Mitigasi Rawan Bencana Tsunami;

RTRW Kab. Agam 2010-2030 VI - 33 dampak kerusakan apabila terjadi gempa yaitu disepanjang jalur sesar aktif. 2. Penetapan Persyaratan Keselamatan Struktur Bangunan Provision for safety in structures; struktur bangunan harus dirancang dengan memperhitungkan keselamatan jiwa manusia, yaitu dengan bangunan yang tahan gempa bumi 2 sloop.

F. Mitigasi Rawan Bencana Tsunami;

Mitigasi Kawasan Rawan Tsunami dilakukan melalui : 1. Program utama yang sebaiknya dilakukan dalam kerangka mitigasi tsunami adalah: a. Pemasangan alarm dan komunikasi tanda bahaya alarm warning systems di seluruh setiap wilayah pemukiman padat penduduk di Kecamatan Tanjung Mutiara b. Sosialisasi mengenai potensi bahaya tsunami di Kecamatan Tanjung Mutiara, serta melaksanakan gladi posko dan gladi lapangan terhadap bahaya tsunami. c. Pemasangan Buoy tsunami warning system di perairan barat Kabupaten Agam, d. Pembangunan bangunan pemecah gelombang di kawasan pesisir wilayah Kabupaten Agam terutama di kawasan padat penduduk: Tiku, Pasia Paneh, Muaro Putus, Masang dan Subang-Subang, e. Penguatan kelembagaan dan mekanisme penanganan bencana tsunami Kabupaten Agam, 2. Klasifikasi kawasan rawan tsunami berdasarkan ketinggian kawasan diatas permukaan laut. a. Zona Kerawanan tinggi, wilayah sepanjang pantai dengan ketinggian kontur kurang dari 5 m dpl. b. Zona Kerawanan menengah yaitu daerah sepanjang pantai dengan kontur ketinggian 5 – 10 m dpl, RTRW Kab. Agam 2010-2030 VI - 34 c. Zona kerawanan rendah yaitu wilayah sepanjang pantai dengan ketinggian 10 – 15m dpl, 3. Peraturan zonasi yang berlaku untuk kawasan dengan tingkat kerawanan tsunami; a. Pada sempadan pantai tidak diperbolehkan mendirikan bangunan hunian; b. Pada sempadan pantai ditanami tanaman yang dapat mengurangi laju gelombang tsunami seperti cemara laut, mangrove, kelapa dalam dan tanaman sejenis ataupun perlindungan buatan; c. Pada kawasan tersebut disediakan jalur evakuasi escape road dan bangunan evakuasi escape building yang diatur sedemikian rupa dengan memperhatikan kepadatan penduduk, sistem jaringan jalan, topografi dan bangunan lain di sekitarnya; d. Bangunan hunian dan bangunan fungsi lain dapat dibangun diluar sempadan pantai yang memenuhi syarat tahan gempa dan berupa rumah panggung dengan konstruksi yang mampu mengurangi gelombang tsunami; e. Setiap pendirian bangunan harus mendapat persetujuan dari lembaga berwenang, sehingga setiap bangunan memenuhi syarat tahan gempa dan ramah tsunami building code; f. Kawasan rawan tsunami dapat dibudidayakan sebagai kawasan perkebunan, pertanian, perikanan, peternakan dan kegiatan lain dengan intensitas bangunan hunian maupun non hunian secara terbatas maksimal 30; g. Pada setiap kawasan berpenghuni permukiman ditempatkan papan informasi tentang tsunami, termasuk petunjuk jalur evakuasi escape road dan gedung penyelamat escape building. Escape road dibuat tegak lurus terhadap pantai. Escape building dapat direncanakan mempunyai fungsi ganda seperti balai desa, ruang publik dan sekaligus menjadi pusat informasi tentang bencana alam dan bagian dari bangunan berupa menara pemantauan RTRW Kab. Agam 2010-2030 VI - 35 4. Untuk Klasfikasi kawasan dengan tingkat kerawanan tsunami tinggi dilakukan mitigasi struktural ataupun non struktural. Pendekatan mitigasi bencana tsunami dilakukan dengan dua pendekatan yaitu :  Pendekatan Struktur Fisik a. Metode Perlindungan Alami dengan penanaman mangrove dan cemara laut, penguatan sand dune, pelestarian terumbu karang, b. Metode Perlindungan Buatan :  Breakwater, tembok laut, tanggul, konstruksi pelindung, bangunan pengendali, rumah panggung.  Mengembangkan terumbu buatan.  Struktur tahan bencana: sisi panjang dari struktur sedapat mungkin diarahkan sejajar dengan antisipasi arah penjalaran gelombang, shear wall dan lateral bracing ditempatkan searah dengan penjalaran gelombang dan lantai terbawah dari bangunan dibuat terbuka.  Pendekatan Nonstruktur Non Fisik, seperti : 1. Pembuatan peta rawan bencana 2. Sistem peringatan dini 3. Penetapan sempadan pantai dan sungai hulu-hilir 4. Penegakan hukum 5. Pelatihan dan simulasi mitigasi bencana,

F. Mitigasi Rawan Bencana Abrasi;

Dokumen yang terkait

rtrw_2010_2030

1 15 381