Mitigasi Rawan Letusan Gunung Api; Mitigasi Kawasan Rawan Gempa Bumi

RTRW Kab. Agam 2010-2030 VI - 31

D. Mitigasi Rawan Letusan Gunung Api;

Di daerah administrasi Kabupaten Agam mempunyai dua gunung api aktif yaitu Gunung Marapi dan Gunung Tandikat. Berdasarkan kajian dari tim geologi dari kegiatan Penyusunan Profil Daerah Rawan Bencana ditetapkan daerah-daerah yang perlu mendapat perhatian dari letusan gunungapi di Kabupaten Agam antara lain:  Letusan Gunung Marapi: Aliran Batang Sariak, Limo Kampung, Tabek, Kepalakoto, Lukok 1, Surau baru, Padanglaweh, Lubuk dan Pulungan.  Letusan Gunung Tandikat: tidak terlalu membahayakan kecuali sekitar Toboh. Berdasarkan kondisi tersebut maka dalam arahan program utama mitigasi terhadap daerah rawan letusan gunung api, diantaranya adalah: 1. Identifikasi kawasan pemukiman yang rawan terkena dampak letusan Gunung Merapi dan Gunung Tandikek; 2. Pengaktifan kelembagaaan pengamat gunung merapi; 3. Pemasangan rambu-rambu bahaya pada daerah rawan letusan gunung api di setiap kantong-kantong pemukiman; 4. Penguatan kelembagaan masyarakat dalam penanganan bahaya letusan gunung api; 5. Pembangunan shelter sebagai tempat pengungsian sementara untuk setiap kantong-kantong pemukiman; 6. Pembangunan jalur-jalur evakuasi; 7. Sosialisasi daerah rawan letusan gunung api.

E. Mitigasi Kawasan Rawan Gempa Bumi

Kabupaten Agam merukan salah satu kabupaten yang rawan terhadap bahaya seismisitas gempa bumi. Berdasarkan hasil analisis Kabupaten Agam dapat diklasifikasikan kedalam beberapa zona kerusakan, yaitu zona kerusakan paling tinggi tersebar disepanjang Pegunungan Bukit Barisan, RTRW Kab. Agam 2010-2030 VI - 32 kurang lebih daerah yang menghubungkan antara Danau Singkarak, Kota Bukittinggi sampai sekitar Bonjol di sebelah Barat Laut. Zona kerusakan lebih rendah diapit oleh dua sesarpatahan. Diluar dari dua zona diatas ada zona yang relatif lebih aman yang mana jika terjadi gempa bumi relatif lebih aman. Berdasarkan kondisi tersebut maka dalam arahan program utama mitigasi terhadap daerah rawan gempa bumi, diantaranya adalah: 1. Identifikasi pemukiman penduduk yang berada pada zona-zona kerusakan akibat gempa bumi; 2. Peningkatan kesadaran masyarakat akan bahaya gempa bumi; 3. Sosialisasi tanggap darurat dan mekanisme evakuasi korban gempa bumi di seluruh wilayah kabupaten, 4. Peningkatan peran lembaga masyarakat mulai dari mitigasi sampai kepada penanganan bencana gempa bumi; 5. Penguatan kelembagaan dan mekanisme penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Agam, 6. Pembangunan dan penguatan sistem komunikasi ke daerah-daerah terpencil, 7. Penguatan akses informasi dan komunikasi ke dan dari instansi- instansi yang menangani kegempaan dan kebencanaan, 8. Penetapan peraturan daerah dalam menetapkan zonasi kerentanan dan kerusakan akibat gempa bumi; 9. Pembangunan shelter sebagai tempat pengungsian sementara untuk setiap kantong-kantong pemukiman 10. Pembangunan jalur-jalur evakuasi 11. Monitoring dan evaluasi Secara teknis mitigasi daerah rawan gempa bumi dilakukan dengan cara : 1. Menghindar avoidance; yaitu dengan cara tidak membangun dan menempatkan bangunan di tempat-tempat yang berpotensi terkena RTRW Kab. Agam 2010-2030 VI - 33 dampak kerusakan apabila terjadi gempa yaitu disepanjang jalur sesar aktif. 2. Penetapan Persyaratan Keselamatan Struktur Bangunan Provision for safety in structures; struktur bangunan harus dirancang dengan memperhitungkan keselamatan jiwa manusia, yaitu dengan bangunan yang tahan gempa bumi 2 sloop.

F. Mitigasi Rawan Bencana Tsunami;

Dokumen yang terkait

rtrw_2010_2030

1 15 381