padang Tarok Baso
22 Solok
Padang Tarok, Baso 23
Dama Sikuciang I Lubuk Basung
24 Dama Sikuciang Ii
Lubuk Basung 25
Hulu Aie Lubuk Basung
26 Silayang
Lubuk Basung 27
Sigamuruah Lubuk Basung
28 Ulu Sigaga
Lubuk Basung 29
Pincuran B T Tanjung Raya
30 Pincuran Tujuah
Tanjung Raya 31
Pincuran Gadang Tanjung Raya
32 Mato Aie Bayua
Tanjung Raya 33
Mato Aie Angek Tanjung Raya
34 Batu Nanggal
Tanjung Raya 35
Aie Tirih Koto Gadang
36 Aie Barambuih
Koto Gadang 37
Badorai Sungai Pua
38 Sariak
Sungai Pua 39
Tabek Barawak Sungai Pua
40 Mato Aia Ampuah
Malalak 41
Limau Badak Malalak
42 Kapalo Aie
Malalak Timur 43
Ampuah Malalak Timur
44 Mato Aia
Malalak Timur 45
Aia Pakak Malalak Timur
46 Batu
Malalak Timur 47
Surau Pinang Tigo Balai Matur
48 Surau Gadang
Tigo Balai Matur 49
Pincuran Gadang Matur Hilir
50 Paciputan
Kampong Pili Palembayan
Sumber : Master Plan SPAM Tahun 2008
RTRW Kab. Agam 2010-2030 IV - 12
4.1.1.4 Kawasan Suaka Alam dan Pelestarian Alam
Untuk mencegah kerusakan kawasan suaka alam yang ada di Kabupaten Agam, maka perlu dilakukan pengendalian agar tidak
menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat maupun bagi kelestarian alam. Mengingat pentingnya kelestarian alam bagi
makhluk hidup, maka diambil langkah-langkah perlindungan hutan dan pelestarian alam, diantaranya dengan menetapkan
kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam. Sesuai dengan karakteristik fisiografi yang dijumpai di wilayah
Kabupaten Agam serta berdasarkan hasil skoring maka kawasan yang termasuk suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya
yang ditetapkan meliputi : a. Kawasan suaka alam yang dimaksud adalah suaka alam
yang mempunyai fungsi sesuai dengan PP 10 tahun 2010. Penetapan kawasan ini meliputi suaka alam Merapi
Kecamatan Banuhampu, Baso, Ampek Angkek dan Canduang seluas ± 3.270 Ha .
b. Suaka Alam Bukit Sirabungan di Kecamatan Palupuh seluas ± 1.930 Ha,
c. Suaka Alam Batang Palupuh yang ada di Kecamatan Palupuh seluas ± 340 Ha,
d. Suaka Alam Maninjau Utara dan Selatan yang berada di Kecamatan Matur, Tanjung Raya, IV Koto, Palembayan
seluas ±17.910 Ha, e. Suaka Alam Singgalang Tandikat yang berada di Kecamatan
Banuhampu, IV Koto dan Malalak seluas ± 4.420 Ha. Total luas hutan suaka alam yang ada di Kabupaten Agam seluas
± 27.533,40 Ha. Lebih jelas mengenai kawasan suaka alam, pelestarian alam dan
cagar budaya di Kabupaten Agam yang didasarkan atas keputusan Menteri dan keputusan Gubernur Sumatera Barat
dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
RTRW Kab. Agam 2010-2030 IV - 13
Tabel 4. 4 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam
Berdasarkan Keputusan Menteri dan Keputusan Gubernur
No Kawasan
Luas Ha
Lokasi Ket
1 Suaka Alam Merapi
3.270 Kec. Banuhampu, Ampek Angkek, Canduang dan Baso
2 Suaka Akam Maninjau
Utara Selatan 17.910 Kec. Matur, Palembayan, Tj Raya, IV
Koto dan Lubuk Basung 3
Suaka Alam Singgalang Tandikat
4.420 Kec. Banuhampu, Sungai Pua dan IV Koto
4 Suaka Alam Bukit
Sirabungan 1.930 Kec. Palupuh
5 Suaka Alam Batang
Palupuh 3.40 Kec. Palupuh
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Agam tahun 2009
4.1.1.5 Kawasan Rawan Bencana Alam
Menurut Undang-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana disebutkan bahwa rawan bencana
adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan
teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan mencegah, meredam, mencapai
kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu. Salah satu faktor terjadinya
bencana dikarenakan lingkungan. Oleh karena itu, kondisi daerah rawan bencana harus dikenali dan dibuat rencana tata ruang
daerah rawan bencana. Selanjutnya sesuai Peraturan Pemerintah PP Nomor 26 Tahun
2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional RTRWN, disebutkan bahwa kawasan bencana alam dibedakan menjadi
kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan gelombang pasang, dan kawasan rawan banjir.
Untuk wilayah Kabupaten Agam, potensi kerawanan bencana alam tersebut, meliputi :
RTRW Kab. Agam 2010-2030 IV - 14
a. Kawasan Rawan Gerakan TanahLongsor