Revisi RTRW Kab. Agam 2010-2030 V - 2
sekitarnya dapat ikut berkembang. Karena itu pengembangan kawasan strategis bertujuan untuk ;
a. Mengembangkan penataan ruang kawasan dalam rangka penataan ruang wilayah nasional atau wilayah provinsi atau wilayah
kabupatenkota. b. Mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumberdaya pada kawasan
dalam rangka pembangunan ekonomi nasional dan daerah. c. Mengatur pemanfaatan ruang guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dan pertahanan keamanan.
5.2 KRITERIA KAWASAN STRATEGIS
5.2.1 Kriteria Umum
Setiap kabupaten perlu menetapkan kawasan strategis yang berperan sebagai pendorong dan atau pengendali pengembangan wilayahnya,
karena sifat kawasan strategis ini berpengaruh terhadap pengembangan wilayah kabupaten yang bersangkutan. Kriteria untuk menetapkan
kawasan strategis ini menurut Undang-undnag Penataan Ruang Nomor 26 tahun 2007 adalah sebagai berikut :
Kawasan strategis adalah kawasan dengan kegiatan yang dilihat dari sudut pandang :
1. Strategi ekonomi mempunyai potensi ekonomisumber daya alam, atau sektor-sektor unggulan, aglomerasi pusat-pusat permukiman
perkotaanperdesaan dan kegiatan produksi sehingga mampu mendorong perkembangan daerah sekitar,
2. Strategis secara sosial budaya, 3. Strategi pendayagunaan sumberdaya alam dan atau teknologi tinggi,
dan 4. Strategi fungsi dan daya dukung lingkungan hidup, dan mempunyai
pengaruh besar terhadap :
Revisi RTRW Kab. Agam 2010-2030 V - 3
Tata ruang wilayah sekitarnya; Kegiatan lain di bidang yang sejenis;
Kegiatan di bidang lainnya, dan Kegiatan yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kriteria pengembangan kawasan strategis adalah sebagai berikut : 1. Memiliki aksesibilitas untuk berkembang antara lain :
a. Mempunyai prasarana dan sarana yang mendukung kegiatan pembangunan ekonomi antara lain :
• Pelabuhan lautsungai dan atau pelabuhan udara, • Sistem jaringan jalan dari pusat kegiatan ekonomi menuju
pelabuhanoutlet, • Prasarana dan sarana energi dan telekomunikasi,
• Prasarana dan sarana penyediaan air baku, • Prasarana dan sarana lembaga keuangan perbankan.
b. Mempunyai sumber daya manusia yang potensial, antara lain : • Tingkat pertambahan penduduk yang tinggi aglomerasi
kegiatan ekonomi, • Heterogenitas penduduk yang tinggi makin beragam semakin
terlihat daya serap wilayah yang stabil. c. Memiliki Potensi EkonomiSumber Daya Alam, antara lain :
• Tingkat pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata, • Sumbangan sektor perekonomian terhadap perekonomian
wilayah yang cukup tinggi, • Komoditas unggulan yang mempunyai multiplier effect yang
tinggi, • Mempunyai komoditas dengan kandungan deposit yang
melimpah,
Revisi RTRW Kab. Agam 2010-2030 V - 4
• Mempunyai demand pasar bagi komoditassektor tersebut. d. Memiliki jaringan prasarana dan sarana perhubungan dengan
kawasanwilayah sekitarnya
internal dan
pusat-pusat pengembangan lainnya eksternal.
5.2.2 Prinsip-Prinsip Pengembangan Kawasan
Adapun prinsip – prinsip dalam pengembangan kawasan strategis
meluputi ; a. Selain meningkatkan pembangunan ekonomi di dalam kawasan
strategis itu sendiri, juga harus dapat meningkatkan pembangunan ekonomi bagi wilayahkawasan sekitarnya,
b. Memerlukan upaya kerjasama pengembangan antar daerah otonom, c. Merupakan integrasi dari daerah-daerah yang tercakup dalam
kesetaraan, d. Kawasan strategis melalui pendekatan kesetaraan dan berorientasi
kepada mekanisme pasar.
5.2.3 Rencana Pengembangan dan Penetapan Kawasan Strategis
Kawasan strategis dapat berada dalam satu kawasan perdesaan dan atau kawasan perkotaan, dan juga dapat meliputi suatu wilayah
kabupaten dan kota atau lebih, sehingga pengembangan kawasan diselenggarakan sebagai bagian dari penataan ruang wilayah provinsi
atau penataan ruang wilayah kabupaten atau kota. Pengembangan kawasan harus terpadu dengan penataan ruang wilayah. Dengan
demikian pengembangan kawasan strategis merupakan perwujudan struktur pemanfaatan ruang nasional RTRWN, sebagai pendorong
pertumbuhan ekonomi
wilayah RTRWP
dalam mewujudkan
pemanfaatan ruang wilayah kabupatenkota RTRWK. Pengembangan Kawasan Strategis merupakan rencana bersama antar daerah yang
terkait untuk mengembangkan kawasan strategis tersebut secara sinergi, yang selanjutnya dituangkan dalam RTRW Provinsi, KabupatenKota
Revisi RTRW Kab. Agam 2010-2030 V - 5
masing-masing untuk dijadikan Peraturan Daerah yang mempunyai kekuatan hukum mengikat bagi masyarakat dan untuk dilaksanakan.
Berdasarkan hasil analisis fisik, sosial budaya dan ekonomi wilayah serta kriteria-kriteria tersebut diatas, maka Kawasan Strategis di Kabupaten
Agam dapat diklasifikasikan menjadi 4 sudut pandangkepentingan, yaitu:
a. Satu 1 kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut pandang pendayagunaan sumber daya alam danatau teknologi tinggi;
b. Satu 1 kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup;
c. Empat 4 kawasan yang memiliki nilai strategis dari sudut kepentingan ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan
ekonomi kabupaten; d. Serta satu 1 kawasan merupakan kawasan yang memiliki nilai
strategis lainnya yang sesuai dengan kepentingan pembangunan wilayah kabupaten.
5.2.3.1 Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan Teknologi Tinggi.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi yang ada di Kabupaten Agam adalah
kawasan Koto Tabang. Berdasarkan kepada Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRW Nasional, kawasan strategis
nasional tersebut penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara,
pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, danatau lingkungan, termasuk wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia.
Kawasan strategis nasional yang berada di Kabupaten Agam ditetapkan dengan kriteria:
a. Diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis
nasional, pengembangan antariksa, serta tenaga atom dan nuklir;
Revisi RTRW Kab. Agam 2010-2030 V - 6
b. Memiliki sumber daya alam strategis nasional; c. Berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan
antariksa; d. Berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau
e. Berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis. Berdasarkan kriteria tersebut diatas kawasan strategis nasional dari
sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya alam danatau teknologi tinggi menetapkan Kawasan Stasiun Pengamat Dirgantara
Kototabang Kecamatan Palupuh di Kabupaten Agam. Stasiun Pengamat Dirgantara ini merupakan salah satu stasiun pengamat yang terkoneksi
untuk keperluan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika BMKG. Daerah ini dipilih karena terletak di dekat equator atau garis khatulistiwa.
Daerahnya berada di ketinggian 900 meter di atas permukaan laut. Berada di atas bukit Kototabang yang mana bukit Kototabang
merupakan daerah penyimpan bahang panas. Baik panas sensible maupun panas laten terbesar bagi pembentukan awan. Disamping
Stasiun Pegamat Dirgantara, dilokasi tersebut terdapat juga Stasiun Pemantau Atmosfer Global.
Gambar 5.1 Stasiun Pengamat Dirgantara Stasiun Pemantau Atmosfer Global Koto Tabang
Revisi RTRW Kab. Agam 2010-2030 V - 7
5.2.3.2 Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup.
Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup ditetapkan dengan mempertimbangkan beberapa
kriteria, diantaranya: Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan
bagi perlindungan ekosistem; Memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air;
Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro; Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup
Berdasarkan kriteria tersebut diatas Provinsi Sumatera Barat dalam RTRWP tahun 2008-20028 menetapkan salah satu kawasan di
Kabupaten Agam menjadi Kawasan Strategis Provinsi yaitu kawasan Strategis Danau Maninjau yang merupakan salah satu kawasan
pariwisata potensial cukup banyak dikunjungi oleh wisatawan manca negara maupun oleh wisatawan nusantara. Disamping itu kawasan
tersebut juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan lingkungan alam tata air untuk daerah bawahannya. Pada saat ini air Danau Maninjau
sudah dimanfaatkan untuk kebutuhan pembangkit energi listrik, disamping itu juga dimanfaatkan untuk sentra budidaya ikan air tawar.
Gambar 5.2 Lokasi Kawasan Danau Maninjau Kabupaten Agam
Revisi RTRW Kab. Agam 2010-2030 V - 8
5.2.3.3 Kawasan Strategis Dari Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten.
Penetapan kawasan strategis Kabupaten didasarkan atas sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, dimana penetapan kawasan
tersebut didasarkan kepada beberapa pertimbangan, diantaranya: Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh;
Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan
ekonomi nasional; Memiliki potensi ekspor;
Didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan
ekonomi; Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan nasional
dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional; Berfungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi
dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional; atau Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.
1. Kawasan Strategis Poros Barat – Timur
Kawasan strategis Poros Barat-Timur merupakan Kawasan Strategis Provinsi sesuai dengan RTRW Provinsi tahun 2008
– 2028 dilihat dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, adapun
kawasan strategis yang dimaksud adalah: Kawasan Strategis Jalur Padang
– Batas Provinsi Riau, dimana kawasan poros yang dimaksud akan melintasi wilayah Kabupaten Agam Kecamatan
Sungai Pua, Banuhampu, Ampek Angkek dan Baso.
Salah satu Jalur Kawasan Strategis Poros Barat – Timur Kecamatan Baso
Revisi RTRW Kab. Agam 2010-2030 V - 9
2. Kawasan Strategis Pesisir Tiku Penetapan Kawasan Strategis Pesisir Tiku, yang direncanakan
sebagai sentra perikanan laut, dan juga sebagai salah satu outlet komoditi-komoditi unggulan perikanan kabupaten dengan ditunjang
oleh adanya rencana pengembangan pelabuhan di Tiku. Penetapan kawasan strategis di pesisir Tiku ini berdasarkan
pertimbangan potensialnya komoditi perikanan di pesisir Agam produksi ± 4.966,8 Tontahun pada tahun 2008 yang saat ini
masih terdapat kecenderungan meningkat serta masih jauh dari pendekatan pendayagunaan potensi pesisir dan laut secara
berkelanjutan. Di lain pihak, potensi sumberdaya pesisir dan laut masih
dikembangkan secara tradisional dan belum memberikan kontribusi yang berarti dalam rangka pemantapan struktur ekonomi wilayah.
Oleh karena itu, perlu adanya usaha peningkatan segenap potensi sumberdaya pesisir yang ada, terutama SDM, IPTEK, sarana dan
prasarana, kelembagaan dan organisasi, data dan informasi, sehingga pendayagunaan sumberdaya pesisir dan laut dapat
dilakukan secara berkelanjutan dengan memperhatikan daya dukung alam serta pelestarian lingkungan hidup sekaligus untuk
meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir agam.
Gambar 5.3 Lokasi Kawasan Strategis Pesisir Tiku di Kecamatan Tanjung Mutiara
Revisi RTRW Kab. Agam 2010-2030 V - 10
3. Kawasan Strategis Agropolitan. Penetapan Kawasan Strategis Agropolitan, Kawasan ini
ditetapkan sebagai kawasan yang dianggap memiliki nilai strategis untuk dikembangkan sebagai salah satu wilayah percepatan
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Agam karena didukung aksesibilitas yang baik dilalui jalur nasional dan menghasilkan
komoditi potensial yang dihasilkan di bagian Timur Agam. Kawasan ini direncanakan sebagai sentra pengembangan kegiatan pertanian
agro, dan merupakan outlet bagi penjualan produk pertanian ke
kabupaten sekitarnya ataupun Kabupaten lain di Sumatera Barat.
Kawasan Agropolitan Agam ini diarahkan di kecamatan-kecamatan
sebagai berikut:
• Kec. Ampek Angkek peternakan sapi dan holtikultura • Kec. Canduang peternakan sapi dan holtikultura
• Kec. Banuhampu peternakan sapi dan holtikultura • Kec. Baso peternakan sapi dan holtikultura
• Kec. IV Koto peternakan sapi dan holtikultura • Kec. Sungai Pua peternakan sapi dan holtikultura
• Kec. Tilatang Kamang peternakan sapi dan holtikultura • Kec. Kamang Magek peternakan sapi dan holtikultura
Sedangkan arahan rencana untuk kawasan Agropolitan Agam ini adalah berupa:
• pemberdayaan masyarakat Kabupaten Agam untuk mampu mengembangkan usaha komoditi unggulan yaitu peternakan
sapi dan pertanian holtikultura. • pembangunan pasar-pasar sayur untuk mendukung kawasan
agropolitan atau pengaktifan pasar-pasar yang merupakan pusat distribusi hasil pertanian kawasan agropolitan
Revisi RTRW Kab. Agam 2010-2030 V - 11
• peningkatan akses dari dan menuju sentra- sentra produksi • pembangunan kelembagaan agribisnis
• pembangunan sarana prasarana publik yang memperlancar pengangkutan hasil pertanian ke pasar dengan efisien dengan
risiko minimal.
Gambar 5.4 Lokasi Kawasan Strategis Agropolitan IV Angkat Candung – Baso
4. Kawasan Strategis Nagari Tertinggal
Penetapan kawasan tertinggal dalam suatu kawasan strategis Kabupaten, didasarkan atas pertimbangan sudut pandang
pertumbuhan ekonomi dan juga untuk mempercepat pertumbuhan di kawasan tertinggal. Dengan ditetapkannya kawasan tertinggal ini
menjadi kawasan strategis kabupaten, diharapkan dimasa datang kawasan tertinggal ini akan menjadi prioritas pembangunan baik
dari sudut peningkatan Sumber Daya Manusia, infrastruktur maupun kegiatan ekonominya.
Lokasi kawasan tertinggal yang masuk dalam Kawasan Strategis kabupaten terdisi dari 15 lima belas Nagari dan masuk dalam 7
tujuh wilayah Kecamatan yang ada di Kabupaten Agam. Adapun lokasi-lokasi yang masuk dalam Kawasan Strategis Kabupaten
untuk kawasan tertinggal adalah sebagai berikut :
Revisi RTRW Kab. Agam 2010-2030 V - 12
Tabel 5.1 Daftar Nagari Kawasan Strategis Nagari Tertinggal
No Nagari
Kecamatan
1 Salareh Aia
Palembayan 2
Baringin Palembayan
3 Sungai Pua
Palembayan 4
Sipinang Palembayan
5 Bawan
Ampek Nagari 6
Sitalang Ampek Nagari
7 Tiku Lima Jorong
Tanjung Mutiara 8
Malalak Utara Malalak
9 Malalak Selatan
Malalak 10 Malalak Timur
Malalak 11 Malalak Barat
Malalak 12 Nan Tujuah
Palupuh 13 Pagadih
Palupuh 14 Tanjung Sani
Tanjung Raya 15 Garagahan
Lubuk Basung
Sumber : Keputusan Bupati Agam No. 69 Tahun 2010
5.2.3.4 Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pembangunan Wilayah Kabupaten.
Kawasan Strategis dari Sudut Kepentingan Pembangunan Wilayah
Kabupaten adalah Kawasan Strategis Berbatasan, dimana sebagian
Kawasan Agam wilayah Timur yang berbatasan langsung dengan Kota Bukittinggi, merupakan kawasan-kawasan yang memiliki potensi
terhadap perubahan gunalahan dan juga pertumbuhan ekonomi dimasa yang akan datang. Hal ini terkait dengan terbatasnya lahan
pengembangan permukiman yang ada di Kota Bukittinggi, dan berdampak pada pengembangan lahan permukiman yang mengarah
pada kawasan berbatasan dengan Kabupaten Agam.
Revisi RTRW Kab. Agam 2010-2030 V - 13
Untuk mengantisipasi terhadap perkembangan kawasan terbangun perkotaan yang terjadi di Kota Bukittinggi, maka perlu disusun program
prioritas pada kawasan-kawasan strategis berbatasan. Tujuannya adalah agar kawasan tersebut dapat berkembang secara baik melalui
pengembangan ekonomi, pembangunan infrastruktur secara terarah, serasi dan selaras dengan pertumbuhan dan perkembangan Kota
Bukittinggi. Hal ini didasarkan kepada perkembangan selama ini bahwa masyarakat kota Bukittinggi cenderung berinvestasi untuk kebutuhan
tempat tinggal berlokasi pada nagari-nagari yang berada disekitar Kota Baukittinggi. Adapun kawasan-kawasan yang masuk dalam Kawasan
Strategis Berbatasan adalah sebagai berikut: Kawasan Gadut, Kapau, Biaro Gadang, Ampang Gadang, Pasie, Batu Taba, Sekitar Bukit
Batabuah, Kubang Putih, Taluak IV Suku, Ladang Laweh, Padang Lua, sebagian Guguak Tabek Sarojo, sebagian Koto Gadang, Sianok VI
Suku, sebagian Koto Panjang, serta sebagian Panta Pauh.
Revisi RTRW Kab. Agam 2010-2030 V - 14
RTRW Kab. Agam 2010-2030 VI -
1
6.1 DASAR PENYUSUNAN ARAHAN PEMANFAATAN RUANG