ISU – ISU STRATEGIS PERUMUSAN TUJUAN

RTRW Kab. Agam 2010-2030 I - 57

1.3 ISU – ISU STRATEGIS

Perkembangan suatu wilayah tidak terlepas dari isu-isu strategis, terkait dengan hal tersebut dapat disampaikan beberapa isu-isu strategis, antara lain: 1. Secara geografis terletak pada daerah rawan bencana tsunami, gempa, gerakan tanahlonsor, banjir, abrasi serta letusan gunung api; 2. Posisi Kabupaten Agam yang terletak pada kawasan yang sangat strategis yang dilalui jalur Lintas Tengah Sumatera dan Jalur Lintas Barat Sumatera dan dilalui oleh Fider Road yang menghubungkan Lintas Barat - Lintas Tengah - Lintas Timur Sumatera yang berimplikasi pada perlunya mendorong daya saing perekonomian, pentingnya memanfaatkan keuntungan geografis; 3. Masih adanya kesenjangan antar wilayah dalam Kabupaten Agam, ketimpangan pembangunan antara Agam wilayah Timur dan Agam wilayah Barat, dimana Agam wilayah Timur Kecamatan Banuhampu, Baso, Tilatang Kamang, Sungai Pua, Ampek Angkek, Canduang dan Kecamatan IV Koto yang berbatasan langsung dengan Kota Bukittinggi lebih berkembang dibanding dengan Agam wilayah Barat Kecamatan Malalak, Matur, Tanjung Raya, Ampek Nagari, Palembayan, Tanjung Mutiara dan Kecamatan Palupuh. 4. Penurunan luas kawasan hutan dan kawasan resapan air, serta meningkatnya luas DAS kritis yang disebabkan alih fungsi lahan untuk perkebunan serta adanya penebangan liar; 5. Basis perekonomian Kabupaten Agam masih berada pada sektor primer yang berpotensi untuk dikembangkan; 6. Pemanfaatan sumber daya alam yang belum terkelola dengan baik seperti Kawasan Danau Maninjau, sumber-sumber energi terbarukan, potensi wisata sehingga belum berjalan secara sinergis yang berdampak kepada tingkat kesejahteraan masyarakat tingginya angka kemiskinan KK dan masih rendah angka IPM RTRW Kab. Agam 2010-2030 I - 58 [ [ [ RTRW Kab. Agam 2010-2030 II - 1

2.1 PERUMUSAN TUJUAN

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten memiliki fungsi :  sebagai dasar untuk menformulasikan kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;  memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW kabupaten; dan;  sebagai dasar dalam penetapan arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kabupaten. Tujuan penataan ruang Wilayah Kabupaten dirumuskan berdasarkan :  visi dan misi pembangunan wilayah kabupaten;  karakteristik wilayah kabupaten; BAB 2 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI RTRW Kab. Agam 2010-2030 II - 2  isu strategis; dan  kondisi objektif yang diinginkan. Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria:  tidak bertentangan dengan tujuan penataan ruang wilayah provinsi dan nasional;  jelas dan dapat tercapai sesuai jangka waktu perencanaan; dan  tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

2.1.1 Dasar Perumusan Tujuan Penataan Ruang

Dalam perumusan tujuan penataan ruang Kabupaten Agam ada beberapa pertimbangan yang diajadikan dasar sebelum perumusan tujuan diformulasikan diantaranya adalah: 1. Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah Undang Undang Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007. 2. Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Agam. 3. Karakteristik Wilayah Kabupaten Agam fisik, ekonomi, dan sosial. 4. Isu-isu strategis Kabupaten Agam. Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah Undang Undang Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007, tujuan penataan ruang. adalah :  Aman; masyarakat dapat menjalankan aktivitas kehidupannya dengan terlindungi dari berbagai ancaman  Nyaman; memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk mengartikulasikan nilai-nilai sosial budaya dan fungsinya sebagai manusia dalam suasana yang tenang dan damai  Produktif; proses produksi dan distribusi berjalan secara efisien sehingga mampu memberikan nilai tambah ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing. RTRW Kab. Agam 2010-2030 II - 3  Berkelanjutan; kualitas lingkungan fisik dapat dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan, tidak hanya untuk kepentingan generasi saat ini, namun juga generasi yang akan datang. Visi dan Misi Pembangunan; berdasarkan RPJP Kabupaten Agam tahun 2006-2025 bahwa visi Kabupaten Agam adalah ”Agam Mandiri dan Berprestasi yang Madani ” sedangkan misi yang tertuang pada RPJP Kabupaten Agam yang dapat dijadikan dasar penataan ruang adalah : a Mewujudkan kehidupan beragama dan norma adat berlandaskan prinsip Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adat Mamakai. b Mewujudkan tata pemerintahan yang baik good govermance yang bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. c Mewujudkan sumber daya manusia berkualitas melalui pendidikan formal dan informal, peningkatan pelayanan dalam bidang kesehatan, serta pembinaan generasi muda dan olah raga. d Mewujudkan masyarakat yang sejahtera sesuai potensi dan kondisi daerah berdasarkan filosofi ”oleh rakyat untuk rakyat”. Pemerintah akan berfungsi sebagai regulator dan pemberi dorongan atau insentif sesuai kemampuan yang ada. e Mewujudkan pemerataan sarana dan prasarana perekonomian untuk mempercepat pencapaian Agam mandiri yang madani. Karakteristik Wilayah Kabupaten Agam; merupakan ciri khas wilayah perencanaan diantaranya adalah:

1. Pola ruang eksisiting wilayah perencanaan dapat dikelompokkan menjadi

3 karakteristik spesifik, yaitu: a. Kawasan pesisir dan dataran rendah yang tersebar di wilayah Agam Barat dengan potensi sumber daya laut dan pesisir, perkebunan sawit dan kelapa yang membentang dari sekitar wilayah Kecamatan Tanjung Mutiara, Lubuk Basung hingga berbatasan dengan wilayah Pasaman Barat; RTRW Kab. Agam 2010-2030 II - 4 b. Wilayah Tengah Agam dengan penggunan lahan dominan kelapa sawit, kelapa, hutan lindung, hutan suaka alam, dan kebun campuran, yang mencakup kecamatan Ampek Nagari, Palembayan, Tanjung Raya, Matur, IV Koto, Malalak dan Palupuh; c. Wilayah Timur Agam dengan penggunaan lahan dominan pertanian sawah dan permukiman yang masuk dalam kawasan agropolitan yang mencakup kecamatan Baso, Ampek Angkek, Canduang, Tilatang Kamang, Kamang Magek, Banuhampu dan Sungai Pua.

2. Struktur ruang Kabupaten Agam terdiri dari;

a. Pusat Kegiatan Lokal PKL di Lubuk Basung dan Pusat Kegiatan Lokal promosi PKLp di Baso dengan fungsi pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa, pendidikan dan kesehatan. b. Pusat Pelayanan Kawasan PPK terdiri dari 3 PPK yaitu PPK Ampek Nagari, PPK Matur dan PPK Banuhampu. c. Sistem jaringan transportasi utama terdiri dari jalan arteri primer yang menghubungkan simpul-simpul:  Kota Padang – Kota Bukittinggi – Kota Payakumbuh – Batas Provinsi Riau;  Kota Padang – Kota Pariaman – Manggopoh – Simpang Empat – Batas Provinsi Sumatera Utara;  Kota Padang – Kota Bukittinggi – Lubuk Sikaping – Batas Provinsi Sumatera Utara;  Sicincin – Malalak – Panta – Ngarai Sianok – Kota Bukittinggi dalam pembangunan.

3. Kawasan Rawan Bencana; kawasan pesisir merupakan kawasan rawan

bencana tsunami dan sebagian kecil abrasi pantai dan banjir tidak terlalu luas, kawasan perbukitan dan pergunungan rentan dengan bahaya gempa dan longsor. Hampir 80 dari kawasan Kabupaten Agam adalah kawasan rawan bencana alam tsunami, longsor, banjir dan gempa, dan lainya. RTRW Kab. Agam 2010-2030 II - 5

4. Perekonomian; sebagian besar penduduk Kabupaten Agam adalah petani

primer. Hal ini bersesuaian dengan struktur ekonomi yang tergambar dari komposisi sektor usaha pada PDRB dimana sektor pertanian adalah penyumbang terbesar 35,83 . Kegiatan usaha kedua adalah perdagangan, perhotelan dan restoran 17,54 . Hal ini mengindikasikan bahwa kegiatan pariwisata tersier mulai bertumbuh di Agam. 5. Kependudukan; pada tahun 2008 Kabupaten Agam dihuni oleh 445.387 jiwa penduduk atau rata-rata hanya 1 jiwaHa. Penduduk Kabupaten Agam tersebar di 16 Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Ampek Angkek 1.224Km2 dan kepadatan penduduk terendah berada di Kecamatan Palembayan 59Km2.

6. Pertumbuhan Ekonomi; Secara riil, pertumbuhan ekonomi wilayah

Kabupaten Agam dapat dilihat dari perkembangan PDRB yang dihitung atas dasar harga konstan, dimana pada tahun 2008 mencapai 2.066.647,63 juta rupiah, naik menjadi 2.190.815,65 juta rupiah pada tahun 2009. Yang artinya perekonomian wilayah Kabupaten Agam pada tahun 2009 mengalami pertumbuhan sebesar 5,71 . Dapat disimpulkan bahwa Kabupaten Agam adalah kawasan perbukitanpegunungan dan pesisir yang didominasi oleh kawasan lindung dengan basis ekonomi pertanian perkebunan lahan kering dan hotikultura namun sekaligus adalah kawasan rawan bencana dengan sebaran potensi bahaya tsunami, abrasi, gerakan tanahlongsor dan gempa serta letusan gunung berapi. Demikian juga terhadap pemenuhan berbagai infrastruktur dan masih terbatas. Isu Strategis; seperti yang telah dipaparkan pada bab 1, bahwa isu strategis yang berkembang di Kabupaten Agam adalah: 1. Secara geografis terletak pada daerah rawan bencana tsunami, gempa, gerakan tanahlonsor, banjir, abrasi serta letusan gunung api; 2. Posisi Kabupaten Agam yang terletak pada kawasan yang sangat strategis yang dilalui jalur Lintas Tengah Sumatera dan Jalur Lintas RTRW Kab. Agam 2010-2030 II - 6 Barat Sumatera dan dilalui oleh Fider Road yang menghubungkan Lintas Barat, Lintas Tengah dan Lintas Timur Sumatera yang berimplikasi pada perlunya mendorong daya saing perekonomian, pentingnya memanfaatkan keuntungan geografis; 3. Masih adanya kesenjangan antar wilayah dalam Kabupaten Agam, ketimpangan pembangunan antara Agam wilayah Timur dan Agam wilayah Barat, dimana Agam wilayah Timur Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Baso, Kecamatan Tilatang Kamang, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Ampek Angkek, Kecamatan Canduang dan Kecamatan IV Koto yang berbatasan langsung dengan Kota Bukittinggi lebih berkembang dibanding dengan Agam wilayah Barat Kecamatan Malalak, Kecamatan Matur, Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Ampek Nagari, Kecamatan Palembayan, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Palupuh. 4. Penurunan luas kawasan hutan dan kawasan resapan air, serta meningkatnya luas DAS kritis yang disebabkan alih fungsi lahan untuk perkebunan serta adanya penebangan liar. 5. Basis perekonomian Kabupaten Agam masih berada pada sektor primer yang berpotensi untuk dikembangkan; 6. Pemanfaatan sumber daya alam yang belum terkelola dengan baik seperti Kawasan Danau Maninjau, sumber-sumber energi terbarukan, potensi wisata sehingga belum berjalan secara sinergis yang berdampak kepada tingkat kesejahteraan masyarakat tingginya angka kemiskinan KK dan masih rendah angka IPM.

2.1.2 Rumusan Tujuan

Berdasarkan data dan hasil analisa sebagaimana yang diuraikan pada bab terdahulu, maka untuk merumuskan tujuan penataan ruang Kabupaten Agam hal penting yang dijadikan masukan utama dan pertimbangan dasar adalah:  Adanya kesadaran kolektif dan kemauan politik yang kuat untuk membangun Kabupaten Agam berbasis konservasi. RTRW Kab. Agam 2010-2030 II - 7  Kecenderungan penurunan luas pertanian serta penurunan rasio ketersediaan lahan, maka perlu didorong perubahan struktur ekonomi dari kegiatan yang berbasis lahan ke arah yang tidak berbasis lahan dengan tetap meningkatkan produktivitas lahan. Pemikiran ini bersesuaian dengan data yang menginformasikan bahwa sektor usaha yang berkontribusi besar terhadap PDRB adalah kegiatan primer sektor pertanianperkebunan yang diikuti kegiatan tersier yaitu sektor usaha perdangan, hotel, restoran dan jasa.  Tersedianya modal dasar yang sangat potensial untuk dijadikan basis ekonomi wilayah masyarakat yaitu intensifikasi lahan pertanian, perkebunan dan kehutanan yang dapat ditingkatkan produktivitasnya, sumber daya kelautan dan perikanan serta pengembangan kegiatan industri, jasa dan perdagangan berbasis agro agroindustri, agribisnis, agrowisata, agroforestry.  Kondisi Kabupaten Agam yang merupakan daerah rawan bencana, dimana hampir seluruh wilayah Kabupaten Agam memiliki seluruh jenis bencana alam maupun geologi. Mencermati 4 poin di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa skenario pembangunan masa depan Kabupaten Agam harus memperhatikan berkelanjutan sustainable development; konservasi dan berbasis sumber daya lokal pertanian dan kelautan serta pariwisata dengan berorientasi penuh pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan memperhatikan pada kondisi alam yang rentan terhadap bencana.

2.2 TUJUAN TATA RUANG RTRW KAB AGAM

Dokumen yang terkait

rtrw_2010_2030

1 15 381